Warga Kulon Progo Ungkap Teror Suara Misterius Jelang Ternaknya Mendadak Mati

Warga Kulon Progo Ungkap Teror Suara Misterius Jelang Ternaknya Mendadak Mati

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Kamis, 10 Jul 2025 14:48 WIB
Salah satu peternak Mariman menunjukkan lokasi raibnya itik miliknya yang digondol anjing di Donomulyo, Nanggulan, Kulon Progo, Kamis (10/7/2025).
Salah satu peternak Mariman menunjukkan lokasi raibnya itik miliknya yang digondol anjing di Donomulyo, Nanggulan, Kulon Progo, Kamis (10/7/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Warga di Kalurahan Donomulyo, Nanggulan, Kulon Progo, resah dengan teror yang menyerang ternak mereka. Sejumlah ternak mulai dari unggas hingga kambing dilaporkan mati akibat serangan tersebut.

Peristiwa ini terjadi di dua dusun yaitu Dusun Penjalin dan Dusun Lengkong. Dua dusun ini memang berdekatan dan secara administratif masuk wilayah Donomulyo.

Salah satu yang menjadi korban ialah Mariman. Satu ekor itik milik peternak Dusun Pejalin itu raib diduga kuat digondol oleh hewan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, kalau saya yang hilang entok (itik). Kalau yang lain kan ketemu ya bangkainya, kalau saya benar-benar hilang dari kandang sesaat setelah didatangi kawanan anjing," ucapnya saat ditemui di sekitar lokasi, Kamis (10/7/2025).

Mariman mengatakan banyak warga di Penjalin dan Lengkong telah melaporkan matinya ternak mereka akibat serangan anjing. Hal ini membuat warga resah dan merutinkan patroli malam yang dibekali berbagai senjata guna menangkap kawanan anjing tersebut.

ADVERTISEMENT

"Resah jelas. Dan harapannya pokoke kalau bisa hewan itu dihilangkan. Tapi tiap malam asal ada hewannya itu sini sudah ada bawa senjata bedil (senapan) tapi belum kena juga. Hewannya takut sama manusia," ujarnya.

"Untuk yang mati ada banyak, berkisar 5 sampai 7. Itu yang diketahui oleh warga," lanjutnya.

Salah satu warga Lengkong, Alfi, menceritakan awal mula kejadian ini. Semua berawal saat warga mendengar suara mencurigakan pada Minggu (6/7) dini hari. Suara tersebut seperti lonceng kecil yang berbunyi secara terus-menerus.

"Jadi sedari Minggu kisaran pukul 02.00 WIB, memang diteror suara krincing-krincing yang mengelilingi rumah dan suaranya terdengar jelas di belakang rumah kami, mendekati peliharaan kelinci dan kambing kami. Kemudian kami keluar untuk nyari sumber suara tersebut, tapi tidak ketemu," jelasnya.

Alfi mengatakan warga sempat mengira jika suara tersebut merupakan ulah dari makhluk tak kasat mata. Namun, warga yang penasaran terus menunggu hingga akhirnya diketahui bahwa sumber suara ternyata dari kawanan anjing.

"Kami mengabari warga saat malam itu juga, para warga memang diteror suara tersebut, awalnya dikira makhluk tak kasat mata. Ternyata warga ikut memastikan keluar rumah, dan betul itu ada anjing dan kawanannya," ujarnya.

Esok hari setelah kemunculan kawanan anjing tersebut, warga lanjut Alfi dihebohkan dengan matinya sejumlah ternak. Kondisi hewan ternakitu mati mengenaskan. Penuh luka dan bahkan ada yang hanya menyisakan kepala.

"Keesokan harinya ternyata banyak korban, mulai enthok, itik, ayam, kelinci mati dengan kondisi seperti vidio di atas, bahkan kadang tinggal tersisa kepala, atau malah hilang tak tersisa," ungkapnya.

Beberapa hari kemudian atau tepatnya pada Rabu (9/7/2025), teror serupa kembali melanda warga Donomulyo. Kali ini teror menimpa anak kambing milik Alfi. Anak kambing tersebut digigit oleh anjing yang sebelumnya nampak di Donomulyo.

"Pada Rabu pukul 01.30 malam suami saya, standby mengecek kandang kelinci dan kambing aman, setelah itu di tinggal masuk rumah sebentar. Lalu pukul 02.00 terdengar langkah kaki lari, suami langsung keluar membawa arit, dan melihat anjing besar Lari membawa Cempe/kambing yang dalam kondisi digigit. Kejadiannya cepat kilat, berusaha di kejar, namun tidak terkejar. Lari ke arah selatan," terangnya.

"Kandang kelinci kami pun sempat dibobol, kelinci sempat lepas, kami cari alhamdulillah masih selamat," imbuhnya.

Hal ini dilaporkan ke warga sekitar. Warga kemudian melakukan patroli kampung untuk menangkap anjing tersebut. Namun hasilnya nihil. Yang ada, warga mendapati sejumlah ternak kembali mati dengan kondisi yang sama seperti peristiwa pertama. Anak kambing milik Alfi turut menjadi korban.

"Kami langsung mengabari Warga yang tinggal di wilayah selatan via chat, warga memang beronda siap menghadang anjing-anjing tersebut, warga aslinya sudah kompak, namun beberapa anjing tersebut tidak tertangkap. Keesokan harinya ditemukan enthok mati. Cempe milik kami juga mati ditemukan dengan kondisi lubang di dada dan perut," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya Panewu Nanggulan Haryoto, juga membenarkan adanya kematian mendadak sejumlah hewan ternak di Donomulyo. Menurutnya personil kepolisian hingga TNI telah ke lokasi untuk mengusut peristiwa ini.

"Benar, itu kejadiannya betul adanya. Jadi tidak hoaks. Temen-temen dari Babinsa dan bahkan Kapolsek juga udah ngecek ke lapangan. Tapi sampai sore tadi belum muncul hewan yang diindikasi memakan hewan-hewan itu. Tapi rencana malam ini mau ada patroli. Untuk memastikan, dan biar meredam keresahan," terangnya.

"Memang informasinya sudah sore tadi baru kami dapat. Kapolsek juga baru dapat laporan sore tadi. Tapi yang jelas di lapangan sudah dikondisikan teman-teman dari Babinsa, Bhabinkamtibmas hingga jajaran Polsek udah ke lapangan, udah ngecek," imbuhnya.

Disinggung soal kemungkinan kematian ternak akibat anjing liar, Haryoto enggan berspekulasi. Yang pasti saat ini tim sudah dikerahkan buat memburu biang kematian ternak warga tersebut.

"Yang belum ketemu itu hewannya sampai sekarang ini. Temen-temen Polsek belum tahu secara pasti hewan apa yang nyerang ternak warga," ucapnya.




(afn/ahr)

Hide Ads