Angka kasus COVID-19 di sejumlah negara di Asia mengalami kenaikan signifikan, salah satunya di Thailand. Dikutip dari The Nation, selama periode 1 Januari-24 Mei 2025 total ada 204.965 kasus COVID-19.
Dilansir detikHealth, Minggu (1/6/2025) Center for COVID-19 Situation Administration (CCSA) mengungkap ada 65.007 kasus dalam seminggu di pekan terakhir penghitungan.
Dikutip dari Asia Nikkei, jumlah kasus COVID-19 tertinggi ada di Bangkok. Naiknya kasus COVID-19 ini disebut-sebut dipicu adanya festival air Songkran yang digelar pada April lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adanya peningkatan ini, sekolah-sekolah di Thailand, khususnya di Bangkok, melakukan penyemprotan desinfektan di ruang kelas sejak pertengahan semester baru pada bulan Mei. Sementara beberapa sekolah bahkan beralih ke pembelajaran online untuk menghindari risiko infeksi.
Saat ini Pemerintah Thailand juga lebih memperhatikan pasokan peralatan kesehatan, termasuk medis, selama kenaikan kasus COVID-19 ini.
"Pemerintah telah memantau distribusi masker, alat uji antigen, dan hand sanitizer untuk memastikan persediaan cukup tersedia dengan harga yang wajar sehingga orang-orang dapat melindungi diri dari virus yang muncul kembali," terang wakil juru bicara pemerintah Thailand, Anukool Prusanusak.
Sementara, Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand juga memberikan akses digital kepada pasien COVID untuk berkonsultasi dengan dokter dan memungkinkan pengiriman obat secara cepat. Ini bisa dilakukan tanpa kontak langsung dengan manusia.
Anukool menekankan konsultasi kesehatan bisa dilakukan melalui berbagai aplikasi secara gratis.
Sebelumnya, Kepala Departemen Virologi Klinis di Chulalongkorn University sudah memperkirakan akan adanya kenaikan kasus COVID-19 di bulan April, yang bertepatan dengan perayaan Songkran. Pola ini berbeda dari penyakit pernapasan lainnya seperti influenza, yang biasanya melonjak selama musim hujan atau setelah dimulai tahun ajaran.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 8 ribu kasus COVID di tahun sebelumnya, Yong mencatat penyebaran virus lebih mungkin terjadi akibat perkumpulan banyak orang di ruang terbatas dan peningkatan mobilitas selama periode festival.
CCSA mengungkapkan angka kematian COVID-19 periode 1 Januari sampai 24 Mei 2025 mencapai 51 orang. Pada pekan terakhir penghitungan, ada sekitar 8 kasus kematian tambahan.
Berikut ini sederet wilayah di Thailand dengan peningkatan kasus tertinggi:
Bangkok: 12.184 pasien
Chon Buri: 4.018 pasien
Nonthaburi: 2.891 pasien
Samut Prakan: 2.837 pasien
Rayong: 2.355 pasien
CCSA juga mengidentifikasi tiga kelompok usia dengan jumlah pasien COVID tertinggi, sebagai berikut:
Usia 20-29 tahun: 11.298 pasien
Usia 30-39 tahun: 12.860 pasien
Usia 60 tahun ke atas: 9.887 pasien
(apl/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang