Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul menyebut gejala yang dialami lima murid MTsN Wonosari usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) mengarah ke gejala keracunan makanan. Saat ini Dinkes tengah menguji sampel makanan dan muntahan untuk memastikan penyebabnya.
"Kemungkinan itu (gejala keracunan makanan), karena mereka makan jam 9 pagi dan jam 1 siang atau selang 3-4 jam baru muncul gejala (keracunan)," kata Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono, saat dihubungi detikJogja, Kamis (4/9/2025).
Namun, untuk memastikan penyebab lima murid MTsN Wonosari mengalami mual dan muntah usai menyantap menu MBG hari Rabu (3/9) kemarin, masih memerlukan uji coba sampel makanan. Di mana Dinkes telah melakukan uji coba laboratorium sampel tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah ambil sampel baik dari makanan, muntahan dan air di SPPG. Sampel itu juga sudah kita uji lab dan hasilnya keluar 14 hari, semua itu untuk memastikan penyebabnya dari bakteri atau bahan kimia," ujarnya.
Terkait apa yang dialami kelima murid itu, Ismono menyebut kebanyakan mual dan muntah. Akan tetapi, tidak berselang lama setelah mendapatkan penanganan medis kelima murid diperbolehkan pulang.
"Untuk empat anak yang di IGD itu mengalami pusing, mual, muntah dan mereka masuk siang lalu sore sudah diperbolehkan pulang. Kalau yang dirawat di UKS mengalami mual dan pusing, sama, sore juga sudah boleh pulang," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, sedikitnya lima murid MTsN Wonosari mengalami mual dan muntah usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG), bahkan empat diantaranya sempat mendapatkan penanganan medis. Sedangkan Kodim 0730/Gunungkidul selaku pihak yang berkoordinasi dengan SPPG telah melakukan koreksi agar memastikan kejadian itu tidak terjadi lagi.
Guru Bimbingan Konseling (BK) MTsN Wonosari, Taufik Febrianto, mengatakan bahwa kejadian bermula saat murid-murid menyantap MBG kemarin, Rabu (3/9). Selanjutnya ada beberapa murid yang mengeluh tidak enak badan.
"Setelah itu (Menyantap MBG) ada lima murid yang mengeluh sakit mual dan muntah," katanya kepada wartawan, Kamis (4/9/2025).
(aap/apu)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan