Ada mural logo bajak laut dalam serial anime One Piece berukuran jumbo di persimpangan jalan di Pedukuhan Temuwuh, Balecatur, Gamping, Kabupaten Sleman. Mural itu dibuat oleh sejumlah pemuda menggunakan cat sisa hasil iuran.
"Itu digambar tanggal 25 Juli," kata Sekretaris Karang Taruna Temuwuh Kidul, Dandun Asmara, saat ditemui wartawan, Rabu (6/8/2025).
Menurut dia, tidak ada persoalan atau aturan yang melarang membuat mural bergambar anime yang populer sejak tahun 1997 itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mural ini dibuat dari hasil iuran 9 orang. Dari karang taruna juga ikut kasih uang untuk beli cat. Itu anggaran awalnya buat cat pos ronda, lalu karena catnya sisa ya kami buat mural. Kami merayakan kemerdekaan, walau cuma lewat gambar seadanya. Karena ada kelebihan cat, ya sekalian saja bikin mural itu," ujar Dandun.
Dandun bilang, gambar lambang kelompok bajak laut Topi Jerami atau biasa disebut Straw Hat Pirates (SHP) di anime One Piece itu dibuat setelah mereka mengecat pos ronda. Sisa cat lalu mereka gunakan untuk membuat mural di atas permukaan jalan.
"Kami gambar saat mural itu belum viral dan belum ada larangan. Kita bikin mural One Piece karena mencerminkan realitas kehidupan kita. Kami bukan FOMO, karena mural ini sudah dibuat sebelum bendera One Piece yang viral itu muncul," jelasnya.
Dia mengatakan, dalam anime One Piece terdapat banyak arc atau bagian satu cerita besar yang berkesinambungan membentuk satu alur. Di dalam anime itu terdapat cerita yang menurut Dandun mirip dengan kondisi saat ini. Termasuk sistem pemerintahan di dalam anime itu.
"Pemilihan One Piece karena kami suka anime itu. (Dari teman menganggap) Ceritanya mirip dengan kondisi negeri ini. Seperti pemerintah dunia di anime One Piece, dan ceritanya juga menggambarkan ketidakadilan. Pasti semua orang merasakan. Ya simbol keresahan, sekadar kritik, tapi tidak untuk menjatuhkan siapa pun," ucap dia.
Hingga sore ini, mural tersebut masih belum dihapus. Akan tetapi, dia bilang kemungkinan besar malam nanti mural itu akan dihapus.
"Mungkin nanti malam dihapus mural ini, karena sudah ada kabar-kabar, sriwing-sriwing mau dihapus sama pihak berwajib. Tetua di desa sudah (ditembusi untuk penghapusan). Tapi memang belum ada omongan langsung ke pemuda," ujarnya.
Dandun menegaskan bahwa mural itu dibuat jauh sebelum viral. Dia akan mempertanyakan apa alasannya jika mural tersebut bakal dihapus.
"Ini karya kami. Sebenarnya kukuh (mempertahankan karya), kalau mau dihapus alasannya apa?," kata dia.
Sementara itu Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun, bilang sampai saat ini masih belum ada instruksi khusus terkait mural One Piece.
"Belum, kami belum ada perintah, kami masih menunggu arahan dari pimpinan. Dari anggota hanya monitor, perintah dari pimpinan monitor nanti apabila ada laporkan pimpinan, tapi sampai sekarang dari laporan anggota belum ada. Dari polisi belum melakukan tindakan," kata Salamun saat dimintai konfirmasi wartawan.
(dil/apl)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara