Cerita SPPG di Bambanglipuro Dapat Surat Nyeleneh Murid Minta Steak-Rokok

Cerita SPPG di Bambanglipuro Dapat Surat Nyeleneh Murid Minta Steak-Rokok

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 27 Agu 2025 18:01 WIB
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mulyodadi, Bambanglipuro. Bantul, Hernawan Santoso saat menunjukkan salah satu surat dari murid yang minta rokok.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mulyodadi, Bambanglipuro. Bantul, Hernawan Santoso saat menunjukkan salah satu surat dari murid yang minta rokok. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul, mengaku mendapatkan ratusan surat berisi komentar murid-murid terkait makan bergizi gratis (MBG). Bahkan, salah satu surat tersebut ada yang berisi meminta rokok.

Kepala SPPG Mulyodadi, Hernawan Santoso, mengaku mulai mendistribusikan MBG untuk 2.788 murid TK hingga SMA di Bambanglipuro sejak Selasa (19/8/2025). Dari situ, Hernawan mengaku SPPG kerap mendapatkan surat dari murid-murid.

"Awal-awal ada puluhan surat dan semakin ke sini ada ratusan surat yang dikirim ke SPPG Mulyodadi. Surat itu ditaruh di ompreng (tempat makan)," kata Hernawan kepada wartawan di Bambanglipuro, Bantul, Rabu (27/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hernawan melanjutkan, isi surat-surat dari murid tersebut beraneka ragam. Di mana kebanyakan dari mereka mengomentari soal menu MBG.

ADVERTISEMENT

"Surat-surat itu ada yang isinya menyemangati, terus ada yang minta menu makanan seperti nasi rendang, steak, sate, spageti dan ayam katsu," ujarnya.

Terkait surat yang paling unik, Hernawan mengaku ada. Isi surat tersebut bukan mengomentari menu namun malah meminta rokok.

"Dari sekian banyak surat ada yang kita temukan minta tambahan rokok, jadi isi surat itu 'minta s*** kak'," ucapnya.

Hernawan mengaku tidak tahu surat itu dari murid sekolah mana. sebab, SPPGnya mendistribusikan MBG ke 11 sekolah dan di surat tersebut tidak mencantumkan nama.

"Kita juga tidak tahu siswa dari mana yang mengirim surat minta tambahan rokok. Tapi saya kira kalau permintaan rokok itu hanya iseng kok," katanya.

Terlepas dari hal tersebut, Hernawan mengaku pihaknya selalu melakukan evaluasi dalam menu MBG. Meski setiap porsi MBG hanya dipatok anggaran Rp 10 ribu.

"Ya dengan adanya surat-surat itu kita jadi tahu makanan apa yang diinginkan murid-murid dan kita usahakan bisa sesuai. Seperti hari ini ada menu ayam katsu dan itu sesuai dengan keinginan siswa," ucapnya.




(rih/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads