Kawasan Kotagede, Kota Jogja selalu memesona dengan deretan bangunan berarsitektur lawasnya. Di sela deretan rumah-rumah indah berdiri kokoh empat tiang listrik kayu yang masih berfungsi hingga saat ini.
Pantauan detikJogja, empat tiang listrik ini berada di Gang Tropayan, RT 07 RW 01, Prenggan, Kotagede, Kota Jogja. Sebuah gang selebar satu motor yang hanya muat dilewati satu sepeda motor.
Dua tiang listrik berada di sisi utara gang cukup banyak memilik kelokan itu, sedang dua lainnya di sisi selatan. Masing-masing tiang rata-rata memiliki tinggi sekitar 10 meter dengan diameter sekitar 30 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari penampakannya, kayu tiang listrik nampak sudah lama termakan waktu. Retakan-retakan tampak jelas menghiasi badan tiang. Salah satu tiang tampak sudah terlihat keropos di bagian tengahnya.
![]() |
Meski tampak sangat tua, namun keempatnya masih berdiri kokoh mengemban tugas sebagai cagak kabel listrik. Jika diketok dengan tangan, tiang-tiang ini juga masih terasa cukup kuat.
Yondal Yunianto (62), sesepuh desa yang lahir dan besar di Gang Tropayan mengatakan tiang listrik kayu ini bukan berasal dari zaman kolonial.
"Kalau nggak salah tahun 72 atau berapa gitu, bukan zaman Belanda. Yang bangun PLN," jelasnya saat dijumpai detikJogja di kediamannya, Senin (15/9/2025).
Yon menambahkan, selain empat tiang yang masih berdiri, ada satu tiang yang sudah diganti dengan tiang besi. Namun ia mengaku tak ingat kapan penggantian tiang itu dilakukan.
![]() |
"Sekarang ada empat, yang satu sudah diganti besi soalnya bawahnya sudah gapuk (keropos). Itu yang di depan satu juga sudah waktunya diganti," sambung Yon, sapaannya.
Kondisi tiang yang sudah lapuk dimakan usia menjadi alasan penggantian tiang itu. Kata Yon, salah satu dari empat tiang yang masih tersisa kini juga sudah seharusnya diganti. Menurutnya, perangkat desa sudah melapor ke PLN untuk segera dilakukan penggantian.
![]() |
"Kemarin saya lapor sama pak dukuh, katanya mau diganti sama PLN. Mungkin itu kalau nggak ada kabel sudah roboh," ungkap Yon.
"Mungkin tingkat kesulitannya, kan di gang-gang. Yang satu (diganti) itu sampai harus menjebol tembok. Mobil juga susah masuk," imbuhnya.
Yon pun mengaku memahami masih belum dilakukannya penggantian tiang ini. Tak ayal, kondisi gang yang sangar sempit tentu memaksa petugas harus memutar otak untuk melakukan penggantian.
"Banyak (warga) yang heran juga, ini gimana dulu caranya (mendirikan tiang listrik kayu). Ada yang bilang kayu besi apa ya, sepengetahuan saya ya lingkungan sini tok," pungkasnya.
(afn/apl)
Komentar Terbanyak
Pakar UII Tak Percaya Ada Beking di Kasus Ijazah Jokowi: Ini Perkara Sepele
Siasat Anggun Sopir Bank Pencuri Rp 10 M Hilangkan Jejak Selama Buron
Siapa Beking Isu Ijazah yang Dicurigai Jokowi?