Dobel Order Jadi Biang Ricuh di Godean, Forum Ojol: Kita Cancel Kena Poin

Dobel Order Jadi Biang Ricuh di Godean, Forum Ojol: Kita Cancel Kena Poin

Adji G Rinepta - detikJogja
Minggu, 06 Jul 2025 19:34 WIB
Pengalaman Kocak Dimarahi Sopir Ojol Saat Pesan Makanan
Ilustrasi pesan makanan lewat aplikasi online. Foto: X/Ilustrasi iStock
Jogja -

Forum Ojol Yogyakarta Bergerak (FOYB) menjelaskan mekanisme double order kurir makanan di aplikasi ojek online (ojol) yang disebut menjadi pemicu seorang pelanggan menganiaya driver dan pacarnya di Bantulan, Sidoarum, Godean, Sleman.

Diketahui, kericuhan massa driver ojol di Bantulan, Sabtu (5/7) dini hari, sebagai imbas dari tindakan penganiayaan yang dilakukan pelanggan berinisial T terhadap kurir makanan. Penganiayaan itu terjadi akibat orderan yang terlambat datang.

Ketum FOYB, Rie ramawati mengatakan double order adalah skema yang diberikan aplikator yang memungkinkan driver menerima lebih dari satu order antar makan dalam satu waktu. Skema ini menurutnya tidak bisa ditolak driver.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Double order itu memang aplikasi itu langsung masuk, sama aja semua aplikasi, double atau triple order itu langsung masuk ke akun driver. Nah kalau Shopee kalau kita cancel kita kena poin," jelas Rie yang akrab disapa Wuri saat dihubungi wartawan, Minggu (6/7/2025).

Kondisi ini, kata Wuri, membuat orderan semakin lama untuk sampai ke pelanggan. Dia bilang skema ini belum tentu diketahui oleh semua pelanggan.

ADVERTISEMENT

"Padahal kadang jaraknya double order itu jauh, dan restonya juga kadang ada yang lama. Itu yang bikin dilema, kita ndak bisa nganter orderan kedua sebelum order pertama selesai. Belum tentu satu arah juga (jalurnya). Dan tidak semua orang tahu itu (skema double order)," paparnya.

Sedangkan yang terjadi dalam kasus di Bantulan, Wuri bilang kurir makanan itu terlambat 6 menit dari estimasi kedatangan yang tertera di aplikasi.

"Kemarin keterlambatan 6 menit, kebetulan itu juga ada kirab juga. Karena kalau driver terlalu lama di resto kita juga kena poin," ungkap Wuri.

Di sisi lain, Wuri mengapresiasi kinerja kepolisian yang telah menetapkan pelanggan berinisial T itu sebagai tersangka penganiayaan terhadap kurir.

"Saya apresiasi sama polisi ya, karena proses penyelidikan ke penyidikan terus menetapkan tersangka itu sangat cepat. Harapannya ya diberi hukuman sesuai prosedur dan tidak ada kata damai," pungkasnya.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Agha Ari Septyan, mengatakan peristiwa itu bermula saat pelanggan berinisial T memesan kopi Fore melalui ShopeeFood, Kamis (3/7) malam. Kurir ShopeeFood yang mengantar bernama Arzeto yang ditemani pacarnya, yakni Ayuningtyas

Namun, orderan tersebut terlambat sampai ke tangan T. Selain karena driver tersebut mendapat orderan dobel , di sekitar lingkungan T juga sedang ada acara Suran Mbah Demang.

"Di situ kejadiannya karena ShopeeFood-nya dapat orderan dari yang terlapor (T) ini tapi terlambat. Terlambat dalam mengantar karena alasan dari ShopeeFood-nya drivernya ada dobel orderan," kata Agha.

Akibat keterlambatan itu, T merasa tidak terima dan terjadilah cekcok. Keluarga T kemudian mencoba melerai keributan itu.

"Terjadilah cekcok di rumah terlapor. Akhirnya dipisahin sama orang di sekitar rumahnya keluarga dari terlapor itu sendiri. (Keributan itu) Yang mengakibatkan driver ojek ini yaitu pacarnya karena dia mengantar bersama pacarnya. Ada luka cakaran dan dia merasa dijambak," jelasnya.




(dil/dil)

Hide Ads