Marahnya Warga Israel Usai Rudal Balistik Iran Tembus Bunker

Internasional

Marahnya Warga Israel Usai Rudal Balistik Iran Tembus Bunker

Fino Yurio Kristo - detikJogja
Selasa, 17 Jun 2025 10:59 WIB
Sisa-sisa kepulan asap masih membubung di langit Tel Aviv, sementara puing-puing bangunan berserakan di jalanan. Serangan rudal yang diluncurkan Iran dalam eskalasi terbaru konflik di Timur Tengah telah menghantam salah satu sudut kota metropolitan Israel. REUTERS/Ronen Zvulun
Wajah Salah Satu Sudut Kota Tel Aviv Usai Dihantam Rudal Iran. Foto: REUTERS/Ronen Zvulun
Jogja -

Rudal balistik dari Iran menghantam dinding sebuah gedung di Israel. Setidaknya empat orang tewas dalam serangan itu, tiga di antaranya ditemukan di dalam bunker. Warga Israel pun marah ke pemerintahnya karena bunker yang mestinya aman ternyata gagal menahan rudal berat.

Dilansir detikINET, Iran menembakkan sekitar 280 rudal balistik ke Israel. Sebagian besar rudal dicegat pertahanan udara Israel, tapi IDF (Israel Defence Forces) mengakui beberapa rudal berhasil menembus dan menyerang area permukiman, termasuk di Tel Aviv, menyebabkan korban dan kerusakan.

Dikutip detikINET dari Euronews, pertanyaan serius pun muncul setelah rudal balistik yang ditembakkan dari Iran menembus tempat perlindungan bom Israel atau bunker di Tel Aviv pada hari Senin (16/5) dan menewaskan empat orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudal balistik yang ditembakkan dari Iran menghantam dinding sebuah gedung di Israel tengah dan menembus tempat perlindungan yang sebenarnya diperkuat. Itu terungkap dalam penyelidikan awal oleh badan militer perlindungan sipil Israel.

Setidaknya empat orang tewas dalam serangan itu di mana tiga korban ditemukan di dalam bunker. Padahal orang seharusnya aman jika sudah berada di dalam bunker. Insiden ini memicu kekhawatiran yang meluas di Israel.

ADVERTISEMENT

Warga Israel dilaporkan marah terhadap pemerintah karena perlindungan bunker gagal menahan serangan dari rudal berat dari Iran.

Media Israel Hayom mengutip Israeli Home Front Command menyatakan sekitar 40% penduduk Tel Aviv tinggal di gedung-gedung tanpa bunker yang memenuhi standar keselamatan dan puluhan ribu bangunan tua di kota itu tidak memiliki infrastruktur perlindungan memadai.

Tel Aviv dan Haifa menghadapi kekurangan bunker bom yang parah di tengah meningkatnya serangan Iran. Beberapa warga mengatakan tidak memiliki tempat perlindungan dan tetangga juga tidak mau menampung mereka.

Krisis tempat perlindungan kembali mengemuka setelah juru bicara tentara Iran menyatakan bahwa tempat perlindungan di Israel tidak lagi aman dan mendesak warga Israel untuk evakuasi di semua wilayah.

Diketahui, Undang-Undang Pertahanan Sipil Israel tahun 1951 mengamanatkan semua bangunan perumahan dan komersial harus memiliki tempat perlindungan bom. Beberapa bangunan dapat berbagi satu tempat perlindungan.

Pada Sabtu lalu, pertahanan udara Israel juga gagal mencegat rudal Iran, yang menghantam sebuah gedung di kota Tamra. Empat orang tewas dalam serangan itu dan beberapa lainnya terluka.

Wali Kota Tamra Musa Abu Rumi menyebut hanya 40% dari 37.000 penduduk kota tersebut memiliki akses ke ruang aman atau tempat perlindungan memadai. Kota itu juga tidak memiliki bunker umum, yang biasanya ada di sebagian besar kota dan desa Israel.

Merespons serangan Iran belakangan ini, pemerintah kota memutuskan membuka fasilitas pendidikan sebagai tempat perlindungan bagi penduduk yang tidak merasa aman di rumah.




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads