Garangan Itu Hewan Apa? Ini Nama Lain dan Fakta Ilmiahnya yang Menarik

Garangan Itu Hewan Apa? Ini Nama Lain dan Fakta Ilmiahnya yang Menarik

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Rabu, 21 Mei 2025 14:16 WIB
Hewan garangan
Hewan garangan. (Foto: WK Cheng/iNaturalist)
Jogja -

Selain buaya, sebagian masyarakat juga kerap menggunakan istilah 'garangan' untuk menyebut pria maupun wanita yang gemar menggoda lawan jenisnya. Terlepas dari penggunaan istilah tersebut, sebenarnya garangan itu hewan apa? Yuk, cari tahu!

Di Indonesia, garangan dikenal sebagai salah satu pemangsa hewan ternak, terutama ayam. Dikutip dari buku Ayam Pelung Klangenan Hingga Kontes tulisan Agus Abdurahman, garangan kerap menyerang ayam yang masih kecil karena lebih mudah diserang dan dimangsa.

Apakah kamu penasaran dengan garangan, detikers? Mari kita berkenalan dengan garangan serta cari tahu fakta-fakta ilmiahnya yang menarik berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Garangan Itu Hewan Apa?

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJogja dari laman AZ Animals serta Britannica, garangan adalah nama lokal untuk hewan kecil pemangsa yang dikenal secara internasional sebagai mongoose. Hewan ini berasal dari famili Herpestidae dan termasuk dalam ordo Carnivora.

Ciri khas garangan adalah tubuh ramping, kaki pendek, moncong runcing, serta ekor panjang dan berbulu lebat. Warna bulunya biasanya cokelat, abu-abu, atau kekuningan, kadang berpola garis atau memiliki ekor belang.

ADVERTISEMENT

Garangan ditemukan di berbagai wilayah, terutama di Afrika dan Asia. Mereka hidup di hutan terbuka, padang rumput, dan daerah kering. Beberapa spesies juga bisa beradaptasi di lingkungan dekat manusia. Di Indonesia, istilah 'garangan' sering dipakai secara luas, meskipun tidak semua hewan yang disebut begitu termasuk mongoose sejati.

Nama ilmiah garangan berbeda-beda tergantung spesiesnya. Misalnya Herpestes edwardsi (garangan abu-abu India), Helogale parvula (garangan kurcaci), Urva javanica (garangan jawa), dan Ichneumia albicauda (garangan ekor putih). Nama lainnya dalam bahasa Inggris mencakup banded mongoose, crab-eating mongoose, dan Egyptian mongoose.

Beberapa kerabat dekat garangan ditemukan di Madagaskar. Meski bentuknya mirip, mereka sekarang diklasifikasikan dalam famili yang berbeda, yaitu Eupleridae. Salah satu contohnya adalah Malagasy mongoose, yang dulu dianggap bagian dari kelompok garangan.

Fakta Ilmiah yang Menarik tentang Garangan

Dari penjelasan di atas, detikers tentu sudah mengetahui apa itu garangan, bukan? Sekarang, mari kita simak sejumlah fakta menariknya dari hewan ini yang dihimpun dari laman AZ Animals, Britannica, serta Live Science.

1. Berani Melawan Ular Berbisa

Garangan dari genus Herpestes dikenal karena kemampuannya menyerang dan membunuh ular berbisa seperti kobra Asia. Mereka mengandalkan kelincahan dan kecepatan saat menyerang. Dengan gerakan yang lincah, mereka menyasar kepala ular dan menggigitnya dengan kuat hingga tengkoraknya retak. Aksi ini bukan hanya soal kekuatan tetapi juga refleks yang sangat tajam dan presisi saat melumpuhkan mangsa.

Meski terkadang tergigit saat bertarung, garangan memiliki keunggulan biologis yang membuatnya tetap bertahan. Di dalam tubuhnya terdapat glikoprotein khusus yang mampu menetralkan racun dari bisa ular. Protein ini mengikat molekul racun dan menghilangkan efek mematikannya. Hal ini memungkinkan garangan untuk tetap hidup walau mengalami luka dalam pertempuran melawan ular berbisa.

2. Sistem Sarang yang Kompleks dan Terorganisir

Garangan tinggal di liang atau sarang bawah tanah yang tersusun dalam jaringan terowongan yang rumit. Sarang ini memberikan perlindungan dari predator serta lingkungan yang panas atau dingin. Selain untuk berlindung, liang ini juga berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan dan merawat anak-anak mereka.

Beberapa spesies juga diketahui tinggal di pohon atau dekat sumber air tergantung pada habitat aslinya. Misalnya, garangan ekor lebat tinggal di hutan dataran rendah dekat sungai sedangkan garangan Gambia lebih suka padang rumput dan semak pantai. Adaptasi ini menunjukkan kemampuan garangan untuk bertahan di berbagai kondisi lingkungan.

3. Hidup dalam Koloni Besar

Sebagian spesies garangan hidup dalam kelompok besar yang disebut koloni. Koloni ini bisa terdiri dari hingga 50 individu yang tinggal dan berpindah bersama. Garangan dalam koloni bekerja sama dalam mencari makanan, menjaga wilayah, serta merawat anak-anak. Banded mongoose adalah salah satu contoh yang menunjukkan perilaku sosial kuat seperti ini.

Saat bergerak dari satu tempat ke tempat lain, koloni ini berpindah dalam satu gelombang terkoordinasi. Gerakan mereka mirip dengan kawanan burung yang bermigrasi. Untuk menjaga komunikasi selama aktivitas harian, garangan mengeluarkan suara-suara pendek yang terdengar seperti obrolan. Kombinasi suara ini diyakini berfungsi untuk mengatur pergerakan kelompok dan berbagi informasi.

4. Pandai Membuka Makanan Berkulit Keras

Garangan dikenal memiliki cara yang unik untuk membuka makanan dengan kulit keras seperti telur dan kerang. Mereka berdiri dengan dua kaki belakang lalu memukulkan telur ke tanah hingga pecah. Kadang mereka juga melempar telur ke batu sambil membelakangi benda tersebut.

Perilaku ini awalnya dianggap hanya cerita lama yang dilebih-lebihkan tetapi kini sudah dikonfirmasi oleh para peneliti. Bahkan, garangan sempit dari Madagaskar memperlihatkan versi berbeda dari perilaku ini. Mereka berbaring miring dan menggunakan keempat kakinya untuk melempar telur, menunjukkan kecerdikan adaptasi dalam memperoleh makanan.

5. Peran Garangan dalam Ekosistem Bisa Jadi Bumerang

Beberapa jenis garangan seperti Herpestes javanicus dan garangan abu-abu India pernah diperkenalkan ke berbagai pulau untuk mengendalikan populasi tikus dan ular. Di wilayah seperti Hawaii dan Fiji, garangan dibawa ke perkebunan tebu dengan harapan membantu petani. Awalnya strategi ini terlihat menjanjikan karena garangan memangsa hewan pengerat yang merusak tanaman.

Sayangnya, garangan juga memangsa hewan-hewan lokal yang tidak terbiasa menghadapi predator seperti mereka. Akibatnya, banyak spesies burung dan reptil asli di pulau-pulau tersebut hampir punah. Efek dari introduksi ini sangat merusak sehingga di Amerika Serikat impor garangan kini diatur dengan sangat ketat karena potensi bahayanya terhadap ekosistem setempat.

Nah, itulah tadi informasi lengkap mengenai garangan itu hewan apa, salah satu mamalia yang cukup banyak dijumpai di Indonesia. Semoga bermanfaat!




(sto/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads