Pantai Kuwaru Bantul Bak Kampung Mati Digerus Abrasi

Pantai Kuwaru Bantul Bak Kampung Mati Digerus Abrasi

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 15 Sep 2025 15:28 WIB
Suasana di Pantai Kuwaru, Poncosari, Srandakan, Bantul yang sepi bak kampung mati, Senin (15/9/2025).
Suasana di Pantai Kuwaru, Poncosari, Srandakan, Bantul yang sepi bak kampung mati, Senin (15/9/2025). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja)
Bantul -

Suasana terkini Pantai Kuwaru, Srandakan, Bantul, yang seperti kampung mati jadi perbincangan di media sosial (medsos). Deretan bangunan kosong di Pantai Kuwaru itu ternyata ditinggalkan pemiliknya akibat abrasi.

Pantauan detikJogja di Pantai Kuwaru, Senin (15/9/2025), tampak banyak bangunan bertuliskan pasar ikan, warung makan hingga kolam renang, dalam kondisi terbengkalai. Sebagian besar bangunan juga tampak rusak dan dipenuhi tanaman eceng gondok.

Tidak ada kegiatan berarti di sekitar bangunan tersebut. Sementara aktivitas di pantai kebanyakan hanya para pemancing yang mencari ikan dari pinggir pantai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tokoh masyarakat Pantai Kuwaru, Ponijo (57), mengatakan dirinya dan keluarga termasuk yang pertama tinggal di pantai tersebut. Menurutnya, saat itu suasana Pantai Kuwaru masih sepi.

"Saya termasuk yang pertama menghuni di sini, tepatnya sejak tahun 2002," kata Ponijo kepada detikJogja di Pantai Kuwaru, Poncosari, Srandakan, Bantul, siang ini.

ADVERTISEMENT

Ponijo yang juga Ketua Nelayan Pantai Kuwaru ini melanjutkan, pantai tersebut sempat ramai pada tahun 2010, namun hanya bertahan beberapa tahun saja.

Suasana di Pantai Kuwaru, Poncosari, Srandakan, Bantul yang sepi bak kampung mati, Senin (15/9/2025).Suasana di Pantai Kuwaru, Poncosari, Srandakan, Bantul yang sepi bak kampung mati, Senin (15/9/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Abrasi yang menggerus sisi timur pantai, disebut Ponijo sebagai pemicu awal sepinya Pantai Kuwaru.

"Kalau ramai-ramainya Pantai Kuwaru itu tahun 2010, lalu tahun 2013 sisi timur Pantai Kuwaru habis kena abrasi. Setelah itu tahun 2016 sisi barat Pantai Kuwaru habis kena abrasi, dan tahun 2018 abrasi sampai tengah ini (sisi utara Pantai Kuwaru)," ujarnya.

Ponijo menyebut abrasi yang terjadi tahun 2018 membuat bangunan rusak. Alhasil, banyak pelaku usaha yang mulai meninggalkan tempatnya.

"Tahun 2018 itu sudah mulai mengosongkan, dan pelaku usaha tidak mau berjualan lagi," ucapnya.

Apalagi, ketiga sudah melakukan perbaikan atau pembersihan tempat usaha hanya akan bertahan sementara. Mengingat jika terjadi abrasi bangunan tersebut akan rusak kembali.

"Jadi penyebabnya ya karena abrasi, itu yang pertama. Kedua karena terjadi abrasi membuat pelaku usaha enggan berjualan di sini. Nah, karena itu pengunjung tidak ada yang ke sini karena tidak ada pelaku usahanya, kan gitu," katanya.

Para pelaku usaha tersebut, lanjut Ponijo, sebagian telah beralih profesi. Meski ada sebagian yang bertahan berjualan saat akhir pekan saja.

"Kalau ditanya mereka ke mana ya kembali ke rumah, karena yang jualan di sini warga Pedukuhan Kuwaru. Jadi mereka hanya punya tempat usaha di sini, terus kalau sekarang ya mereka ada yang bertani, beternak atau kerja di tambak udang tapi ada yang saat akhir pekan jualan di pinggir pantai juga saat akhir pekan," ujarnya.

Terlepas dari hal tersebut, Ponijo mengungkapkan akan menghidupkan kembali warung makan seafood miliknya. Mengingat sudah beberapa tahun usahanya tutup.

"Ini saya mau membersihkan tempat usaha. Karena rencananya mau buka lagi untuk melayani pemancing, kan di sini banyak yang mancing di Pantai Kuwaru," ucapnya.




(aku/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads