Alokasi Pupuk Subsidi untuk Petani Mojokerto Tahun 2025 Hanya 64,92%

Alokasi Pupuk Subsidi untuk Petani Mojokerto Tahun 2025 Hanya 64,92%

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 30 Sep 2025 21:00 WIB
Alokasi pupuk subsidi petani di Mojokerto capai 64,92%
Alokasi pupuk subsidi petani di Mojokerto capai 64,92% (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Surabaya -

Para petani di Kabupaten Mojokerto mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi hanya 64,92% dari kebutuhan tahun ini. Stok pupuk bersubsidi saat ini cukup sampai akhir musim tanam ketiga (MT3) atau Oktober 2025.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto Nurayadi menjelaskan, kebutuhan seluruh petani di wilayahnya terhadap pupuk bersubsidi yang diusulkan dalam skema rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) tahun 2025 mencapai 60.760,9 ton. Terdiri dari pupuk urea 23.255,7 ton, NPK 30.675,91 ton, serta pupuk organik 6.829,29 ton.

Sedangkan alokasi dari pemerintah pusat cukup jauh dari kebutuhan tersebut, yaitu 64,92% atau 39.447 ton. Rinciannya, pupuk urea mendapatkan alokasi 84,08% atau 19.554 ton, NPK 57,97% atau 17.782 ton, sedangkan pupuk organik hanya 30,91% atau 2.111 ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Asumsi saya kebutuhan para petani tercukupi sampai Oktober 2025. Ini adalah lampu hijau dari PI (Pupuk Indonesia), kami akan dapat tambahan, detail kuotanya kami menunggu SK," jelasnya kepada wartawan, Selasa (30/9/2025).

ADVERTISEMENT

Meskipun kebutuhan petani jauh lebih besar dari alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat, Nurayadi memastikan saat ini, tidak ada petani yang mengeluh kekurangan pupuk. Per Agustus 2025 saja, realisasi dari alokasi pupuk bersubsidi terdiri dari urea 60,37% atau 14.006 ton, NPK 61,99% atau 12.242,55 ton, serta pupuk organik 23,89% atau 1.390 ton.

"Sampai saat ini para petani (di Kabupaten Mojokerto) belum ada yang mengeluh kekurangan (pupuk bersubsidi). Karena alokasi yang ada masih cukup untuk memenuhi kebutuhan petani," terangnya.

Sedangkan stok pupuk bersubsidi dari PT Pupuk Indonesia di gudang penyangga Sooko dan Mojosari masih melimpah, yakni mencapai 6.625,2 ton. Terdiri dari pupuk urea 969,95 ton, NPK Phonska 5.311,75 ton, ZA 43,5 ton, serta organik Petroganik 300 ton. Stok tersebut untuk para petani di Kota dan Kabupaten Mojokerto.

Kepala Gudang Penyangga Sooko Pupuk Indonesia, Joko Mulyono menuturkan, mekanisme penyaluran ke para petani dipangkas sehingga lebih cepat. Yaitu dari gudang penyangga ke 8 pelaku usaha distribusi (PUD), lalu ke 175 titik serat atau kios, baru ke para petani.

"Alhamdulillah stok yang ada untuk MT3 wilayah Mojokerto Raya tercukupi dan tersalurkan dengan baik," ungkapnya.

Semua jenis pupuk bersubsidi dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET). Saat ini, harga di tingkat petani untuk urea Rp 112.500 per sak isi 50 Kg, NPK Phonska Rp 115.000 per sak isi 50 Kg, ZA Rp 85.000 per sak isi 50 Kg, sedangkan pupuk organik Rp 32.000 per sak isi 40 Kg.

Bagi para petani yang mengalami kendala pasokan maupun masalah harga pupuk bersubsidi diimbau melapor ke titik serah, penyuluh pertanian lapangan (PPL), atau langsung ke Pupuk Indonesia melalui call center 082130006790.

"Saat ini, pupuk ZA subsidi telah tersedia di titik serah untuk komoditas tebu rakyat. Para petani yang terdaftar RDKK agar segera menebus pupuk subsidi. Posisi stok tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di MT3," tandas Senior Manager Regional 3A Pupuk Indonesia Saroyo Utomo Winarno.




(ihc/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads