6 Ciri-ciri Kucing Hamil dan Perbedaannya dengan Kucing Gendut, Yuk Perhatikan

6 Ciri-ciri Kucing Hamil dan Perbedaannya dengan Kucing Gendut, Yuk Perhatikan

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Sabtu, 23 Agu 2025 11:51 WIB
Ilustrasi kucing hamil.
Kucing hamil. (Foto: Getty Images/ManuelVelasco)
Jogja -

Sebagai pencinta anabul, kita pasti ingin memastikan mereka dalam keadaan terbaik. Nah, pernahkah kamu bertanya-tanya tentang perubahan fisik atau perilaku yang dialami kucing betina kesayanganmu? Kadang, sulit membedakan apakah perubahan tersebut hanya karena berat badan yang naik atau justru merupakan ciri-ciri kucing hamil. Padahal, mengetahui perbedaannya sejak awal sangat penting agar kita bisa memberikan perawatan yang tepat.

Kucing yang sedang mengandung tidak hanya mengalami perubahan pada tubuhnya, tetapi juga pada tingkah lakunya. Mereka bisa menjadi lebih manja dan protektif, atau sebaliknya, menjadi lebih tenang dan suka menyendiri. Perbedaan-perbedaan ini sering kali tidak kentara, sehingga membuat kita bertanya-tanya tentang kondisi sang kucing. Memahami tanda-tanda ini akan membantu kita mempersiapkan diri untuk menyambut anak-anak kucing yang lucu.

Sudah penasaran apa saja ciri-ciri kucing yang sedang hamil, detikers? Mari kita simak penjelasan lengkap yang dihimpun detikJogja dari laman Pet Health Club, PetMD, dan Catser berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ciri-ciri Kucing Hamil

Kucing betina yang hamil biasanya dapat dikenali secara kasat mata. Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi indikasi.

ADVERTISEMENT

1. Perubahan Payudara dan Puting

Salah satu tanda awal kucing hamil terlihat pada payudara dan puting. Sekitar 2-3 minggu setelah pembuahan, payudara mulai membesar.

Puting akan berubah warna menjadi lebih gelap dan menonjol, kondisi ini dikenal dengan istilah 'pinking up'. Tanda ini biasanya mudah dikenali dan konsisten muncul pada hampir semua kucing hamil.

Selain warna, area sekitar puting juga bisa sedikit membengkak. Pemantauan rutin penting untuk memastikan perkembangan kehamilan tetap normal.

2. Perubahan Nafsu Makan

Nafsu makan kucing hamil cenderung meningkat karena tubuh memerlukan energi lebih untuk mendukung janin. Peningkatan makan ini biasanya terlihat jelas setelah beberapa minggu kehamilan.

Di awal kehamilan, mual bisa membuat nafsu makan menurun sementara. Hal ini wajar dan biasanya berlangsung hanya beberapa hari. Memberikan porsi kecil lebih sering lebih efektif dibanding porsi besar sekaligus. Cara ini menjaga asupan nutrisi tetap cukup tanpa membebani pencernaan kucing.

3. Perut Membesar

Perut mulai terlihat membesar sekitar minggu kelima kehamilan. Pembesaran ini biasanya fokus pada area perut, sehingga berbeda dari kucing gemuk yang membulat merata.

Pertumbuhan perut menandakan janin berkembang dengan baik. Pemilik bisa memantau perubahan ini setiap beberapa hari untuk memastikan kondisi tetap normal. Perubahan perut juga menjadi indikator penting untuk menilai kehamilan, terutama ketika disertai tanda lain seperti perubahan payudara dan perilaku.

4. Perubahan Perilaku

Kucing hamil sering menjadi lebih tenang dan banyak beristirahat. Penurunan aktivitas ini membantu tubuh fokus mendukung kehamilan. Selain itu, beberapa kucing menjadi lebih manja dan mencari perhatian lebih. Pola ini wajar dan menunjukkan kucing merasa nyaman di sekitar pemiliknya.

Di sisi lain, kucing juga bisa mulai menyendiri dan mencari tempat sepi. Perilaku ini merupakan persiapan alami menjelang persalinan.

5. Tidak Lagi Menunjukkan Tanda Birahi

Kucing yang hamil tidak lagi menunjukkan tanda-tanda birahi atau siklus panas. Hilangnya siklus panas ini menjadi salah satu indikasi kehamilan yang penting. Biasanya, kucing yang tidak hamil akan masuk masa panas setiap 2-3 minggu. Perubahan pola ini cukup mudah diamati oleh pemilik.

6. Perilaku Menyusun Sarang

Menjelang persalinan, kucing mulai menunjukkan perilaku bersarang dengan mencari tempat yang hangat dan tenang. Kardus berisi kain lembut atau sudut sepi di rumah sering menjadi pilihan favorit untuk beristirahat dan menyiapkan kelahiran.

Memberikan area yang aman dan nyaman membantu kucing merasa tenang selama persalinan, sehingga stres dapat diminimalkan. Beberapa kucing mungkin berpindah-pindah sampai menemukan lokasi yang paling cocok dan aman.

Perilaku menyusun sarang ini biasanya muncul di trimester terakhir kehamilan. Aktivitas ini menjadi tanda jelas bahwa kelahiran semakin dekat, sekaligus menunjukkan insting alami kucing untuk melindungi diri dan anak-anaknya.

Perbedaan Kucing Hamil dan Kucing Gendut

Kucing hamil dan kucing gendut memang sama-sama terlihat lebih besar dari biasanya, tapi pembesaran tubuhnya memiliki pola berbeda. Pada kucing hamil, perut membesar secara spesifik di area tengah dan bawah, sedangkan kucing gendut biasanya tampak bulat merata di seluruh tubuh. Perubahan ini menjadi cara paling jelas untuk membedakan antara kehamilan dan kelebihan berat badan.

Selain bentuk tubuh, perubahan perilaku bisa menjadi indikator penting. Kucing hamil cenderung lebih tenang, banyak beristirahat, atau mencari tempat sepi untuk bersarang. Sementara kucing gendut biasanya tidak menunjukkan perubahan aktivitas yang signifikan, ia tetap aktif seperti biasanya tanpa mencari area khusus untuk beristirahat.

Perubahan pada payudara juga membedakan kucing hamil dari kucing gendut. Payudara mulai membesar dan puting berubah warna menjadi lebih gelap saat hamil, sedangkan kucing gendut tidak mengalami perubahan tersebut. Ditambah lagi, hilangnya siklus panas dan peningkatan nafsu makan yang terarah menjadi tanda tambahan bahwa pembesaran tubuh bukan sekadar gemuk, tetapi tanda adanya kehamilan yang sedang berlangsung.

Cara Merawat Kucing Hamil

Merawat kucing hamil membutuhkan perhatian ekstra agar proses kehamilan dan persalinan berjalan lancar. Perubahan fisik dan perilaku membuat beberapa penyesuaian pada lingkungan, makanan, dan pengawasan penting dilakukan. Berikut panduan merawat kucing hamil agar tetap sehat dan nyaman selama masa kehamilan.

1. Menjaga Nutrisi dan Pola Makan

Kucing hamil membutuhkan asupan makanan lebih banyak karena harus mendukung pertumbuhan janin. Memberikan makanan khusus untuk kucing hamil atau anak kucing menjadi pilihan terbaik.

Porsinya bisa dibagi menjadi beberapa kali makan kecil dalam sehari untuk menjaga asupan tetap cukup tanpa membebani pencernaan. Saat usia kehamilan bertambah, jumlah makanan bisa ditingkatkan agar kebutuhan energi terpenuhi.

2. Menyiapkan Tempat Bersarang

Menjelang persalinan, kucing hamil akan mencari tempat tenang dan aman untuk bersarang. Menyediakan kotak bersih berisi kain lembut atau handuk di sudut sepi rumah membantu kucing merasa nyaman. Walaupun kucing bisa memilih tempat sendiri, kotak bersarang memberikan lingkungan yang aman sekaligus memudahkan pengawasan oleh pemilik.

3. Memantau Perubahan Fisik dan Perilaku

Perut yang membesar, perubahan payudara, serta perilaku yang lebih tenang atau suka bersembunyi menjadi indikator penting selama kehamilan. Memperhatikan tanda-tanda ini membantu memastikan kucing tetap sehat dan tidak mengalami stres. Perubahan perilaku seperti tidur lebih sering dan meningkatnya perhatian juga normal selama masa ini.

4. Menjaga Kebersihan dan Lingkungan

Kucing hamil membutuhkan lingkungan yang bersih dan tenang. Litter box harus dijaga kebersihannya, dan area bersarang bebas dari gangguan. Lingkungan yang nyaman membantu kucing tetap rileks, mengurangi stres, dan meminimalkan risiko komplikasi saat mendekati persalinan.

5. Pemeriksaan dan Bantuan Dokter Hewan

Walaupun tanda-tanda kehamilan bisa terlihat di rumah, pemeriksaan ke dokter hewan tetap disarankan. Dokter dapat memastikan kehamilan, memeriksa kesehatan kucing, serta memberikan saran mengenai nutrisi, vaksinasi, dan pencegahan parasit yang aman. Pemeriksaan rutin juga berguna untuk mengetahui usia kehamilan dan mendeteksi masalah lebih awal.

6. Menyiapkan Persalinan

Kucing biasanya berhenti makan sekitar 24 jam sebelum melahirkan dan mulai menunjukkan perilaku bersarang yang intens. Mengawasi kucing dari jarak aman saat persalinan membantu memastikan semua berjalan lancar. Hanya campur tangan jika ada tanda-tanda komplikasi, seperti kesulitan melahirkan atau kontraksi yang berlangsung terlalu lama tanpa kelahiran kitten.

Jadi, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri kucing hamil dan perbedaannya dengan kucing gendut. Semoga bermanfaat, detikers!




(sto/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads