Viral di media sosial seorang pengemis yang pura-pura difabel di simpang tiga Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Sleman. Satpol PP Sleman bakal segera menggelar patroli penertiban.
Rekaman video menampilkan seorang pengemis yang pura-pura sakit berkeliaran dan meminta-minta di simpang tiga UIN Jogja. Adapun video itu beredar di media sosial dan kemudian viral.
Video itu diunggah oleh akun media sosial Instagram @merapi_uncover. Dalam postingan itu diunggah dua video. Pertama ketika pria itu berakting sakit dengan kaki pincang, punggung bungkuk dan tangan tertekuk saat sedang mengemis. Kemudian di video kedua tampak pria yang sama bisa berjalan dengan badan tegap layaknya orang pada umumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini dia min orangnya yg pura pura sakit tangan dan kakinya padahal tidak sakit..dia tiap malam minta minta di lampu merah UIN suka ., Jadi orang ini tiap magrib di depan lampu merah, meminta minta uang kepada pengendara min,. Dengan alasan kaki dan tangannya sakit dan berjalan dengan pincang nah padahal jika orang itu pulang habis minta minta uang., langsung berjalan ke kesamping rumah Padang dengan keadaan normal..., orangnya sehat tapi pura pura cacat min, dan mengemis di jalan. Kalau masih sehat mbok yo cari kerjaan yang halal, makasih min," tulis keterangan dalam postingan tersebut seperti dilihat detikJogja, Kamis (4/9/2025).
Terkait hal itu, Kepala Seksi Operasional Ketenteraman dan Ketertiban Satpol PP Sleman, Didi Setio Nugroho menyebut sampai saat ini belum ada aduan masyarakat yang masuk terkait dengan keberadaan pengemis tersebut.
Akan tetapi meski tidak ada laporan, dia menyebut sudah melakukan monitoring awal, dan belum melakukan penindakan. Sebab, petugas Satpol PP masih diperbantukan untuk menjaga kamtibmas bersama TNI-Polri pascademonstrasi.
"Kami juga monitor. Untuk dua hari ini kami masih fokus kemarin pascademo. Personel kami bareng Polres, Kodim, untuk siaga," kata Didi saat dihubungi wartawan, Kamis (4/9).
Keterbatasan personel ini lah yang membuat Satpol PP Sleman kesulitan untuk melakukan penindakan. Meski demikian, dia memastikan dalam waktu dekat patroli dan penindakan terhadap anak jalanan, gelandangan, dan pengemis (anjal gepeng) akan dilakukan.
"Betul, kami agendakan nanti (patroli) setelah ini rodo adem (kondusif)," ujarnya.
Lebih lanjut, Satpol PP Sleman menurut Didi pernah mendapat aduan terkait keberadaan pengemis yang pura-pura cacat. Akan tetapi, dia belum bisa memastikan apakah itu merupakan sosok pengemis yang saat ini viral.
"Sempat ada aduan, kami cek ke lapangan beberapa waktu hilang, nah ini muncul lagi," katanya.
Dia tak menampik jika keberadaan pengemis yang berpura-pura sakit ini bisa ditemui di wilayah lain. Sebab, setelah kedoknya terbongkar pengemis itu akan berpindah ke wilayah lain.
"Ketika sudah terendus di Sleman nanti geser ke Kota, mungkin geser ke perbatasan Sleman-Kulon Progo atau Sleman-Kota (Jogja). Kami terbatas dengan wilayah," kata dia.
Oleh karena itu, untuk penanganan anjal gepeng di perbatasan wilayah, pihaknya berkoordinasi dengan Satpol PP DIY. "Kami langsung dengan Satpol PP DIY kalau sudah perbatasan itu," pungkasnya.
(aku/ams)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan