Apa Itu Nikel? Ini Dampak serta Kegunaannya dalam Industri dan Sehari-hari

Apa Itu Nikel? Ini Dampak serta Kegunaannya dalam Industri dan Sehari-hari

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Senin, 09 Jun 2025 15:18 WIB
Nikel
Nikel. (Foto: wirestock/Freepik)
Jogja -

Nikel kini menjadi salah satu bahan tambang yang sering diperbincangkan dalam berbagai sektor industri dan teknologi. Banyak orang mulai mencari tahu apa itu nikel karena logam ini dikenal memiliki peran penting dalam mendukung kebutuhan energi terbarukan dan inovasi modern.

Minat terhadap nikel semakin meningkat karena penggunaannya yang luas, mulai dari baterai kendaraan listrik hingga peralatan rumah tangga. Popularitasnya juga dipicu oleh perannya dalam industri yang bergerak menuju solusi yang lebih ramah lingkungan.

Penasaran apa itu nikel? Yuk, simak penjelasan lengkap berikut ini untuk mengetahuinya secara mendalam mengenai pengertian, kegunaan, serta dampaknya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Nikel?

Berdasarkan penjelasan pada laman Nickel Institute serta International Nickel Study Group, nikel adalah salah satu jenis logam yang memiliki warna putih keperakan dan permukaan yang mengkilap. Logam ini terlihat menarik dan memiliki daya tahan tinggi.

Nikel termasuk unsur alami yang banyak ditemukan di kerak bumi dan juga terdapat di inti bumi bersama dengan besi. Bahkan, nikel juga sering ditemukan dalam meteorit yang jatuh ke bumi. Jumlah nikel di kerak bumi memang tidak terlalu banyak, tetapi tetap dianggap melimpah jika dibandingkan dengan unsur logam lainnya.

ADVERTISEMENT

Dalam kehidupan sehari-hari, nikel sebenarnya ada di sekitar kita secara alami. Unsur ini ditemukan di tanah dan air dalam jumlah kecil. Menariknya, nikel dibutuhkan oleh tumbuhan untuk pertumbuhannya. Ini menunjukkan bahwa nikel bukan hanya penting dari sisi industri, tetapi juga memiliki peran dalam keseimbangan alam.

Sifat fisik dan kimia nikel membuatnya sangat istimewa. Nikel tahan terhadap panas karena titik leburnya sangat tinggi. Selain itu, nikel tidak mudah berkarat atau rusak karena udara maupun air. Sifat ini membuat nikel menjadi bahan yang sangat andal dan tahan lama.

Nikel juga sangat lentur, sehingga mudah dibentuk menjadi berbagai benda. Ia dapat digabungkan dengan logam lain dengan mudah dan bahkan bisa digunakan untuk menyimpan energi atau mempercepat reaksi kimia.

Dalam bentuk alaminya, nikel biasanya tidak ditemukan sebagai logam murni. Nikel lebih sering muncul dalam bentuk batuan yang mengandung oksida, sulfida, atau silikat. Batu-batuan ini kemudian ditambang dan diolah untuk mendapatkan logam nikel murni. Proses pengolahannya cukup rumit dan memerlukan teknologi tinggi, tapi hasilnya sangat berharga.

Meskipun jumlah produksi nikel di dunia masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan logam lain seperti tembaga atau baja, perannya sangat penting. Setiap tahunnya hanya sekitar dua setengah juta ton nikel baru yang diproduksi. Sebagai perbandingan, produksi baja mencapai ratusan juta ton. Meskipun begitu, nikel tetap menjadi logam yang sangat dibutuhkan di berbagai bidang karena sifatnya yang unik dan serbaguna.

Nikel juga punya kelebihan lain yaitu bisa didaur ulang. Banyak barang berbahan nikel yang sudah tidak terpakai bisa dilebur dan digunakan kembali tanpa kehilangan kualitasnya. Ini membuat nikel menjadi pilihan logam yang ramah lingkungan karena tidak selalu bergantung pada tambang baru untuk memenuhi kebutuhan dunia.

Dampak Penambangan Nikel

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa dikatakan bahwa nikel memiliki manfaat yang besar. Namun, di balik itu semua, penambangannya ternyata menambah masalah baru yang merugikan masyarakat di sekitar wilayah penambangan.

Lebih jauh, dampak negatif penambangan nikel juga berdampak pada lingkungan secara umum. Laporan berjudul Nickel Unearthed yang diterbitkan pada laman Climate Rights International menjelaskan dampak Nikel bagi masyarakat di wilayah Halmahera secara lengkap, berikut rangkumannya.

1. Perampasan Lahan Milik Masyarakat Lokal dan Masyarakat Adat

Banyak masyarakat di sekitar kawasan industri nikel di Halmahera merasa tanah mereka diambil tanpa persetujuan yang jelas. Mereka tidak diberi penjelasan yang cukup mengenai tujuan proyek dan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.

Beberapa warga juga menyebut adanya tekanan dan intimidasi dari aparat keamanan, baik dari kepolisian maupun militer, saat mereka menolak menyerahkan tanah. Akibat dari pengambilan lahan ini, masyarakat adat kehilangan akses terhadap wilayah yang selama ini menjadi bagian dari kehidupan dan budaya mereka.

Wilayah tersebut biasanya digunakan untuk bertani, berburu, menangkap ikan, atau mengambil hasil hutan. Ketika tanah ini hilang, mereka kehilangan tempat untuk mempertahankan hidup dan melestarikan tradisi yang sudah ada sejak lama.

2. Pencemaran Air dan Laut

Aktivitas tambang dan pabrik pengolahan nikel menyebabkan air di sekitar wilayah industri menjadi kotor. Beberapa warga menyebutkan bahwa air laut berubah warna menjadi keruh atau kemerahan. Ada juga laporan tentang adanya minyak dari mesin dan air panas dari pembangkit listrik yang masuk ke laut.

Hal ini merusak ekosistem dan mengganggu kehidupan laut di sekitarnya. Bagi para nelayan seperti masyarakat Sawai di Desa Gemaf, pencemaran ini berdampak besar pada penghasilan mereka.

Dahulu mereka bisa menangkap ikan di dekat pantai, tetapi sekarang harus pergi lebih jauh karena air di sekitar pabrik tidak lagi bersih dan aman untuk ikan. Beberapa dari mereka bahkan diusir oleh petugas keamanan saat mencoba menangkap ikan di wilayah yang dekat dengan kawasan industri.

3. Kerusakan Hutan dan Hilangnya Keanekaragaman Hayati

Penambangan nikel telah menyebabkan pembabatan ribuan hektare hutan tropis di Halmahera. Hutan yang sebelumnya menjadi rumah bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan kini berubah menjadi kawasan tambang. Proses ini tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga menghilangkan cadangan karbon alami yang tersimpan dalam pepohonan.

Hilangnya hutan membuat banyak spesies kehilangan tempat hidup mereka. Selain itu, masyarakat lokal yang menggantungkan hidup dari hasil hutan, seperti perajin sagu dan pemburu tradisional, juga ikut terdampak. Tanpa hutan, mereka kesulitan mencari bahan makanan dan sumber pendapatan seperti sebelumnya.

4. Emisi Gas Rumah Kaca dari Pembangkit Listrik Batu Bara

Untuk menjalankan kawasan industri nikel, perusahaan membangun pembangkit listrik sendiri yang menggunakan batu bara. Sejak 2018, sudah ada lima pembangkit batu bara yang dibangun dan direncanakan akan bertambah hingga dua belas. Batu bara yang digunakan berasal dari Kalimantan dan berkualitas rendah, sehingga menghasilkan emisi yang sangat tinggi.

Penggunaan batu bara dalam jumlah besar ini menyebabkan kawasan industri nikel memiliki jejak karbon yang sangat besar. Padahal tujuan utama dari penggunaan nikel adalah untuk mendukung kendaraan listrik yang dianggap lebih ramah lingkungan. Sayangnya, proses pengolahannya justru menyumbang polusi yang besar ke atmosfer.

5. Gangguan terhadap Kehidupan Masyarakat Tradisional

Masyarakat di Halmahera yang sebelumnya hidup sebagai petani, nelayan, pembuat sagu, dan pemburu kini menghadapi tantangan besar. Air yang kotor, tanah yang diambil, dan hutan yang hilang membuat mereka tidak bisa lagi menjalani kehidupan seperti dulu. Banyak dari mereka kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kehidupan tradisional mereka terancam punah karena semua sumber daya alam yang selama ini mereka andalkan sudah tidak bisa diakses atau rusak. Hal ini membuat banyak warga merasa tersingkir dan tidak diberi ruang untuk beradaptasi. Mereka kehilangan identitas budaya dan cara hidup yang sudah diwariskan turun-temurun.

6. Kurangnya Informasi dan Transparansi dari Pemerintah dan Perusahaan

Warga yang tinggal di sekitar tambang dan pabrik nikel mengaku kesulitan mendapatkan informasi yang akurat tentang dampak polusi terhadap kesehatan mereka. Tidak ada data terbuka tentang kualitas udara atau air yang bisa diakses oleh masyarakat umum. Informasi dari pemerintah atau perusahaan sangat terbatas.

Kondisi ini membuat warga semakin bingung dan khawatir karena mereka tidak tahu sejauh mana aktivitas industri mempengaruhi kesehatan mereka. Tanpa data yang jelas, mereka tidak bisa mengambil langkah untuk melindungi diri atau menuntut perlindungan yang layak. Ini memperburuk ketidakadilan yang sudah mereka alami.

Kegunaan Nikel dalam Industri

Nikel merupakan salah satu bahan baku yang sangat dibutuhkan dalam industri. Dikutip dari dokumen berjudul The World Nickel Factbook 2024 yang diterbitkan oleh International Nickel Study Group (INSG), berikut adalah beberapa kegunaan nikel.

1. Pembuatan Baja Tahan Karat

Sebagian besar nikel di dunia digunakan untuk memproduksi baja tahan karat. Nikel membuat baja menjadi lebih tahan karat, lebih kuat, dan lebih tahan terhadap suhu tinggi.

Karena sifat inilah, baja tahan karat banyak dipakai dalam konstruksi gedung, alat dapur, peralatan rumah tangga, dan industri pengolahan makanan. Penggunaan nikel dalam baja tahan karat juga memberikan tampilan bersih dan rapi yang banyak disukai dalam aplikasi rumah tangga maupun industri.

2. Produksi Baterai

Nikel juga digunakan dalam pembuatan baterai, terutama baterai untuk kendaraan listrik. Permintaan dari sektor ini meningkat karena banyak negara sedang mendorong penggunaan energi bersih.

Baterai yang mengandung nikel dapat menyimpan energi lebih banyak dan tahan lama, sehingga cocok untuk kendaraan listrik. Hal ini menjadikan nikel sebagai salah satu bahan utama dalam transisi menuju energi ramah lingkungan.

3. Campuran Logam Khusus

Nikel sering dicampur dengan logam lain untuk membuat paduan yang tahan panas, kuat, dan tahan korosi. Paduan ini banyak digunakan dalam industri penerbangan, militer, dan petrokimia.

Dalam industri penerbangan misalnya, paduan berbasis nikel dipakai pada bagian mesin yang bekerja di suhu sangat tinggi. Nikel juga membantu meningkatkan ketahanan material terhadap tekanan dan kondisi ekstrem lainnya.

4. Pelapisan Logam (Nickel Plating)

Nikel digunakan untuk melapisi permukaan logam agar tidak mudah berkarat dan terlihat lebih mengkilap. Proses pelapisan ini banyak dilakukan pada produk logam seperti peralatan dapur, perlengkapan kendaraan, dan berbagai benda logam lainnya. Lapisan nikel memberikan perlindungan sekaligus penampilan yang menarik, sehingga banyak digunakan di berbagai sektor industri.

5. Senyawa Kimia Berbasis Nikel

Selain dalam bentuk logam, nikel juga digunakan dalam bentuk senyawa kimia. Senyawa ini dipakai dalam berbagai proses industri seperti pembuatan katalis, elektronik, dan produk-produk kimia lainnya. Senyawa nikel juga dimanfaatkan dalam pelapisan, penyaringan gas, dan proses pengolahan industri lain yang membutuhkan bahan kimia khusus berbasis logam.

Kegunaan Nikel dalam Kehidupan Sehari-hari

Tidak hanya berguna di industri, nikel juga dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi terkadang kita tidak menyadarinya. Dirangkum dari Nickel Institute, Nikel memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari karena sifatnya yang kuat, tahan karat, dan tahan terhadap panas.

Salah satu kegunaan paling umum dari nikel adalah pada peralatan rumah tangga. Banyak perabot dapur seperti panci, wajan, sink, dan alat makan terbuat dari baja tahan karat yang mengandung nikel.

Bahan ini dipilih karena kuat, mudah dibersihkan, dan tahan terhadap zat-zat kimia dari makanan serta deterjen. Selain itu, permukaan mengilap dari baja tahan karat yang mengandung nikel juga menambah kesan bersih dan elegan di dapur maupun ruang makan.

Selain di dapur, nikel juga digunakan dalam peralatan elektronik dan teknologi. Banyak perangkat seperti laptop, ponsel, dan kamera digital menggunakan nikel dalam komponen internalnya, termasuk baterai. Baterai yang mengandung nikel dapat diisi ulang berkali-kali dan bertahan lebih lama dibanding baterai biasa.

Bahkan, ponsel yang digunakan sehari-hari mengandalkan nikel dalam sirkuit elektroniknya untuk memastikan arus listrik berjalan dengan baik. Karena itu, meskipun jumlah nikel di dalam ponsel sangat kecil, perannya sangat besar dalam memastikan fungsinya berjalan lancar.

Dalam bidang desain interior dan konstruksi, nikel juga banyak digunakan karena ketahanannya terhadap korosi dan tampilannya yang menarik. Tangga, lift, dan elemen dekorasi pada bangunan modern sering memakai baja tahan karat yang mengandung nikel.

Selain memberi tampilan yang modern dan bersih, bahan ini juga kuat dan tahan lama. Dalam sistem pemanas rumah, seperti boiler atau pemanas air, nikel dibutuhkan karena mampu menahan zat asam dari proses pembakaran.

Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia

Data terbaru dari US Geological Survey dalam Mineral Commodity Summary 2025 menunjukkan peta baru negara-negara penghasil nikel utama. Berikut daftar negara dengan produksi nikel terbesar pada tahun 2024, disertai perkembangan terkini dari industri masing-masing.

1. Indonesia

Indonesia mencatatkan produksi tertinggi secara global dengan menghasilkan 2,2 juta metrik ton nikel sepanjang 2024. Angka ini mencerminkan lebih dari setengah total produksi nikel dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia secara agresif memperluas industri baterai kendaraan listrik dan telah menarik berbagai investasi besar dari perusahaan otomotif serta produsen bahan baku baterai. Letaknya yang strategis dekat dengan Tiongkok turut memperkuat posisinya sebagai pusat utama industri nikel global.

2. Filipina

Filipina masih mempertahankan posisinya sebagai salah satu eksportir nikel terpenting di dunia dengan total produksi mencapai 330.000 metrik ton pada 2024. Negara ini memiliki lebih dari 30 tambang nikel aktif. Meski sempat mencatat lonjakan produksi pada 2023, kelebihan pasokan dari Indonesia membuat banyak perusahaan tambang di Filipina mengurangi atau menghentikan produksinya karena penurunan harga yang cukup tajam.

3. Rusia

Di peringkat ketiga, Rusia memproduksi 210.000 metrik ton nikel. Meski produksinya masih besar, angka ini menurun jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Perusahaan Norilsk Nickel menjadi pemain utama di negara ini dengan tambang besar di Semenanjung Taymyr dan Semenanjung Kola. Pada pertengahan 2024, ekspor nikel dari Rusia terkena sanksi dari Amerika Serikat dan Inggris yang melarang impor logam tersebut.

4. Kanada

Produksi nikel di Kanada mencapai 190.000 metrik ton pada 2024 dan mengalami kenaikan cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Kawasan Sudbury Basin menjadi pusat utama produksi dengan beberapa operasi besar dari perusahaan seperti Vale dan Glencore. Kanada juga tengah mempersiapkan pembangunan fasilitas pengolahan nikel terbesar di Amerika Utara, yang direncanakan dimulai konstruksinya pada 2025.

5. Tiongkok

Tiongkok mencatatkan produksi nikel sebesar 120.000 metrik ton pada tahun 2024. Negara ini menjadi produsen nikel pig iron terbesar di dunia, yang digunakan dalam industri baja tahan karat. Meskipun angka produksinya relatif stabil dari tahun ke tahun, peran Tiongkok sebagai pengimpor utama nikel dari Indonesia serta produsen baja terbesar menjadikannya sangat berpengaruh terhadap dinamika harga nikel global.

6. Kaledonia Baru

Wilayah Prancis di Pasifik ini menghasilkan 110.000 metrik ton nikel selama 2024. Ekonominya sangat bergantung pada industri nikel, tetapi menghadapi berbagai tantangan, termasuk biaya energi yang tinggi dan ketidakstabilan politik. Salah satu tambang utama milik Glencore, yaitu Koniambo, bahkan dihentikan operasinya. Pemerintah Prancis telah mencoba memberikan dukungan finansial, meskipun hasilnya masih belum stabil.

7. Australia

Australia memproduksi 110.000 metrik ton nikel pada 2024, menurun lebih dari seperempat dibandingkan tahun sebelumnya. Banyak fasilitas tambang nikel di negara ini mengurangi aktivitas atau menghentikan operasi akibat penurunan harga pasar. Pemerintah Australia telah menempatkan nikel sebagai mineral kritis dan memberikan dukungan pendanaan melalui fasilitas nasional untuk mendorong keberlanjutan industrinya.

8. Brasil

Brasil melaporkan produksi nikel sebesar 77.000 metrik ton pada tahun 2024. Negara ini memiliki sejumlah tambang nikel besar, termasuk Santa Rita dan Barro Alto. Salah satu proyek utama yang sedang dikembangkan adalah Jaguar oleh Centaurus Metals, yang telah masuk daftar prioritas pemerintah Brasil untuk mendapatkan percepatan izin lingkungan.

9. Amerika Serikat

Di posisi terakhir dalam daftar ini, Amerika Serikat hanya memproduksi 8.000 metrik ton nikel sepanjang 2024, turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Tambang Eagle di Michigan menjadi satu-satunya tambang nikel utama di negara ini. Pemerintah AS telah menaruh perhatian besar terhadap logam ini dan memberikan pendanaan eksplorasi untuk proyek Tamarack di Minnesota melalui Undang-Undang Produksi Pertahanan.

Demikian penjelasan lengkap mengenai nikel beserta dampak penambangan hingga kegunaannya. Semoga bermanfaat!




(sto/rih)

Hide Ads