Buru Pelaku Duel Maut di Bantul, Polisi Periksa 8 Orang

Buru Pelaku Duel Maut di Bantul, Polisi Periksa 8 Orang

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Kamis, 15 Mei 2025 15:03 WIB
Polisi saat melakukan olah TKP remaja tewas saat duel pakai celurit di Jalan Bawuran, Pleret, Bantul, Minggu (11/5/2025).
Polisi saat melakukan olah TKP remaja tewas saat duel pakai celurit di Jalan Bawuran, Pleret, Bantul, Minggu (11/5/2025). Foto: dok. Polres Bantul
Bantul -

Polres Bantul terus berupaya mengungkap kasus dugaan duel menggunakan celurit yang menewaskan seorang remaja di Jalan Bawuran, Pleret, Bantul, akhir pekan lalu. Polisi saat ini tengah melakukan pemeriksaan saksi-saksi.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, mengatakan kasus tersebut telah dilimpahkan dari Polsek Pleret ke Polres Bantul.

"Kasus ini ditangani dan masih dalam penyelidikan Polres Bantul," kata dia saat dihubungi wartawan, Kamis (15/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai saat ini polisi telah memeriksa 8 orang saksi dari teman dan keluarga korban," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang remaja tewas usai diduga terlibat duel dengan orang lain menggunakan celurit di Jalan Bawuran, Pleret, Bantul.

ADVERTISEMENT

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry menjelaskan, bahwa kejadian berawal saat korban, Agus Setya Prayoga (17), asal Pakis, Magelang, Jawa tengah yang tinggal di Wirokerten, Banguntapan, Bantul memancing bersama rekannya, Ferry Ardiansyah (17), Sabtu (10/5/2025) sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu keduanya memancing di dekat rumah korban sembari menenggak minuman keras (Miras) jenis arak.

"Setelah menghabiskan miras, korban dan saksi pulang ke rumah kakaknya korban sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu korban pamit ke kakaknya mau keluar sama saksi," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (12/5).

Keduanya, kata Jeffry, menuju ke pos kamling Balong Lor. Sesampainya di pos tersebut, korban bertemu dengan saksi lainnya, Angga Putra Ramadhan (17), warga Balong Lor. Korban kemudian meminta Angga menemani mengambil jaket di rumah kakaknya.

"Minggu (11/5) sekitar pukul 02.00 WIB saksi (Ferry) pulang dan mengambil jaket lagi untuk korban. Sehingga korban saat itu pakai jaket rangkap dua," ujarnya.

Setelah mengenakan jaket, korban menunjukkan celurit yang disimpan di dalam celana bagian kanan depan kepada Ferry. Karena perasaannya tidak enak, Ferry meminta korban agar tidak pergi.

"Tapi korban tetap pergi dengan rekannya (Angga) dengan berboncengan pakai motor sekitar pukul 03.00 WIB menuju ke Jalan Bawuran. Lalu korban bilang ke rekannya untuk berhenti di Jalan Bawuran," ucapnya.

Usai berhenti, korban lalu turun dari motor dengan cara melompat. Sedangkan di sisi barat Jalan sudah menanti dua orang laki-laki menggunakan motor jenis matik.

"Kemudian satu orang laki-laki tidak dikenal mengeluarkan celurit dan korban juga mengeluarkan celurit. Keduanya saling mengayunkan celurit sebanyak lima kali selama sekitar 5 lima menit," katanya.




(dil/apu)

Hide Ads