430 Jenis Makanan Termasuk Daging-Buah Dilarang Israel Masuk Gaza

Internasional

430 Jenis Makanan Termasuk Daging-Buah Dilarang Israel Masuk Gaza

Yogi Ernes - detikJogja
Rabu, 13 Agu 2025 00:00 WIB
Palestinians scramble to collect aid supplies from trucks that entered through Israel, in Khan Younis, southern Gaza Strip, August 12, 2025. REUTERS/Hatem Khaled TPX IMAGES OF THE DAY
Warga Gaza Berebut Bantuan dari Truk di Tengah Krisis Kemanusiaan. Foto: REUTERS/Hatem Khaled
Jogja -

Tindakan Israel yang melarang 430 jenis makanan masuk jalur Gaza membuat bencana kelaparan di Gaza semakin buruk.

Dilansir detikNews dari Al Jazeera, Selasa (12/8/2025), kantor media pemerintah Gaza mengatakan sejumlah truk bantuan saat ini telah masuk Gaza sejak bulan lalu setelah adanya tekanan publik internasional.

Tapi Israel hingga kini masih memblokir 430 jenis makanan masuk ke Gaza, mulai dari daging beku segala jenis, ikan beku, keju, produk susu, sayuran beku dan buah-buahan. Ratusan barang lain yang dibutuhkan warga yang kelaparan dan sakit juga masih diblokir Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan kantor media pemerintah Gaza mengatakan pelonggaran akses bantuan sebagian yang diumumkan pada 27 Juli belum mencabut pembatasan luas terhadap makanan dan barang-barang penting lain.

ADVERTISEMENT


Sementara itu Israel juga menarget sumber makanan sebagai sasaran pengeboman. Disebutkan, Israel sengaja mengebom 44 bank makanan yang menewaskan puluhan pekerja di dalamnya, dan menargetkan "57 pusat distribusi makanan dengan pemboman".

Diberitakan sebelumnya, kantor media Gaza menuduh COGAT, badan militer Israel yang melaporkan pengiriman bantuan ke wilayah kantong tersebut, atas "upaya menyedihkan untuk menutupi kejahatan yang terdokumentasi secara internasional, yaitu kelaparan sistematis penduduk Jalur Gaza".

Tindakan Israel ini di tengah rencana mereka dalam menguasai jalur Gaza sepenuhnya. Seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa rencana Israel untuk menguasai Kota Gaza berisiko menimbulkan "bencana lain" dengan konsekuensi yang luas. Ini disampaikan seiring Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa tujuannya bukanlah untuk menduduki wilayah tersebut.

Setelah Israel mengatakan militernya akan "mengambil alih" Kota Gaza, dalam sebuah rencana yang disetujui oleh kabinet keamanan Netanyahu, Dewan Keamanan PBB mengadakan sidang darurat pada Minggu (10/8) waktu setempat.

"Jika rencana ini dilaksanakan, kemungkinan akan memicu bencana lain di Gaza, bergema di seluruh wilayah dan menyebabkan pengungsian, pembunuhan, dan kehancuran lebih lanjut," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB Miroslav Jenca kepada Dewan Keamanan pada Minggu (10/8) waktu setempat, dikutip detikNews dari kantor berita AFP, Senin (11/8).




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads