Polisi Ungkap Alasan Anggun Simpan Uang Curian Rp 10 M di 3 Karung

Barang bukti uang pecahan Rp 100 ribu dari kasus pencurian uang Rp 10 miliar milik Bank plat merah, saat dibawa ke Mapolresta Solo, Senin (8/9/2025). Foto: Dok. Tim Resmob Polresta Surakarta

Jogja -

Polisi mengungkap alasan Anggun Tyas membagi uang curiannya ke dalam tiga karung warna putih. Anggun ialah sopir bank yang melarikan mobil berisi uang Rp 10 miliar dari Solo. Dia ditangkap di sebuah rumah di wilayah Kecamatan Panggang, Gunungkidul, Senin lalu.

Dilansir detikJateng, Kasat Reskrim Polresta Solo AKP Prastiyo Triwibowo awalnya mengatakan bahwa Anggun memilih kabur ke Gunungkidul karena sudah mengenal wilayah tersebut.

Diketahui, Anggun hanya berada di seputar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama sepekan jadi buron.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena pelaku lahir di Jogja, dan mengenal wilayah Jogja bagian selatan," kata Prastiyo saat dihubungi detikJateng, Kamis (11/9/2025).

Prastiyo mengatakan, Anggun dibantu rekan berinisial DS yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Selain membantu Anggun kabur, DS juga disebut menikmati uang hasil curian itu.

"(Hubungan Anggun dan DS?) Teman dari kecil. Pelaku lahir dan besar di Jogja sebelum menikah dan tinggal di Wonogiri lalu bekerja sebagai pihak ketiga bank BPD," ujar Prastiyo.

Diketahui, Anggun membawa kabur uang bank Rp 10 miliar dan mobil perusahaan dari kantor Bank Jateng Cabang Solo pada Senin (1/9) pekan lalu. Dia meninggalkan mobil itu di kawasan Colomadu, Karanganyar.

Anggun lalu memindahkan uang dan kabur ke Yogyakarta menggunakan mobil Daihatsu Sigra milik seorang pengemudi ojek online. Uang itu dibawa dalam bentuk tunai.

"Setelah kabur dengan uang dari perbankan, (uang) disimpan sampai di Jogja di dalam karung. Uangnya dibagi ke tiga karung dengan nominal Rp 4 miliar, Rp 3 miliar, dan Rp 3 miliar agar memudahkan dalam pemindahan dan bisa ditenteng," ungkap Prastiyo.

Selain menangkap Anggun, polisi juga mengamankan barang bukti uang sebanyak Rp 9,64 miliar. Adapun sekira Rp 360 juta sudah digunakan.

"Uang sudah digunakan untuk DP satu unit rumah, beli mobil, 4 motor, alat komunikasi, dan untuk kebutuhan sehari-hari," pungkasnya.