Abdul Kadir Karding mengaku mendapat kabar reshuffle menteri jelang menit-menit terakhir Senin, 9 September 2025. Karding mendapat telepon dari Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya yang mengabarkan dirinya dicopot dari Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Kabar itu awalnya diterima Karding dari wartawan pada pukul 14.15 WIB. Setengah jam kemudian, Karding menerima telepon dari Seskab Teddy.
"Dan disampaikan oleh Pak Teddy bahwa, 'Ini peristiwa politik, Bang.' Oke, saya bilang nggak ada masalah. Saya paham. Saya ini sudah sering, sudah cukup lama di politik, sudah sering jatuh bangun," jelas Karding seperti dikutip dari detikX, Rabu (17/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karding pun mengaku sempat berkomunikasi dengan para menteri lainnya usai kena reshuffle. Salah satunya Budi Arie yang dicopot sebagai Menteri Koperasi hingga akhirnya saling menguatkan.
Terkait reshuffle yang disebut sebagai peristiwa politik itu, politikus PKB ini mengaku hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto. Dia mengaku lega pencopotannya bukan karena kasus foto main domino yang sempat menuai sorotan.
"Namanya pergantian itu hak prerogatif. Hak prerogatif, terserah Presiden. Mau kapan saja. Dan alasannya terserah Presiden. Yang penting saya syukuri bahwa bukan karena saya berkasus atau saya tidak kerja," tuturnya.
Salah satu sumber detikX mengungkap Karding merupakan salah satu menteri rekomendasi dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Meski begitu, kinerjanya juga dinilai kurang oke.
"Cak Imin lapor soal Sekolah Rakyat ke Presiden, tapi nggak lapor soal PMI karena Karding juga nggak ngasih laporan apa-apa ke Menko. Karding kurang memberi input ke Muhaimin Iskandar," ungkap sumber tersebut.
Respons Karding Disebut Orang Jokowi
Terkait disebut orang Jokowi ini, Karding tak menampiknya. Dia mengaku memang pernah cukup lama membantu Jokowi. Namun ia menegaskan jika sikap politiknya ke Prabowo.
"Kalau saya disebut orangnya Pak Jokowi, terserah saja. Pada faktanya, saya membantu Pak Jokowi lama. Tetapi sikap politik saya, sejak saya dilantik, sebelum saya dilantik, ya saya ke Pak Prabowo," ujar Karding kepada detikX.
Baca juga: Menetralisir Geng Solo |
Karding pun mengaku komunikasinya dengan Jokowi baik dan merasa berutang budi. Dia pun mengaku tak tahu soal persepsi publik terkait reshuffle kabinet Merah Putih ini hingga dikaitkan dengan Jokowi.
"Jadi memang saya dengan Pak Jokowi komunikasinya bagus. Dan saya harus begitu. Dia pernah menolong saya, saya utang budi. Masak saya ada tuan baru, terus (Jokowi) saya tinggalkan? Nggak bisalah. Tetapi politik saya selama ini full Pak Prabowo dan pemerintah," ucapnya.
"Siapa yang nggak pernah di Pak Jokowi? Presiden sendiri pernah di Pak Jokowi. Bukan hanya itu. Presiden juga dibantu Pak Jokowi dalam pemenangannya. Karena anaknya juga, kan," tegas Karding.
(ams/sip)
Komentar Terbanyak
Pakar UII Tak Percaya Ada Beking di Kasus Ijazah Jokowi: Ini Perkara Sepele
Siapa Beking Isu Ijazah yang Dicurigai Jokowi?
Isu Ijazah Jokowi Dinilai Sengaja Dipelihara, Siapa Sosok yang Diuntungkan?