Salah satu sirine dari alat Early Warning System (EWS) Tsunami yang terpasang di Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates, Kulon Progo, tiba-tiba berbunyi pada malam hari. Hal ini sempat bikin heboh masyarakat karena khawatir akan terjadinya bencana hingga ada yang memutuskan mengungsi. Namun ternyata, kemunculan bunyi tersebut karena sistem EWS sedang error.
Kabar ini dibenarkan oleh Lurah Karangwuni, Anwar Musadad. Dia menjelaskan bunyi sirine yang berasal dari EWS di Karangwuni tersebut pertama kali muncul pada Sabtu (6/9/2025) sekitar pukul 23.15 WIB.
"Iya, bunyinya lumayan kencang sampai bikin masyarakat kaget," ucapnya saat dimintai konfirmasi wartawan Minggu (7/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anwar menyebut bunyi sirine itu membuat kaget warga yang tinggal di wilayah Karangwuni. Tak sedikit warga yang akhirnya mengungsi karena khawatir terjadi bencana Tsunami, mengingat lokasi Karangwuni berada dekat dengan laut Selatan Jawa.
"Bahkan ada warga yang sudah pergi evakuasi diri ke tempat aman," ujarnya.
Selain mengungsi, beberapa warga juga mendatangi kantor Balai Kalurahan Karangwuni, tempat di mana sirine itu terpasang. Mereka lanjut Anwar, datang untuk mengecek apa yang sebenarnya terjadi.
"Ya, ada cukup banyak yang datang ke sini buat memastikan karena memang bunyi sirine tak kunjung mati. Akhirnya kami telepon BPBD untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi," jelasnya.
Usut punya usut, sirine EWS Tsunami di Karangwuni berbunyi karena ada sistem yang er0r. "Bunyi sirine peringatan tsunami muncul akibat eror sistem. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 23.15 WIB hingga 23.35 WIB," ungkap Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kulon Progo Sunardi.
Sunardi mengatakan penyebab sistem eror ini masih dalam investigasi. Namun yang pasti, pihaknya menyatakan tidak ditemukan adanya aktivitas kegempaan maupun tanda-tanda potensi tsunami di perairan wilayah Kulon Progo.
"Untuk penyebab masih menunggu hasil pemeriksaan oleh vendor penyedia EWS," ujarnya.
(aap/aap)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan