Sederet Fakta Ramai Dugaan Bocornya Soal ASPD SMP di Jogja

Round-Up

Sederet Fakta Ramai Dugaan Bocornya Soal ASPD SMP di Jogja

Tim detikJogja - detikJogja
Kamis, 08 Mei 2025 06:02 WIB
Ilustrasi Ujian Mengerjakan Soal
Ilustrasi ujian. Foto: Shutterstock/
Jogja -

Kabar bocornya soal Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) matematika tingkat SMP di Jogja beredar di media sosial. Pemkot Jogja hingga Pemda DIY turun untuk mengusut rumor tersebut.

Mulanya, kabar kebocoran soal ujian itu ramai di media sosial X. Salah satu yang mengunggahnya ialah akun X @ayamkalasanenk.

Akun itu juga mengunggah tangkapan layar percakapan WhatsApp terkait kecurangan tersebut. Disebutkan, soal itu berasal dari salah satu SMP negeri di kota Jogja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Info kasus kecurangan ASPD mtk SMP/MTs Jogja 2025 bosss," tulis cuitan di akun tersebut dilihat detikJogja, Selasa (6/5/2025) sore.

Dalam tangkapan layar percakapan tersebut, diduga salah satu guru SMPN 10 memberikan kisi-kisi soal yang belakangan terlihat sama dengan soal ASPD. Kisi-kisi itu pun beredar luas dan menjadi ramai usai pelaksanaan ASPD Matematika kemarin.

ADVERTISEMENT

Walkot Jogja Minta Dugaan Kebocoran Soal Diusut

Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, mengaku telah mendengar kabar tersebut. Dia juga telah meminta agar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) untuk menelusuri betul masalah ini.

"Tadi saya sudah bicara dengan Pak Kepala Dinas Pendidikan supaya diteliti betul gitu. Kan mudah telusurnya saya kira," ujar Hasto kepada wartawan di Balai Kota Jogja, Rabu (7/5/2025).

"Misalkan si pembuat soal siapa orangnya, kemudian siapa yang katakanlah diduga membocorkan. Terus apakah soalnya persis antara yang dibocorkan sama yang keluar itu juga penting, karena kalau tidak persis kan ya apa itu dianggap bocor, hal-hal seperti itu saya minta dipelajari," urainya.

Hasto merasa prihatin dengan beredarnya kabar tersebut. Dia berharap rumor itu bisa dipastikan kebenarannya.

"Ya otomatis kalau ada soal bocor di suatu wilayah saya kira wilayah itu ikut merasa prihatin. Kami pun sebagai wali kota juga prihatin kalau seandainya ada guru yang betul-betul melakukan suatu tindakan yang di luar ketentuan," ungkapnya.

Klarifikasi SMPN 10 Jogja

Kepala Sekolah SMPN 10 Jogja, Edy Thomas Suharta, memberikan klarifikasi beredarnya kabar itu. Edy menegaskan guru SMPN 10 tak membocorkan soal ASPD.

"Ini masih dalam proses penelusuran, karena itu kan di media sosial dan kita tidak tahu kebenarannya. ASPD kan kewenangannya di Provinsi, pembuat soalnya dari sana, timnya dari sana, dan sudah dilakukan usaha-usaha klarifikasi," ujar Edy saat ditemui awak media di SMPN 10 Jogja, Rabu (7/5/2025).

Kepala SMPN 10 Jogja Edy Thomas Suharta ditemui wartawan, Rabu (7/5/2025).Kepala SMPN 10 Jogja Edy Thomas Suharta ditemui wartawan, Rabu (7/5/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

Dia menyerahkan sepenuhnya Pemprov untuk mengusut kasus ini. Namun, Edy juga berharap masyarakat ikut menunggu hasil pengusutan itu.

"Jangan sampai kita terjebak pada pernyataan-pernyataan di media sosial yang belum tentu kebenarannya. Jadi kita coba secara jernih, hati-hati, biar tidak merugikan semua pihak. Itu lagi diklarifikasi oleh tim provinsi," sambungnya.

Terkait tudingan guru menyebarkan kisi-kisi yang dianggap membocorkan soal, Edy menegaskan hal tersebut tidak benar. Namun ia membenarkan ada guru SMPN 10 yang tergabung dalam tim penyusun soal ASPD.

"Sudah (melihat kisi-kisi dan soal ASPD), ada kemiripan bentuk-bentuk, tapi mirip kan belum tentu sama, tapi tidak dalam ranah membocorkan," ungkap Edy.

"Kalau guru saya dengan bapak kepala dinas sudah sowan ke sana untuk klarifikasi awal dan alhamdulillah tidak ada indikasi guru kami yang membocorkan. Iya (guru SMPN 10 di tim ASPD) tapi itu kan dikarantina, hanya satu, guru matematika, tidak (membocorkan) sudah dipastikan itu," tegasnya.

Disdikpora DIY Masih Dalami

Sementara itu, Kepala Disdikpora DIY Suhirman menyatakan masih mendalami kasus ini. Suhirman mengatakan pihaknya masih mengumpulkan dan memeriksa data-data terkait.

"Kita akan cari dulu sumbernya, kita teliti betul, kita verifikasi sumbernya dari mana, nanti kita rangkum untuk tindak lanjut apa yang akan dilakukan," katanya saat ditemui wartawan di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Rabu (7/5/2025).

Dia turut menjelaskan protokol penyusunan soal ASPD. Menurutnya protokol penyusunan ASPD telah dibuat sedemikian rupa untuk menjaga kerahasiaan soal.

Suhirman menyebut para guru dikarantina selama penyusunan soal. Bahkan, dokumen terkait itu juga dimusnahkan.

"Begitu kita karantina, kemudian begitu lepas semua dokumen sudah dihilangkan semuanya. Setelah menyusun soal, itu (semua dokumen) dihilangkan semua," ungkapnya.

"Guru-guru yang membuat soalnya itu supaya tidak menyampaikan apa pun setelah isolasi itu ke para siswa," tegas Suhirman.

Sebagai informasi, tim penyusun ASPD terdiri dari guru-guru SMP/MTs terpilih se-DIY. Mereka bertugas menyusun dan mereview soal-soal ASPD, terbagi dalam empat tim literasi yakni literasi Bahasa Indonesia, literasi Bahasa Inggris, literasi Numerasi, dan literasi Sains.




(afn/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads