Pupuk memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan tanaman cabai. Oleh karena itu, detikers harus tahu jenis pupuk yang bagus sebelum mulai bertanam. Berikut ini pembahasan lengkapnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pupuk adalah penyubur tanaman yang ditambahkan ke tanah untuk menyediakan senyawa unsur yang diperlukan oleh tanaman. Sebagaimana kita ketahui, cabai butuh berbagai macam unsur, seperti kalsium, magnesium, sulfur, hingga fosfor.
Disadur dari jurnal berjudul Jenis-Jenis Pupuk dan Industri Pupuk yang Berada di Indonesia oleh M Iqbal Saputra Gemasih dkk, pupuk secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yakni organik dan anorganik. Pupuk organik contohnya pupuk kandang dan pupuk kompos, sedangkan pupuk anorganik seperti pupuk urea dan NPK.
Pupuk juga bisa dikategorikan berdasar kandungan unsurnya, menjadi pupuk tunggal dan majemuk. Sesuai namanya, pupuk tunggal hanya mengandung satu unsur hara saja, sedangkan pupuk majemuk punya banyak.
Lalu, jenis pupuk apa yang bagus untuk tanaman cabai agar hasil panennya melimpah? Temukan jawabannya via uraian ringkas di bawah ini, yuk!
Jenis Pupuk untuk Tanaman Cabai
Sebenarnya, hasil panen terbaik cabai bisa diperoleh dengan mengombinasikan pupuk organik dan anorganik. Artinya, setiap tipe pupuk memang punya perannya tersendiri. Sebagai gambaran, berikut ini beberapa tipe pupuk yang lazim dipakai saat menanam cabai.
1. Pupuk Kandang
Dirujuk dari situs resmi Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, pupuk kandang adalah pupuk dasar dalam pengolahan tanah untuk tanaman cabai. Artinya, pupuk kandang biasa digunakan saat pengapuran.
Pupuk kandang sendiri dapat dibedakan berdasar kotoran yang dijadikan bahan pembuatnya. Sebut saja pupuk kandang dari kotoran sapi, kambing, kuda, dan ayam. Pemilihan jenisnya, bisa detikers sesuaikan dengan tipe hewan ternak yang banyak terdapat di sekitar rumah.
Sebagai catatan, pupuk kandang yang dipakai harus sudah matang. Fungsi pupuk ini adalah memperbaiki sifat tanah, seperti tekstur, struktur, daya pegang air, dan porositas tanah. Idealnya, pupuk kandang diberikan dua minggu sebelum proses tanam.
2. Pupuk Urea
Menurut penjelasan dalam buku Memupuk Tanaman Sayur oleh Heru Primantoro, pupuk urea juga termasuk pupuk dasar untuk tanaman cabai. Pupuk ini biasanya dijadikan pupuk dasar bersama campuran pupuk kandang, pupuk TSP, dan pupuk KCI.
Dirujuk dari laman resmi Fakultas Pertanian Universitas Medan Area, pupuk urea punya kandungan nitrogen (N) dengan jumlah 55 sampai 56%. Dengan alasan tersebut, pupuk urea juga kerap disebut pupuk N.
Secara umum, pupuk urea berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman dan memperbaiki struktur tanah. Kandungan nitrogen yang dipunyainya begitu dibutuhkan tanaman karena termasuk salah satu unsur hara. Nitrogen tersebut berguna dalam proses tumbuh kembang tanaman cabai.
3. Pupuk KCL
Dalam bertanam cabai, pupuk KCL juga kerap dipakai sebagai pupuk susulan. Berdasar uraian detikEdu, pupuk KCL adalah pupuk buatan atau anorganik yang memiliki unsur hara kalium cukup tinggi. Bahkan, kandungannya mencapai 60%.
Asupan kalium yang cukup berpengaruh terhadap ukuran, rasa, bentuk, warna, dan daya simpan buah cabai. Tak hanya itu, pupuk KCL juga menguatkan batang tanaman sehingga nantinya berpengaruh terhadap hasil panen.
Namun, sebelum menggunakan pupuk KCL, detikers harus mempelajari dosisnya terlebih dahulu. Pasalnya, pupuk KCL mengandung klorida yang bisa jadi berpengaruh negatif. Jadi, hati-hati, ya, detikers!
4. Pupuk NPK
Umumnya, pupuk NPK digunakan sebagai pupuk susulan. Meski begitu, sebagaimana keterangan dari buku Bertanam Cabai pada Musim Hujan oleh Bernardinus T Wahyu Wiryanta, pupuk NPK juga bisa dipakai sebagai pupuk dasar.
Biasanya, yang dipakai untuk tanaman cabai adalah pupuk NPK 16 16 16. Artinya, pupuk tersebut mengandung nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) dengan rasio 16:16:16. Menurut keterangan dari laman BBPP Kupang, pupuk NPK bisa disiramkan kepada tanaman cabai setiap 2 minggu sekali.
Pemberian dosis pupuk NPK yang tepat perlu detikers perhatikan. Pupuk ini diberikan setelah dicampur dengan air terlebih dahulu. Takarannya adalah 2-3 gram pupuk NPK 16 16 16 untuk setiap liter air. Setelah dicampurkan sesuai dosis, siramkan pupuk secara merata. Pastikan siramannya kena akar tanaman cabai, ya, detikers!
5. Pupuk Phonska
Selanjutnya, ada pupuk phonska yang sudah lazim dipakai untuk tanaman cabai. Menurut penjelasan dari laman IPB Digitani, pupuk phonska bisa dipergunakan sebagai pupuk dasar maupun susulan. Hanya saja, detikers harus menyesuaikan penggunaannya berdasar hasil tes tanah, usia, dan perkembangan tanaman.
Pupuk phonska untuk dasar diberikan 15 hari sebelum tanam. Dosisnya adalah setengah sendok makan per meter persegi atau 50 kilogram per hektar. Pupuk phonska susulan diberikan saat tanaman berusia 30 sampai 35 hari.
Adapun pupuk phonska tahap akhir diberikan pada usia tanaman cabai 50 hingga 65 hari. Dosisnya 5 sampai 7,5 gram per tanaman. Apabila digunakan sesuai takaran, pupuk phonska bisa membantu meningkatkan produksi tanaman.
Nah, itulah pembahasan ringkas mengenai 5 jenis pupuk yang bagus untuk tanaman cabai. Sebelum memakai, detikers dianjurkan untuk lebih mendalami pupuk tersebut terlebih dahulu. Semoga membantu, ya!
Simak Video "Video Yuni Shara Ngomongin Tren Oplas: Itu Semua Pilihan"
(par/dil)