- Surat Al-Quran Memohon Perlindungan kepada Allah SWT dari Sihir 1. Surat Al-Falaq 2. Surat An-Nas
- Bacaan Doa Penghancur Sihir dan Guna-guna Bacaan Doa Perlindungan dari Sihir dan Guna-guna Doa Memohon Supaya Selalu Dijaga oleh Allah SWT Bacaan Doa Pagi Hari untuk Memohon Perlindungan Allah SWT Bacaan Doa Sore Hari untuk Memohon Perlindungan Allah SWT
Sihir termasuk salah satu ilmu yang diharamkan dalam Islam. Tidak hanya itu saja, kaum muslim dapat memohon perlindungan kepada Allah SWT agar dijauhkan dari sihir yang berbahaya. Bagaimana bacaan doanya?
Meskipun sihir berkaitan dengan sesuatu yang ghaib dan ajaib, sihir ternyata telah ada sejak zaman dahulu. Bahkan di zaman Rasulullah SAW, sihir digunakan oleh sebagian orang untuk tujuan tertentu. Rasulullah SAW juga pernah mengalami sihir yang membuat beliau jatuh sakit.
Dikutip dari buku 'Hikmah Kisah Nabi dan Rasul' karya Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, kisah tentang Rasulullah SAW yang terkena sihir disampaikan dalam sebuah riwayat hadits. Diceritakan oleh Abu Sa'id Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim dari Ali bin Muhammad Al-Waraq, kepada kami dari Ali bin Muhammad Al-Waraq, dari Ahmad bin Muhammad bin Nashr, dari Yusuf bin Bilal, dari Muhammad bin Marwan Al-Kalbi, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas bahwa Aisyah berkata:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rasulullah terkena sihir. Maka beliau jatuh sakit, kami mengkhawatirkannya. Ketika beliau berada antara tidur dan terjaga, tiba-tiba turun dua malaikat; yang satu berada di dekat kepala Rasulullah dan yang lain berada di dekat kaki beliau. Malaikat yang berada dekat kepala berkata kepada malaikat yang berada dekat kaki, 'Mengapa ia sakit?' Malaikat bertanya demikian supaya Nabi memahami persoalannya. Temannya menjawab, 'Terkena sihir.' 'Siapa yang melakukannya?' 'Lubaid bin A'sham, orang Yahudi.' 'Di mana ia melakukannya?' 'Di sumur Dzarwan.' 'Bagaimana mengobatinya?' 'Kirimlah orang ke sumur itu dan keringkan airnya. Jika tampak sebuah batu besar, singkirkanlah karena di bawahnya terdapat tali busur yang berbuhul sebelas dan diletakkan di dalam kantong. Setelah itu bakarlah ia. Insya Allah ia sembuh. Jika ia menyuruh orang, hendaknya ia mengeluarkan kantong itu. Ibnu Abbas melanjutkan, "Nabi pun bangun dan beliau telah memahami apa yang dikatakan kepadanya oleh malaikat. Beliau menyuruh 'Ammar bin Yasir dan sekelompok sahabatnya ke sumur tersebut yang airnya telah berubah seperti inai. Kemudian sumur itu dikeringkan. Setelah tampak batu besar, ia pun digulingkan, dan tampaklah di bawahnya kantong yang berisikan tali busur berbuhul sebelas. Kemudian mereka membawanya kepada Rasulullah. Maka turunlah Surah Al-Falaq dan Surah An-Nâs. Kedua surah ini berjumlah 11 ayat dan sama dengan banyaknya buhul yang berjumlah 11 pula. Setiap kali beliau membaca satu ayat, lepaslah satu buhul. Setelah seluruh buhulnya terbuka, Rasulullah dapat bangkit dan seolah-olah terlepas dari ikatan. Buhul itu pun dibakar. Nabi menyuruh kita berlindung kepada Allah melalui kedua surah tersebut. Lubaid mengunjungi Rasulullah. Meskipun beliau menceritakan kejadian di atas, pada wajah Lubaid tidak tampak perubahan apa pun."
Sementara itu, dijelaskan oleh Izzah Annisa dalam bukunya '25 Kisah Sebab Turunnya Al-Qur'an', selama Rasulullah SAW terkena sihir, beliau tak henti memanjatkan doa kepada Allah SWT. Doa tersebut dipanjatkan agar Allah SWT memberikan kesembuhan atas sakit yang dialami oleh beliau.
Oleh sebab itulah, kaum muslim dapat meneladani kisah Rasulullah SAW dengan senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT agar dijauhkan dari sihir maupun guna-guna. Sebagai panduan, berikut beberapa doa yang dapat diamalkan.
Surat Al-Quran Memohon Perlindungan kepada Allah SWT dari Sihir
Sebelumnya telah disinggung dalam sebuah hadits, kisah saat Rasulullah SAW terkena sihir menjadi bagian dari peristiwa turunnya Surat Al-Falaq dan An-Nas. Seperti dijelaskan dalam buku 'Santai Saja Ini Hanyalah Dunia: Sebuah Petunjuk Buat Kamu Yang Lagi Lelah, Gelisah, Dan Takut Hari Esok Tak Akan Cerah' oleh Muhammad Ikhsannudin, turunnya Surat Al-Falaq dan An-Nas tidak terlepas dari adanya sihir yang diyakini pernah terjadi pada Rasulullah SAW.
Dikatakan dalam buku tersebut, Rasulullah SAW sempat mengalami sakit yang parah yang diduga berasal dari gulungan di bawah sumur Dzarwan. Adapun orang yang mengirimkannya adalah Labid bin Al-Asham Al-Yahudi.
Setelah Rasulullah SAW mengutus sahabatnya mengambil gulungan itu, terdapat tali yang dililitkan dalam jumlah 11 simpul. Kemudian Allah SWT menurunkan surat yang dibaca satu per satu oleh Rasulullah SAW.
Surat tersebut adalah Al-Falaq dan An-Nas yang berjumlah masing-masing 5 ayat dan 6 ayat dengan total 11 ayat. Saat satu per satu ayat dibacakan, maka terbukalah tali simpul gulungan itu satu per satu. Hingga ayat terakhir dibacakan, maka simpul itu terbuka dan berisikan sisir dan rambut Rasulullah SAW.
Belajar dari peristiwa tersebut, Rasulullah SAW senantiasa membaca Surat Al-Falaq dan An-Nas sebelum tidur. Oleh karena itu, meneladani kisah Rasulullah SAW, Surat Al-Falaq dan An-Nas dapat dibaca setiap muslim agar memohon perlindungan kepada Allah SWT. Sebagai acuan, berikut bacaan lengkapnya.
1. Surat Al-Falaq
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَࣖ ٥
Qul a'ûdzu birabbil-falaq. Min syarri mâ khalaq. Wa min syarri ghâsiqin idzâ waqab. Wa min syarrin-naffâtsâti fil-'uqad. Wa min syarri ḫâsidin idzâ ḫasad.
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
2. Surat An-Nas
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ١ مَلِكِ النَّاسِۙ ٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِࣖ ٦
Qul a'ûdzu birabbin-nâs. Malikin-nâs. Ilâhin-nâs. Min syarril-waswâsil-khannâs. Alladzî yuwaswisu fî shudûrin-nâs. Minal-jinnati wan-nâs.
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."
Bacaan Doa Penghancur Sihir dan Guna-guna
Selain Surat Al-Falaq dan An-Nas yang dapat dibaca untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT, terdapat bacaan doa berlindung dari sihir maupun guna-guna yang bisa diamalkan. Tidak hanya itu saja, ada juga beberapa versi doa memohon perlindungan kepada Allah SWT yang peruntukannya lebih luas lagi. Dihimpun dari buku 'Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah' karya H AmIrulloh Syarbini dan Hj Iis Nur'aeni Afgandi dan 'Kitab Doa Harian Rasulullah' oleh AR Shohibul Ulum, berikut bacaan doa yang dimaksud.
Bacaan Doa Perlindungan dari Sihir dan Guna-guna
اللَّهُمَّ رَبَّ مُوسَى وَحَاصَّهُ بِكَلَامِهِ وَهَازِمٍ مَنْ كَادَهُ بِسِحْرِهِ وَبِعَصَاهُ وَمُعِيدُهَا بَعْدَ العَوْدِ تَعْبَانًا وَمُلْقِفِهَا إِفْكَ أَهْلِ الْإِفْكِ وَمُفْسِدَ عَمَلَ السَّاحِرِيْنَ وَمُبْطِلَ كَيْدِ أَهْلِ الفَسَادِ مَنْ كَادَنِي بِسِحْرٍ أَوْ بِضَرَرٍ عَامِدًا أَوْ غَيْرَ عَامِدٍ أَعْلَمَهُ أَوْ لَا أَعْلَمَهُ وَأَخَافَهُ أَوْ لَا أَخَافَهُ فَاقْطَعْ مِنْ أَسْبَابِ السَّمَاوَاتِ عَمَلَهُ حَتَّى تَرْجِعَهُ عَنِّى غَيْرَ نَافِدٍ وَلَا ضَارٌ لِي وَلَا شَامِتٍ بِي إِنِّي أَدْرَأَ بِعَظَمِكَ فِي نُفُورِ الْأَعْدَاءِ فَكُنْ لِي مِنْهُمْ مُدَافِعًا أَحْسَنَ مُدَافَعَةً وَأَتَمَّهَا يَا كَرِيمُ.
Allaahumma rabba muusaa wa hashshuhu bikalaamihi, wa haazima man kaadahu bisihrihi bi ashaahu wa mu'iiduhaa ba'dal 'audi tsa'baanan, wa mulqifihaa ifka ahlil ifki, wa mufsida 'amalas saahirina, wa mubthila kaidi ahlil fasaadi, man kaadanii bi sihrin au bi dhararin 'Aamidan au ghaira 'aamidin, a'lamahu au laa a'lamahu, wa akhaafahu au laa akhaafahu, faqtha min asbaabis samaawaati 'amalahu, hatta tarji'ahu 'annii ghaira naafidin wa laa dharrin lii wa laa syaamitin bii. Innii adra'i bi'azhamika fii nufuuril a'daa'i, fakun lii minhum mudaafi'an ahsana mudaafa'atan wa atammahaa yaa kariim.
Artinya: "Ya Allah, Tuhan Nabi Musa, yang telah mengistimewakan dengan firman-Nya, telah mengalahkan orang yang menipunya melalui sihir dengan tongkatnya, yang mengubah tongkat itu menjadi ular dari kayu yang menangkap dengan cepat kebohongan para tukang bohong, yang menghancurkan pekerjaan tukang sihir, yang membatalkan tipu daya para perusak jika ada yang mengelabuiku dengan sihir atau dengan kemadharatan, baik sengaja atau tidak, baik aku ketahui ataupun tidak, baik aku takuti ataupun tidak, putuskanlah pekerjaannya dengan sebab-sebab langit, sehingga sebab-sebab itu menghindarkanku dari sihir tanpa bisa menembus dan membahayakanku atau menyusahkanku. Aku menjadikan keagungan-Mu sebagai perisai dalam menghadapi musuh-musuhku. Lindungilah aku dari mereka dengan baik dan sempurna. Wahai Dzat Yang Maha Pemurah."
Doa Memohon Supaya Selalu Dijaga oleh Allah SWT
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥
Allâhu lâ ilâha illâ huw, al-ḫayyul-qayyûm, lâ ta'khudzuhû sinatuw wa lâ na'ûm, lahû mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl, man dzalladzî yasyfa'u 'indahû illâ bi'idznih, ya'lamu mâ baina aidîhim wa mâ khalfahum, wa lâ yuḫîthûna bisyai'im min 'ilmihî illâ bimâ syâ', wasi'a kursiyyuhus-samâwâti wal-ardl, wa lâ ya'ûduhû ḫifdhuhumâ, wa huwal-'aliyyul-'adhîm.
Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung."
Bacaan Doa Pagi Hari untuk Memohon Perlindungan Allah SWT
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَأَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ . رَبِّ أَسْأَ لَكَ خَيْرَمَا فِي هَذَالْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَالْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ،رَبِّ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ ، رَبِّ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ فِي النَّا رِ وَ عَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.
Asbahnaa wa asbahalmulku lillaahi, walhamdulillaahi, laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalahu, lahulmulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syaiin qadiir. Rabii as aluka khaira maa fii haadzal yaumi wa khaira maa ba'dahu, wa a'uudzubika min syarri maa fii haadzal yaumi wa syarri maa ba'dahu, rabbi a'uudzubika minal kasali wa suu il kibari, rabbii a'uudzubika min 'adzaabin finnaari, wa 'adzaabin fil qabri.
Artinya: "Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Yang Mahaesa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhan, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan di hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan di kubur."
Bacaan Doa Sore Hari untuk Memohon Perlindungan Allah SWT
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ. رَبِّ أَسْأَ لُكَ خَيْرَمَا فِي هَذِهِ الَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ الَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ ، رَبِّ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ ، رَبِّ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَ عَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Amsainaa wa amsalmulku lillaahi, walhamdulillaah, laa ilaaha illallaah wahdahuu laa syariikalahu, lahulmulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai in qadiir. Rabbii as aluka khaira maa fii haadzihil lailati wa khaira maa ba'dahu, wa a'uudzubika min syarri maa fii haadzihil lailati wa syarri maa ba'dahu, rabbi a'uudzubika minal kasali wa suu il kibari, rabbii a'uudzubika min 'adzaabin finnaari, wa 'adzaabin fil qabri.
Artinya: "Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Yang Mahaesa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhan, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan di alam kubur."
Demikian tadi penjelasan mengenai bacaan doa penghancur sihir dan guna-guna yang bisa diamalkan oleh setiap muslim agar dapat terlindung dari bahaya. Lengkap dengan sekilas kisah Rasulullah SAW saat terkena sihir. Semoga informasi ini bermanfaat.
(sto/afn)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM