Apa Itu Etilen Oksida yang Ditemukan dalam Produk Mi Instan? Ini Bahayanya

Apa Itu Etilen Oksida yang Ditemukan dalam Produk Mi Instan? Ini Bahayanya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 12 Sep 2025 15:48 WIB
Mi instan
Mi instan. (Foto: Mario Verduzco/Unsplash)
Jogja -

Satu batch mi instan Indomie dengan varian rasa soto banjar limau kulit produksi Indonesia dilaporkan mengandung residu etilen oksida. Temuan ini kemudian diselidiki oleh The Centre for Food Safety (CFS) Taiwan.

Disadur dari detikHealth, residu yang ditemukan dalam mi tersebut tak memenuhi standar Taiwan. Oleh karena itu, CFS Taiwan meminta konsumen untuk tidak menyantapnya. Namun, produk yang dibeli secara daring atau perjalanan internasional mendapat pengecualian.

Warta ini kemudian menyulut pertanyaan di tengah masyarakat seputar etilen oksida. Jadi, apa itu etilen oksida? Apa bahayanya jika dikonsumsi tubuh? Berikut penjelasan lengkapnya yang detikers perlu ketahui.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin utamanya:

  • Etilen oksida atau ethylene oxide (EtO) adalah bahan kimia dengan sejumlah kegunaan.
  • Etilen oksida di antaranya digunakan di mi instan untuk mensterilkan.
  • Bahaya etilen oksida bagi manusia ada banyak, salah satunya meningkatkan risiko kanker.

ADVERTISEMENT

Pengertian Etilen Oksida

National Cancer Institute (NCI), bagian dari National Institutes of Health Amerika Serikat, mendefinisikan etilen oksida alias ethylene oxide (EtO) sebagai 'bahan kimia yang digunakan untuk membuat antibeku (antifreeze), membersihkan peralatan medis, dan pestisida.'

Lebih lanjut, dikutip dari Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat, etilen oksida merupakan gas tak berwarna. Kegunaannya, selain yang telah disebut di atas, adalah mensterilkan produk makanan, seperti rempah-rempah, sayuran-herba kering, dan kacang kenari.

Umumnya digunakan di manufaktur-manufaktur kimia, etilen oksida bisa terlepas ke lingkungan lepas lewat udara. Diperkirakan, EtO tidak masuk lingkungan via jalur air karena sifat fisik dan kimianya. Tidak pula melalui sedimen atau tanah.

Karena menyebar via udara, paparan etilen oksida pada masyarakat umum lazimnya terjadi melalui pernapasan, dilansir UK Health Security Agency. Di tempat kerja pabrikan, paparan ini lebih mungkin terjadi sehingga diberlakukanlah kadar aman guna melindungi kesehatan pekerja.

Bahaya Etilen Oksida: Bisa Tingkatkan Risiko Kanker

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Prof Zullies Ikawati PhD, Apt, menyebut etilen oksida digunakan dengan tujuan mensterilkan mi instan saat produksi atau penyimpanan. Ia menjelaskan, EtO bisa menimbulkan bahaya jika melewati batas.

"Makanya itu jumlahnya sangat kecil dan semua negara sepakat bahwa itu bahan berbahaya atau karsinogen tadi, maka ada batas maksimalnya," terangnya dalam acara detikPagi, Jumat (28/4/2024).

"Sehingga artinya apa? Kalau di atas batas itu, ada kemungkinan potensi bahaya. Tetapi kalau sedikit saja, mungkin masih aman walaupun ada. Karena mungkin in certain level kita nggak bisa benar-benar menghilangkan sama sekali residunya," tambah Prof Zullies.

Dilihat dari National Human Genome Research Institute, karsinogen (carcinogen) adalah zat, organisme, atau agen yang dapat menyebabkan kanker. Karsinogen bisa terbentuk secara alami maupun akibat ulah manusia.

Setyaning Pawestri dan Elmia Kharisma Arsyi dalam tulisannya, 'Kontaminasi Etilen Oksida pada Produk Pangan: Dampak, Risiko Kesehatan, dan Regulasi' yang diunggah di Jurnal Kolaboratif Sains menyebut hal serupa. Dijelaskan bahwa etilen oksida bersifat karsinogenik.

Pada hewan percobaan, paparan EtO menyebabkan kanker di sistem limfohematopoietik, ota, paru-paru, jaringan ikat, rahim, dan payudara. Di manusia, paparan EtO meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker di sistem limfohematopoietik (melibatkan darah dan sistem kekebalan tubuh).

Selain kanker, paparan EtO lewat pelbagai jalurnya menyebabkan segudang masalah kesehatan lain. Dikutip dari dokumen bertajuk Ethylene Oxide yang diunggah EPA, berikut beberapa di antaranya:

  1. Inhalasi akut EtO menyebabkan mual, muntah, gangguan saraf, bronkitis, edema paru, dan emfisema.
  2. Kontak kulit atau mata dengan larutan EtO menyebabkan iritasi kulit/mata.
  3. Paparan kadar rendah selama bertahun-tahun menunjukkan efek negatif iritasi mata, kulit, dan saluran pernapasan. Juga ada gangguan sistem saraf.
  4. Eksposur inhalasi EtO menyebabkan naiknya angka keguguran pada pekerja perempuan yang bekerja di pabrik-pabrik kimia.
  5. Studi terhadap hewan menunjukkan berkurangnya berat testis, konsentrasi sperma, dan degenerasi testis.

Demikian penjelasan singkat mengenai etilen oksida yang tengah ramai dibahas. Semoga menambah wawasanmu, ya, detikers!




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads