10 Tips Merawat Tanaman di Dalam Ruangan agar Tetap Sehat dan Subur

10 Tips Merawat Tanaman di Dalam Ruangan agar Tetap Sehat dan Subur

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Minggu, 01 Jun 2025 09:04 WIB
Ilustrasi tanaman sri rejeki
Ilustrasi tanaman di dalam rumah. Foto: Unsplash/feey
Jogja -

Memiliki tanaman hias di dalam ruangan bisa memberikan kesegaran, mempercantik ruangan, dan membantu meningkatkan kualitas udara. Meski tampak sederhana, merawat tanaman indoor tetap butuh perhatian khusus agar tetap sehat dan subur. Jadi, pastikan kamu mengetahui sejumlah tips merawat tanaman di dalam ruangan agar kondisinya tetap baik.

Bagi sebagian orang, merawat tanaman di dalam ruangan terasa lebih sulit. Pasalnya, kondisi di dalam ruangan jelas berbeda dengan di luar. Sinar matahari mungkin tidak masuk secara langsung ke dalam ruangan, sementara sebagian tanaman membutuhkan sinar matahari. Oleh karena itu, pemilihan tanaman untuk ditaruh di dalam ruangan juga menjadi sangat penting.

Sudah penasaran dengan tips merawat tanaman indoor? Yuk, simak tips yang dihimpun dari Vogue serta Better Homes & Gardens berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tips Merawat Tanaman di Dalam Ruangan

Inilah 10 langkah penting yang bisa kamu praktikkan untuk menjaga tanaman di dalam ruangan agar tetap sehat dan subur.

1. Siram Tanaman Sesuai Kebutuhan

Tidak semua tanaman membutuhkan jumlah air yang sama. Cara terbaik adalah menyiram berdasarkan kondisi tanah, bukan mengikuti jadwal tetap. Periksa lapisan atas tanah, dan siram hanya ketika bagian atas sedalam satu hingga dua sentimeter terasa kering. Tanaman sukulen dan kaktus biasanya butuh air lebih sedikit, sedangkan tanaman berbunga cenderung lebih haus.

ADVERTISEMENT

Saat menyiram, gunakan aliran air perlahan hingga air keluar dari lubang di dasar pot. Ini menandakan tanah telah terbasahi dengan merata. Hindari menyiram daun dan batang secara langsung karena dapat menimbulkan bercak dan memperbesar risiko penyakit.

Terlalu banyak menyiram justru menjadi penyebab umum tanaman layu dan mati. Jika ragu, lebih baik menunda penyiraman daripada memberikan air berlebihan yang bisa membuat akar membusuk.

2. Sesuaikan Kelembapan Udara

Tanaman hias tropis seperti calathea dan pothos menyukai udara yang lembap. Di Indonesia, musim hujan biasanya menyediakan kelembapan alami, tetapi saat menggunakan AC atau saat musim kemarau, kelembapan dalam ruangan bisa menurun drastis. Hindari meletakkan tanaman dekat dengan ventilasi atau kipas angin yang mengeringkan udara.

Menambahkan humidifier di ruangan bisa membantu menjaga kelembapan ideal. Selain itu, mengelompokkan beberapa tanaman bersama-sama bisa menciptakan mikroklimat lembap yang disukai oleh tanaman tropis.

Sebaliknya, tanaman seperti sukulen justru tumbuh baik di lingkungan kering. Jadi, kenali karakter setiap tanaman agar kebutuhan kelembapannya terpenuhi dengan tepat.

3. Beri Pupuk Secara Berkala

Pemberian pupuk sangat penting, terutama saat tanaman sedang aktif tumbuh pada musim semi dan musim panas. Pemilihan jenis pupuk bisa disesuaikan dengan jenis tanaman. Untuk tanaman berbunga, gunakan pupuk dengan komposisi nitrogen, fosfor, dan kalium yang seimbang agar pertumbuhan bunga dan daun berlangsung optimal.

Selalu baca dan ikuti petunjuk pada kemasan pupuk agar tidak berlebihan dalam pemberian. Terlalu banyak pupuk bisa merusak akar dan memperlambat pertumbuhan. Pupuk cair dengan kandungan mikronutrien bisa menjadi pilihan yang baik untuk menjaga tanaman tetap sehat. Bila ingin lebih alami, bisa juga menggunakan pupuk dari limbah dapur seperti ampas teh, kopi, kulit pisang yang dikeringkan dan dihancurkan, serta air cucian beras yang kaya nutrisi.

4. Perbanyak Tanaman dengan Cara Propagasi

Propagasi adalah cara menyenangkan untuk memperbanyak tanaman favorit. Ada banyak metode yang bisa digunakan tergantung jenis tanamannya. Misalnya, tanaman seperti philodendron dan pothos bisa diperbanyak dari stek batang yang ditempel ke media tanam atau air.

Beberapa tanaman seperti bromelia akan tumbuh tunas kecil di sekitar induknya. Tunas ini bisa dipisahkan lalu ditanam di pot baru. Sedangkan tanaman seperti violet Afrika bisa diperbanyak hanya dengan satu helai daun yang dicelupkan ke dalam air hingga muncul akar.

5. Ganti Pot Saat Tanaman Terlalu Penuh

Ketika akar mulai berputar-putar di dalam pot atau keluar dari lubang drainase, itu tandanya tanaman perlu dipindahkan ke pot yang lebih besar. Repotting bisa dilakukan saat musim hujan atau musim kemarau awal, ketika suhu tidak terlalu ekstrem dan kelembapan cukup tinggi.

Jika tidak ingin mengganti pot, akar bisa dipangkas sedikit dan tanah lama diganti dengan yang baru agar nutrisi kembali tercukupi. Tanaman yang terlalu padat juga bisa dibagi menjadi dua atau lebih untuk ditanam terpisah. Waktu mengganti pot juga menjadi momen tepat untuk mengecek kesehatan akar dan membuang bagian yang busuk atau mati sebelum tanaman kembali ditanam.

6. Bersihkan Debu dari Daun Secara Rutin

Daun tanaman bisa menjadi tempat menumpuknya debu. Debu ini tidak hanya membuat tampilan tanaman kurang menarik, tetapi juga menghambat proses fotosintesis karena menghalangi cahaya. Bersihkan daun dengan kain lembap atau semprot perlahan dengan air hangat.

Untuk tanaman berdaun halus atau berbulu seperti violet Afrika, sebaiknya gunakan kuas halus untuk membersihkan debu agar tidak merusak permukaan daun. Lakukan pembersihan ini secara rutin agar tanaman selalu segar dan mengkilap.

7. Lakukan Pemangkasan dan Penyesuaian Bentuk

Pemangkasan tidak hanya mempercantik bentuk tanaman tetapi juga mendorong pertumbuhan cabang baru. Gunakan gunting tajam untuk memotong batang atau daun yang terlalu panjang, terutama pada tanaman menjalar seperti ivy atau pothos yang mudah botak di bagian bawah.

Pemangkasan sebaiknya dilakukan setelah musim pertumbuhan atau saat tanaman mulai terlihat terlalu rimbun. Potong tepat di atas titik tumbuh atau tunas samping agar cabang baru muncul dari sana. Selain batang, jangan lupa untuk memangkas daun yang layu atau rusak agar energi tanaman bisa dialihkan ke bagian yang sehat.

8. Bersihkan Bunga Layu dan Daun Menguning

Bunga yang sudah layu sebaiknya dipotong agar tanaman bisa memusatkan energi untuk membentuk bunga baru. Daun yang mulai menguning atau mengering juga perlu segera dibuang agar tidak menjadi tempat berkembangnya penyakit.

Gunakan gunting tajam yang bersih dan steril untuk memotong bagian-bagian tersebut. Setelah memotong satu tanaman, bersihkan gunting dengan alkohol sebelum digunakan pada tanaman lain agar tidak menyebarkan penyakit.

9. Kendalikan Hama Sejak Dini

Beberapa hama seperti kutu daun, tungau, dan kutu putih sering menyerang tanaman dalam ruangan. Semprotkan air dengan tekanan sedang untuk mengurangi jumlah hama atau gunakan kapas yang dicelup alkohol untuk membersihkan serangga berlapis lilin seperti kutu sisik.

Sabun insektisida juga bisa digunakan untuk membasmi hama lembut seperti aphid. Gunakan secara rutin setiap minggu selama beberapa kali agar hama benar-benar hilang. Hindari menyiram tanaman terlalu sering karena tanah yang lembap bisa memicu munculnya lalat fungus dan jamur yang merugikan akar.

10. Waspadai Penyakit Tanaman

Penyakit seperti jamur tepung, bercak daun, dan akar busuk bisa muncul kapan saja jika tanaman tidak dirawat dengan baik. Buang daun atau batang yang terinfeksi sesegera mungkin dan pastikan tanaman mendapat sirkulasi udara yang cukup.

Jaga kebersihan media tanam dan pot, terutama jika menggunakan kembali wadah lama. Hindari genangan air di dasar pot yang bisa memicu pembusukan akar. Tanaman yang sakit sebaiknya dijauhkan dari tanaman lain agar penyakit tidak menyebar lebih luas. Perawatan rutin bisa mencegah sebagian besar masalah sejak awal.

Tanaman yang Cocok Ditanam di Dalam Ruangan

Dikutip dari laman The Spruce, berikut ini merupakan sejumlah tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di dalam ruangan.

1. Sri Rejeki (Dieffenbachia)

Tanaman yang satu ini sangat populer sebagai tanaman hias dalam ruangan. Sri rejeki memiliki daun besar berwarna hijau dengan semburat putih yang membuat tampilannya menawan. Untuk tumbuh dengan baik, tanaman ini membutuhkan media tanam yang cepat mengering dan suhu ruangan yang hangat, di atas 15Β°C.

Letakkan di tempat yang tidak terkena angin langsung. Siram ketika permukaan tanah sudah mulai kering. Meskipun perawatannya tergolong mudah, perlu hati-hati karena getahnya bersifat racun bagi manusia dan hewan peliharaan.

2. Anggrek (Orchidaceae)

Berikutnya ada anggrek, tanaman berbunga yang dikenal dengan bentuk dan warnanya yang memukau. Anggrek berasal dari berbagai habitat, tapi jenis yang paling umum dibudidayakan berasal dari daerah tropis dan subtropis.

Anggrek menyukai cahaya terang yang tidak langsung, udara lembap, dan suhu hangat. Tanaman ini butuh perhatian ekstra, tetapi akan membalas dengan bunga-bunga indah yang bisa bertahan lama.

3. Bromelia (Bromeliaceae)

Selanjutnya, Bromelia bisa menjadi pilihan yang sangat menarik bagi pemula. Tanaman ini dikenal sangat toleran terhadap berbagai kondisi dan mudah dirawat. Daunnya yang berwarna-warni seperti merah, ungu, dan kuning memberi sentuhan eksotis pada ruangan. Bromelia bisa ditanam di tanah campuran gambut dan pasir, atau ditempel di papan dan digantung sebagai dekorasi vertikal yang unik.

4. Pohon Ara Daun Biola

Jika ingin tanaman berukuran besar untuk mempercantik sudut ruangan, fiddle leaf fig atau ara daun biola patut dipertimbangkan. Tanaman ini berasal dari Afrika Barat dan bisa tumbuh hingga 3 meter di dalam ruangan. Letakkan di tempat dengan cahaya terang namun tidak langsung, dan putar posisinya secara berkala agar semua sisi mendapat sinar. Tanaman ini cukup menantang perawatannya, tapi keindahan daunnya sangat sepadan.

5. Nolina (Beaucarnea recurvata)

Lanjut ke tanaman berbatang unik dan menyerupai miniatur pohon palem, yaitu nolina atau ponytail palm. Daunnya yang panjang dan melengkung tumbuh dari batang besar yang menyimpan air, menjadikannya tanaman yang tahan kekeringan. Tanaman ini cocok bagi detikers yang ingin tampilan tropis tetapi tidak punya banyak waktu untuk menyiram setiap hari. Palem ini juga aman bagi hewan peliharaan.

6. Memelong (Philodendron)

Jika mencari tanaman yang mudah dirawat dan punya variasi bentuk, memelong bisa jadi pilihan tepat. Ada jenis yang merambat dan ada pula yang tegak, dengan daun besar berbentuk hati yang menarik perhatian. Memelong menyukai cahaya sedang dan tanah yang lembap, namun pastikan tidak terlalu basah. Meski indah, tanaman ini beracun, jadi jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan.

7. Monstera (Monstera deliciosa)

Kemudian ada monstera, yang sering disebut tanaman janda bolong karena bentuk daunnya yang berlubang-lubang. Tanaman ini cocok ditempatkan dekat jendela dengan cahaya terang tak langsung. Monstera bisa tumbuh tinggi dan lebar, membuat suasana ruangan terasa lebih segar dan alami. Meski tahan kekeringan sesekali, tanaman ini lebih senang disiram secara teratur.

8. Peace Lily (Spathiphyllum)

Tanaman yang satu ini punya daya tarik tersendiri dengan daunnya yang mengilap dan bunga putih yang elegan. Peace lily dikenal cukup mudah dirawat dan bisa mekar berbulan-bulan. Hindari sinar matahari langsung, dan jaga tanah tetap lembap. Meski menawan, tanaman ini juga tergolong beracun, jadi tetap berhati-hati jika ada anak kecil atau hewan peliharaan di rumah.

9. Anthurium (Anthurium andraeanum)

Tak kalah menarik, Anthurium adalah pilihan bagi kamu yang menyukai warna cerah dan bentuk bunga unik. Warna merah mencoloknya mampu menjadi titik fokus dekorasi ruangan. Meskipun agak menantang untuk dirawat, hasilnya sangat memuaskan. Tanaman ini menyukai tanah yang kaya, lembap, dan tidak terlalu basah. Perlu diingat bahwa Anthurium juga beracun bagi manusia dan hewan.

Nah, itulah tadi sejumlah tips merawat tanaman di dalam ruangan dan beberapa pilihan tanaman yang cocok untuk kamu pelihara. Semoga bermanfaat!




(par/par)

Hide Ads