Jawaban Istana soal Usulan Makan Siang Gratis Diganti Uang Tunai

Jawaban Istana soal Usulan Makan Siang Gratis Diganti Uang Tunai

Herdi Alif Al Hikam - detikJogja
Sabtu, 20 Sep 2025 07:53 WIB
Sejumlah  murid menyantap makanan bergizi gratis (MBG) di SDN 13 Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (19/9/2025). Sekolah inimenjadi salah satu sekolah yang baru saja mendapatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah.
Makan berigizi gratis. Foto: Pradita Utama
Jogja -

Usulan mengubah skema pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi pemberian uang tunai mengemuka. Usulan tersebut dinilai lebih baik pemerintah memberikan uang tunai kepada orang tua murid di sekolah untuk digunakan menyiapkan makan siang anaknya.

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi ide, mengungkapkan usulan itu sah-sah saja disampaikan oleh siapapun. Akan tetapi, dia menegaskan konsep pemberian makan siang secara langsung kepada siswa di sekolah sudah merupakan skema terbaik yang bisa dijalankan.

"Ide kan banyak, bukan berarti ide tidak baik, tapi konsep yang sekarang dijalankan dianggap oleh pemerintah dan BGN yang terbaik untuk dikerjakan," ungkap Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025) dilansir detikFinance.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usulan pemberian uang tunai kepada orang tua siswa mengemuka setelah maraknya kasus keracunan yang terjadi pada siswa penerima MBG di sekolah. Terkait hal ini, Prasetyo bilang apabila ada catatan masalah pada program Makan Gratis semuanya tidak masalah dan akan ditampung pemerintah untuk diperbaiki.

ADVERTISEMENT

"Kalau nanti ada catatan ya kita akui dan kita perbaiki," lanjut Prasetyo.

Usulan Penggantian MBG Jadi Uang Tunai

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP, Charles Honoris, mengusulkan agar MBG diberikan tunai kepada orang tua siswa. Dia menyoroti standard operating procedure (SOP) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dinilai kurang baik serta membuat banyaknya kasus keracunan terjadi.

Dia curiga kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah akibat tidak dijalankannya SOP dari BGN dengan baik oleh SPPG.

Charles menyampaikan rata-rata persiapan bahan baku menu MBG dilakukan di pukul 23.00 atau malam sebelum distribusi. Makanan, katanya, dimasak pukul 04.00 dan dibungkus pukul 07.00, sementara baru dihidangkan sekitar pukul 11.00-12.00 WIB. Risiko makanan terkontaminasi bakteri jadi sangat tinggi.

Selain itu, Charles juga mendorong BGN mencoba pola lain dalam penyediaan makan bergizi gratis. Salah satunya, dia mengusulkan memberikan uang kepada orang tua siswa agar bisa menyiapkan makan bergizi untuk anak masing-masing.

"Bahkan opsi memberikan uang kepada orang tua murid misalnya. Sehingga orang tua murid bisa menyediakan makanan sendiri untuk anak-anaknya," ujar Charles kepada wartawan, Jumat (19/9).




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads