Pada bulan Muharram 2025, umat Islam kembali diingatkan akan anjuran menjalankan puasa sunnah Tasua sebagai bentuk keteladanan dari Rasulullah SAW. Salah satu hal penting yang perlu dipahami sebelum menjalankan ibadah ini adalah niat puasa Tasua, karena niat merupakan bagian dari kesempurnaan ibadah yang tidak boleh diabaikan.
Ahmad Sarwat dalam buku Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan menjelaskan Secara bahasa, kata Tasua (ΨͺΨ§Ψ³ΩΨΉΨ§Ψ‘) dalam bahasa Arab berasal dari akar kata tisah (ΨͺΨ³ΨΉΨ©) yang berarti sembilan. Nama ini merujuk langsung pada waktu pelaksanaan puasa Tasua, yaitu pada tanggal 9 Muharram dalam kalender Hijriah.
Apabila detikers memiliki keinginan untuk menjalankan puasa sunnah tersebut, sebaiknya simak bagaimana bacaan niatnya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niat Puasa Tasua 9 Muharram
Sebagaimana dijelaskan Ahmad Zacky melalui buku Panduan Ibadah Puasa Wajib dan Sunnah, dalam Islam, niat merupakan bagian penting dari ibadah, termasuk puasa. Para ulama berbeda pendapat mengenai letak hukumnya. Mazhab Syafi'iyah menyebut niat sebagai rukun puasa, sedangkan ulama Hanafiyah, Malikiyah, dan Hanabilah menganggapnya sebagai syarat sah puasa.
Meski berbeda istilah, semua sepakat bahwa niat tetap wajib dilakukan. Fungsi utama niat adalah untuk membedakan suatu ibadah dari aktivitas biasa, serta untuk menegaskan tujuan beribadah karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji manusia.
Perlu dicatat bahwa niat sebenarnya cukup dilakukan dalam hati. Hal ini ditegaskan oleh Imam Nawawi dalam Al-Majmu' dan juga dalam kitab I'anah At-Thalibin, bahwa melafalkan niat tidak wajib, tetapi disunnahkan sebagai bentuk tuntunan hati.
Artinya, jika kita terbiasa melafalkan niat sebelum berpuasa, termasuk puasa Tasua, hal itu boleh saja dilakukan. Berikut ini teks niat puasa Tasua yang bisa kamu baca malam hari atau sebelum subuh, dikutip dari buku Langsung Hafal dan Paham Qiyamul Lail tulisan Ustadz Rusdianto.
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΊΩΨ―Ω Ω ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω ΨͺΩΨ³ΩΩΩΨΉΩΨ§Ψ‘Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ.
Nawaitu shauma ghadin min yaumi tasuu-'aa-in sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Sengaja saya berpuasa sunnah hari Tasua pada esok hari karena Allah Taala."
Keutamaan Puasa Tasua
Puasa Tasua yang dilakukan pada tanggal 9 Muharram, merupakan amalan sunnah yang memiliki keutamaan tersendiri dalam ajaran Islam. Banyak riwayat sahih yang menganjurkan agar umat Islam juga menjalankan puasa sehari sebelumnya. Tujuannya tak hanya untuk memperbanyak amal, tetapi juga sebagai bentuk pembeda dari tradisi kaum Yahudi.
Dalam buku Keutamaan Etika Islam karya Fajar Kurnianto, dijelaskan bahwa ketika Rasulullah SAW berpuasa di hari Asyura dan memerintahkan umat Islam untuk melakukannya, para sahabat menyampaikan bahwa hari tersebut juga diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani. Menanggapi hal itu, Rasulullah SAW bersabda:
"Jika tahun depan insya Allah (kita bertemu kembali dengan bulan Muharam), kita akan berpuasa juga pada hari ke-sembilan (tanggal sembilan)." (HR. Muslim)
Namun, belum sempat datang tahun berikutnya, Rasulullah wafat. Oleh karena itu, para ulama menilai bahwa puasa Tasua menjadi bagian dari sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan bersama puasa Asyura.
Penegasan mengenai pentingnya membedakan diri dari kebiasaan Yahudi juga terdapat dalam riwayat lain. Dalam Tanya & Jawab Bersama Nabi yang diterbitkan LingkarKalam, disebutkan hadits-hadits berikut sebagai landasan kuat dianjurkannya puasa Tasua:
"Abdullah bin Abbas berkata, Rasulullah bersabda, 'Seandainya tahun depan aku masih hidup, niscaya saya benar-benar akan berpuasa pada hari kesembilan (Muharram).'" (HR. Muslim)
Sementara dalam riwayat Ahmad, anjuran untuk berpuasa Tasua bahkan bisa diperluas ke hari setelah Asyura:
"Ibnu Abbas berkata, Rasulullah bersabda, 'Puasalah kalian hari Asyura dan selisihilah orang-orang Yahudi padanya; puasalah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.'" (HR. Ahmad)
Dari beberapa riwayat di atas, jelas bahwa puasa Tasua memiliki keutamaan sebagai pelengkap dan bentuk kehati-hatian untuk tidak menyerupai tradisi agama lain. Sekaligus, menjadi amalan sunnah yang membuka peluang besar mendapatkan limpahan pahala dari Allah SWT.
Jadwal Puasa Tasua 9 Muharram 2025
Memasuki bulan Muharram 1447 Hijriah, umat Islam mulai mempersiapkan diri untuk menunaikan berbagai amalan sunnah, salah satunya adalah puasa Tasua. Puasa ini dikenal sebagai salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagai pelengkap dari puasa Asyura.
Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis oleh Kementerian Agama, tanggal 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Maka, tanggal 9 Muharram yang merupakan waktu pelaksanaan puasa Tasua jatuh pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Mengacu pada kalender yang diterbitkan oleh Lembaga Falakiyah PCNU Bojonegoro, Nahdlatul Ulama menetapkan bahwa 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Dengan demikian, puasa Tasua yang jatuh pada tanggal 9 Muharram akan bertepatan dengan Sabtu, 5 Juli 2025.
Dengan demikian, bagi detikers yang ingin mengamalkan puasa Tasua tahun ini, bisa mulai meniatkan diri pada malam hari. Kemudian menjadwalkan puasa sunnah pada hari Sabtu, 5 Juli 2025 atau bertepatan dengan 9 Muharram 1447 H.
Sementara itu, berdasarkan sistem Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang diresmikan oleh Muhammadiyah, 1 Muharram 1447 H ditetapkan jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025. Oleh karena itu, puasa Tasua versi Muhammadiyah yang jatuh pada 9 Muharram akan dilaksanakan pada hari Jumat, 4 Juli 2025.
Jadi, sudah paham bagaimana bacaan niat puasa Tasua 9 Muharram, detikers? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!
(sto/ahr)
Komentar Terbanyak
Birdha Diduga Aniaya Driver di Godean Ternyata Bukan Mas-mas Pelayaran
1 Warga Lempuyangan Bertahan Bakal Gugat PT KAI soal Status Aset Tanah
Forum Ojol Yogyakarta Buka Suara soal Ricuh Massa Driver di Godean