Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, angkat bicara soal wacana pengurangan masa tinggal jemaah haji RI selama 5-10 hari pada musim ibadah haji 2026. Wacana ini disampaikan Badan Penyelenggara (BP) Haji.
"Sama ini jadi itu kan usulan yang perlu dikaji dengan seksama dan dalam tempo yang lama," ujar Haedar saat ditemui di Kasihan, Bantul (25/5/2025).
"Kenapa? Karena haji itu ibadah yang penyelenggaraannya banyak titik-titik krusial, banyak titik-titik kritis, titik-titik darurat. Sehingga soal mau 20 hari atau 30 hari, dan seterusnya nanti dikaji bareng-bareng," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haedar menuturkan untuk mengambil keputusan rencana pemangkasan lama ibadah haji tidak mudah. Harus melalui proses, dan diperlukan penyesuaian dengan karakter masyarakat Indonesia.
"Lalu diambil keputusan bersama yang nanti melibatkan DPR. Karena kan ternyata rumit sekali, bahkan istilahnya tidak ada sistem penyelenggaraan ibadah yang penyelenggaraannya berubah setiap tahun," tutur Haedar.
"Coba sistem Syarikah, sistemnya bagus tapi persepsi masyarakat bisa berubah. Kedua, masyarakat kita ini masih masyarakat paguyuban yang mungkin juga didukung oleh berbagai hal, maka perlu penyesuaian," tegasnya.
Sebelumnya, BP Haji mengungkapkan alasan di balik rencana pemangkasan waktu haji dengan alasan menelan cukup banyak biaya. Meski begitu, Haedar menegaskan wacana ini perlu untuk dikaji ulang.
"Saya nggak bisa masuk soal anggaran karena wilayahnya haji, apalagi ada Badan Haji. Kuncinya dikaji bersama," tutur dia.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Penyelenggara Haji, Muhammad Irfan Yusuf alias Gus Irfan, menargetkan pengurangan masa tinggal jemaah haji RI selama 5 hingga 10 hari pada musim ibadah haji 2026. Dia menyampaikan itu dalam merespons usulan berbagai pihak untuk memangkas masa tinggal jemaah.
"Jadi kemungkinan mungkin tahun depan bisa kurang 5 syukur 10 hari. Kemudian tahun berikutnya kurang lagi dan kurang lagi dan pada akhirnya kita mencapai angka yang ideal," kata Gus Irfan dilansir CNN News, Rabu (21/5).
Gus Irfan mengaku telah merencanakan pemangkasan masa tinggal jemaah haji asal RI tersebut. Dia berupaya mengurangi masa tinggal jemaah itu karena menelan cukup banyak biaya.
"Karena kita hitung untuk konsumsi saja untuk makan 1 hari bisa hampir Rp80 miliar, sehingga itu kalau dikurangi 1 hari sudah signifikan, apalagi sampai 5-10 hari," ujar dia.
(ams/ams)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan