Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan adanya serangan yang dilakukan militernya ke situs nuklir Iran. Ia lantas melontarkan ancaman republik Islam itu akan menerima lebih banyak bombardir jika tidak ada perdamaian yang tercipta.
"Akan ada perdamaian atau akan ada tragedi bagi Iran yang jauh lebih besar daripada yang telah kita saksikan selama delapan hari terakhir. Ingatlah bahwa masih banyak target yang tersisa," kata Trump dalam pidato larut malam kepada rakyat AS dilansir AFP, Minggu (22/6/2025) seperti dikutip dari detikNews.
"Jika perdamaian tidak segera datang, kami akan menyerang target-target lainnya dengan presisi, kecepatan, dan keterampilan," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir CNN, Trump juga menyatakan sejumlah pejabat tinggi AS akan mengadakan konferensi pers pada Minggu (22/6) waktu setempat. Rapat bakal berlangsung di Pentagon untuk membahas operasi AS yang menargetkan fasilitas nuklir Iran.
"Besok, Jenderal Caine, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, akan mengadakan konferensi pers pukul 8 pagi di Pentagon," kata Trump di akhir pidatonya selama tiga setengah menit di Gedung Putih, yang tidak memberikan rincian substantif tentang serangan tersebut.
Trump diketahui sempat berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, usai militer AS membombardir 3 situs nuklir Iran. Dalam pernyataan video, Netanyahu mengucapkan selamat kepada Trump dan menerangkan langkah AS tersebut menjadi sejarah perdamaian.
Sementara itu, Iran memastikan tidak ada bahan radioaktif di lokasi yang menjadi sasaran pengeboman oleh militer AS. Bahan aktif yang menyebabkan radiasi itu diperkirakan telah dikeluarkan sebelum dibom.
Hal itu disampaikan kantor berita IRNA mengutip dari pernyataan seorang pejabat lembaga penyiaran Iran.
"Tidak ada bahan di ketiga lokasi nuklir ini yang menyebabkan radiasi," kata pernyataan tersebut, seperti dikutip Aljazeera, Minggu (22/6).
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Pakar UII Tak Percaya Ada Beking di Kasus Ijazah Jokowi: Ini Perkara Sepele
Mencicip Kue Kontol Kejepit di Keramaian Pasar Kangen Jogja
Sederet Fakta Heboh Surat Perjanjian SPPG Minta Rahasiakan Kasus Keracunan