10 Penyebab Badan Lemas dan Mengantuk Terus-menerus, Kurang Vitamin Apa?

10 Penyebab Badan Lemas dan Mengantuk Terus-menerus, Kurang Vitamin Apa?

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Selasa, 23 Sep 2025 14:14 WIB
Orang dengan badan lemas dan mengantuk terus-menerus.
Potret orang dengan badan lemas dan mengantuk terus-menerus. (Foto: diana.grytsku/Freepik)
Jogja -

Badan lemas dan rasa kantuk berkepanjangan bisa membuat aktivitas sehari-hari jadi terganggu. Banyak orang langsung mengira penyebabnya hanya kurang tidur, padahal ada banyak penyebab badan lemas dan mengantuk terus-menerus. Salah satunya adalah kekurangan vitamin B12.

Tubuh membutuhkan asupan nutrisi tertentu, pola hidup sehat, dan kualitas tidur yang baik agar tetap bertenaga. Jika salah satunya terganggu, rasa lelah berkepanjangan mudah muncul. Bahkan kebiasaan sepele seperti konsumsi kafein berlebih atau kurang minum air juga bisa membuat tubuh cepat letih.

Kalau kamu sering mengalami kondisi ini dan penasaran vitamin atau faktor apa saja yang mungkin memengaruhinya, simak pembahasan berikut agar bisa menemukan jawabannya dan tahu langkah tepat untuk mengatasinya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin utamanya:

  • Kekurangan vitamin B12, vitamin D, dan nutrisi penting bisa memicu badan lemas dan kantuk berlebih.
  • Gaya hidup, pola makan, dan kondisi medis tertentu juga berperan besar.
  • Konsultasi medis diperlukan jika gejala berlanjut meski pola hidup sudah diperbaiki.

ADVERTISEMENT

Penyebab Badan Lemas dan Mengantuk Terus-menerus

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJogja dari laman resmi Harvard Health Publishing, Healthline, WebMD, serta Medical News Today, ada sejumlah faktor yang membuat badan terasa lemas dan terus-terusan mengantuk. Yuk, simak penjelasan dan cara mengatasinya berikut ini!

1. Kekurangan Vitamin B12

Tubuh membutuhkan vitamin B12 untuk memproduksi sel darah merah yang sehat. Jika asupan B12 tidak mencukupi, sel darah merah tidak bisa membawa oksigen dengan baik. Kondisi seperti ini sering terjadi pada orang yang jarang mengonsumsi daging atau produk susu, seperti vegetarian atau vegan, serta pada mereka yang sulit menyerap B12 seiring bertambahnya usia.

Defisiensi B12 dapat menyebabkan anemia dan memunculkan rasa lelah yang luar biasa. Jika kekurangan ini disebabkan oleh pola makan, menambah asupan B12 lewat makanan atau suplemen bisa membantu. Namun, jika penyebabnya adalah gangguan penyerapan, suntikan vitamin B12 biasanya diperlukan atas saran dokter.

2. Defisiensi Vitamin D

Vitamin D berperan besar menjaga kekuatan otot dan tulang. Kekurangan vitamin D bisa membuat tubuh terasa lesu dan otot melemah. Walaupun tubuh bisa memproduksi vitamin D melalui paparan sinar matahari, tidak semua orang mendapatkannya dalam jumlah cukup, terutama jika jarang berada di luar ruangan.

Sumber vitamin D juga tidak banyak ditemukan secara alami. Ikan seperti tuna dan salmon, serta produk fortifikasi seperti susu dan sereal, bisa membantu memenuhi kebutuhan vitamin ini. Suplemen vitamin D, terutama bentuk D3, juga bisa menjadi pilihan agar tubuh tidak kekurangan dan tetap bertenaga.

3. Anemia

Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin untuk membawa oksigen. Salah satu tanda awalnya adalah kelelahan yang berkepanjangan serta rasa kantuk yang datang terus-menerus. Kekurangan zat besi sering kali menjadi penyebab utama yang membuat tubuh tidak mampu memproduksi cukup hemoglobin.

Untuk membantu mengatasi anemia, konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, telur, nasi, dan kacang-kacangan. Dalam beberapa kasus, suplemen zat besi mungkin diperlukan, tetapi penggunaannya sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah efek samping.

4. Stres

Stres adalah bagian dari kehidupan, tetapi jika berlangsung terlalu lama, efeknya bisa sangat melelahkan. Stres kronis tidak hanya memengaruhi pikiran tetapi juga fisik. Saat stres berkepanjangan, tubuh bisa mengalami kelelahan yang disebut stress-related exhaustion disorder. Kondisi ini membuat kamu merasa lelah terus-menerus, baik secara mental maupun fisik.

Stres juga dapat memicu peradangan dan perubahan fungsi otak, yang pada akhirnya memperburuk rasa lelah. Mengelola stres dengan teknik relaksasi atau berbicara dengan terapis bisa membantu mengurangi gejala. Jika dibiarkan, stres kronis bisa mengganggu kualitas hidup dan produktivitasmu.

5. Diet yang Buruk

Apa yang kamu makan sangat memengaruhi energi harianmu. Diet yang kurang seimbang atau terlalu rendah kalori dapat membuat tubuh memecah lemak dan otot untuk memenuhi kebutuhan energi. Akibatnya, kamu bisa kehilangan massa tubuh dan merasa cepat lelah.

Sebaliknya, diet tinggi gula dan makanan ultra-proses juga dapat menurunkan energi. Mengonsumsi makanan padat gizi seperti buah, sayur, kacang-kacangan, dan protein sehat dapat membantu menjaga stamina serta mendukung pola tidur yang lebih baik.

6. Konsumsi Kafein Terlalu Banyak

Kafein memang bisa memberi dorongan energi sementara, tetapi jika berlebihan justru memperburuk rasa lelah dan membuat badan terasa lemas. Terlalu banyak kafein dapat mengganggu kualitas tidur, menciptakan siklus kelelahan dan ketergantungan.

Penelitian menunjukkan bahwa kelelahan di pagi hari sering membuat seseorang mengonsumsi lebih banyak kafein, yang akhirnya merusak pola tidur lebih lanjut. Mengurangi asupan kopi, teh, atau minuman energi bisa membantu memperbaiki siklus tidur dan meningkatkan energi.

7. Kurang Hidrasi

Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan energi dan konsentrasi, sehingga tubuh terasa lemas dan mengantuk. Tubuh kehilangan cairan setiap hari melalui urine, keringat, dan pernapasan. Jika cairan tidak diganti dengan cukup, kamu akan merasa lemas dan pusing.

Tidak ada patokan yang baku untuk jumlah air yang harus diminum, karena kebutuhan setiap orang berbeda. Yang terpenting adalah minum cukup untuk mencegah rasa haus dan tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, sakit kepala, atau kelelahan.

8. Obesitas

Memiliki berat badan berlebih tidak hanya meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung, tetapi juga berpengaruh langsung pada energi harian. Obesitas meningkatkan kemungkinan sleep apnea, kondisi yang menyebabkan gangguan tidur dan kantuk di siang hari.

Bahkan tanpa sleep apnea, kelebihan berat badan dapat memengaruhi siklus tidur dan membuat tubuh lebih cepat lelah. Menjaga berat badan ideal melalui pola makan sehat dan tidur berkualitas dapat membantu mengurangi rasa lelah.

9. Tidur Tidak Berkualitas

Tidur berkualitas adalah fondasi energi harian. Selama tidur, tubuh memperbaiki jaringan, melepaskan hormon pertumbuhan, dan memulihkan energi. Kurang tidur atau insomnia bisa membuatmu merasa lesu sepanjang hari.

Untuk kesehatan optimal, orang dewasa disarankan tidur setidaknya 7 jam per malam. Jika kesulitan tidur, penyebabnya bisa beragam, mulai dari stres hingga lingkungan tidur yang buruk. Berkonsultasi dengan dokter bisa membantu menemukan solusi yang tepat.

10. Diabetes

Badan yang selalu terasa lemas, mengantuk, hingga kelelahan ekstrem sering kali menjadi salah satu gejala awal diabetes tipe 2. Selain lelah, gejala lain bisa berupa rasa haus dan lapar berlebih, sering buang air kecil, serta penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, segera periksakan diri ke dokter. Mengelola diabetes memerlukan langkah seperti menurunkan berat badan berlebih, mengontrol gula darah, rutin berolahraga, dan mengikuti diet rendah indeks glikemik atau rendah karbohidrat sesuai saran dokter.

Jika rasa lemas dan kantuk tidak kunjung hilang meski sudah memperbaiki pola makan dan istirahat, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Pemeriksaan medis dapat membantu menemukan penyebab pasti dan mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.




(sto/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads