Geger Mayat ABG Laki-laki di Pintu Selokan Kali Progo

Geger Mayat ABG Laki-laki di Pintu Selokan Kali Progo

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Senin, 23 Jun 2025 14:51 WIB
Proses evakuasi jasad ABG di Kalibawang, Kulon Progo, Senin (23/6/2025).
Proses evakuasi jasad ABG di Kalibawang, Kulon Progo, Senin (23/6/2025). Foto: Dok. Polres Kulon Progo.
Kulon Progo -

Warga Kalibawang, Kulon Progo digegerkan dengan penemuan mayat di pintu air selokan sekitar Kali Progo. Mayat tersebut teridentifikasi seorang anak baru gede (ABG) berjenis kelamin laki-laki warga sekitar lokasi.

Korban yang diketahui berinisial MR warga Kalibawang, Kulon Progo ditemukan sudah tak bernyawa di pintu air selokan wilayah Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo. Jasadnya ditemukan oleh warga sekitar pada pukul 08.00 WIB.

"Saksi yang merupakan petugas kebersihan selokan, pada pukul 08.00 WIB sedang membersihkan selokan di saringan pintu air selokan, kemudian melihat sesosok mayat yang tersangkut di pintu air selokan tersebut," ucap Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Sarjoko saat dimintai konfirmasi wartawan, Senin (23/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sarjoko menerangkan, temuan tersebut kemudian dilaporkan kepada Polsek Kalibawang. Jasad lalu dievakuasi menuju RSU Santo Yusup Boro.

"Melihat hal itu, saksi lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kalibawang, kemudian setelah mendatangi TKP petugas Polsek Kalibawang mengangkat mayat yang kemudian dibawa ke RSU Santo Yusup Boro untuk diidentifikasi oleh Inafis Polres Kulon Progo," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sarjoko mengatakan, semula jasad tersebut belum diketahui identitasnya. Namun setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, diketahui bahwa jasad itu adalah MR warga sekitar.

"Piket Identifikasi melakukan perbandingan sidik jari mayat dengan sidik jari yang dibawa oleh orang tua mayat dan telah identik dengan milik mayat," terangnya.

Adapun berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh MR. Pihak keluarga juga tidak menghendaki jasad tersebut diautopsi.

"Hasil medis, korban tidak ada tanda tanda kekerasan. Keluarga juga tidak menghendaki dilakukannya proses autopsi," ucap Sarjoko.




(apl/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads