Menhan Israel Ancam Pemimpin Tertinggi Iran: Dia Tak Boleh Dibiarkan Hidup!

Internasional

Menhan Israel Ancam Pemimpin Tertinggi Iran: Dia Tak Boleh Dibiarkan Hidup!

Novi Christiastuti - detikJogja
Jumat, 20 Jun 2025 18:27 WIB
Demonstrators hold pictures of Irans Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei during an anti-Israeli protest, following the Israeli strikes in Iran, near the Israeli Consulate in Istanbul, Turkey, June 16, 2025. REUTERS/Dilara Senkaya
Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei Foto: REUTERS/Dilara Senkaya
Jogja -

Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, melontarkan ancaman kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Katz menyebut Khamenei sebagai 'sosok yang tidak bisa dibiarkan hidup', beberapa hari setelah Amerika Serikat (AS) dilaporkan menolak rencana Tel Aviv untuk menghabisinya.

Ancaman keras dari Katz muncul usai rudal Iran merontokkan Rumah Sakit Soroka Kota Beersheba. Rentetan serangan itu menyebabkan 40 orang terluka. Perlu diketahui, Israel dan Iran mulai saling menyerang sejak 13 Juni 2025 lalu.

Dalam pernyataannya, dilansir AFP seperti dikutip detikNews Jumat (20/6/2025), Katz menuding Khamenei yang memberikan perintah untuk menyerang RS Soroka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Khamenei secara terbuka menyatakan bahwa dia ingin Israel dihancurkan -- dia secara pribadi memberikan perintah untuk menyerang rumah sakit," kata Katz saat berbicara kepada wartawan di kota Holon, dekat Tel Aviv, pada Kamis (19/6).

"Orang semacam itu tidak boleh lagi dibiarkan untuk hidup," tegas Katz merujuk pada Khamenei.

ADVERTISEMENT

Sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, saat mengunjungi area Beersheba usai serangan Iran pada Kamis (19/6) saat ditanya mengenai Khamenei menjawab bahwa: "Saya telah memperjelas bahwa tidak seorang pun kebal."

"Dalam perang, saya percaya bahwa satu pihak harus memilih kata-kata dengan hati-hati dan melakukan tindakan dengan tepat," ucapnya.

Pada Minggu (15/6) waktu setempat, seorang pejabat senior AS yang enggan disebut namanya mengungkapkan, Presiden Donald Trump telah "mengetahui bahwa Israel berencana untuk menyerang pemimpin tertinggi Iran".

"Presiden Trump menentangnya dan kami memberi tahu Israel untuk tidak melakukannya," ucap pejabat senior AS tersebut.

Netanyahu sejauh ini tidak membenarkan juga tidak membantah laporan tersebut.

Kemudian dalam wawancara Senin (16/6), Netanyahu tidak mengesampingkan serangan yang menargetkan Ayatollah Khamenei, dengan menyatakan membunuh ulama berusia 86 tahun yang telah memerintah iran sejak tahun 1989 silam itu akan "mengakhiri konflik" antara kedua negara.

Trump, pada Selasa (17/6), mengatakan bahwa AS sebenarnya mengetahui lokasi persembunyian Khamenei namun tidak akan membunuhnya "untuk saat ini".

Pergerakan Khamenei, yang tidak meninggalkan Iran sejak dia berkuasa, tunduk pada keamanan dan kerahasiaan yang sangat ketat di Iran.

Netanyahu belum mengatakan secara terbuka bahwa Israel berusaha menggulingkannya. Dia hanya mengatakan bahwa perubahan rezim di Iran dalam terjadi akibat operasi militer Tel Aviv baru-baru ini.

Dalam pernyataan pada Senin (16/6), Netanyahu mengklaim bahwa rakyat Iran "memahami bahwa rezim tersebut jauh lebih lemah daripada yang mereka kira -- mereka menyadarinya, dan itu dapat membuahkan hasil".

Namun demikian, Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa setiap upaya memaksakan perubahan melalui aksi militer akan mengakibatkan "kekacauan". Sedangkan China dan Rusia menuntut Israel untuk menghentikan serangan terhadap Iran.




(apu/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads