Mensos Gus Ipul Cek Calon Lokasi Sekolah Rakyat di Jogja

Mensos Gus Ipul Cek Calon Lokasi Sekolah Rakyat di Jogja

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Sabtu, 03 Mei 2025 19:38 WIB
Closeup student chair back seat and desk in classroom background with on wooden floor. Education and Back to school concept. Architecture interior. Social distancing theme. 3D illustration rendering
Ilustrasi sekolah. Foto: Getty Images/iStockphoto/Shutter2U
Jogja -

Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul meninjau bakal calon sekolah rakyat di Jogja. Sekolah rakyat merupakan program dari pemerintah dinaungi Kementerian Sosial (Kemensos).

Dalam kunjungannya, Gus Ipul meninjau beberapa bakal calon sekolah rakyat di Jogja. Salah satunya di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan, Mergangsan, Kota Jogja.

"Ini berkaitan dengan kebutuhan sekolah rakyat. Karena sekolah ini berasrama tentu pendidikan 24 jam, ada sekolah formal. Ada kurikulum tambahan dan pendidikan karakter menampung dari SD, SMP, SMA," ujar Gus Ipul saat ditemui di lokasi, Sabtu (3/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Ipul mengatakan sekolah rakyat bakal menggunakan aset pemprov atau pemkot/pemkab. Kemudian bakal dilakukan survei kelayakan.

"Sekolah rakyat ini kita memulai dengan gedung yang direvitalisasi dan renovasi untuk mencukupi sarana. Umumnya menggunakan gedung dari aset pemprov, pemkab dan lain-lain," sambungnya.

ADVERTISEMENT

"Sekarang kita melihat asetnya dari Pemkot. Ini sebagai penyelenggaraan sekolah rakyat di Jogja. Nanti disurvei karena yang menilai layak dan tidaknya sekolah rakyatnya dari kami dan Kementerian Pekerjaan Umum," katanya.

Saat ini sudah ada 53 titik yang sudah ditindaklanjuti untuk direnovasi di sejumlah daerah. Kemudian masih ada 58 yang disurvei sebagai penyelenggaraan sekolah rakyat 2025/2026.

"Sekarang masih dimatangkan seberapa waktu yang dibutuhkan untuk orientasi kepada siswa-siswa sekolah rakyat," kata Gus Ipul.

Lebih lanjut, Gus Ipul mengatakan sudah ada proses seleksi untuk calon guru hingga kepala sekolah. Lalu untuk calon siswa bakal ada seleksi.

"Karena tidak ada tes akademik. Adanya tes kesehatan administrasi. Mereka benar-benar ada di Desil 1 keluarga miskin ekstrem. Setelah itu dengan mapping kapasitas dengan kemampuan disetarakan dulu. Setelah itu proses pemeliharaan dimulai," ujarnya.

"Semua siswa ini kesamaan kemampuan proses belajar mengajar. Untuk itu kita masih terus menghitung dan menyurvei seberapa banyak nanti akhirnya sekolah rakyat bisa diselenggarakan dengan beberapa rombongan belajar," jelasnya.

Gus Ipul menambahkan, sampai saat ini sudah lebih dari 3.000 kapasitas penerimaan murid. Dia mengasumsikan lebih dari 10 ribu.

"Kami belum berani menyampaikan angka pastinya. Di sisi lain kita juga merekrut kepala sekolah, menyusun kurikulum, rekrutmen guru dan memastikan sekolah di sini," pungkasnya.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads