Tanggal 18 April 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Jumat Agung-Peringatan KAA

Tanggal 18 April 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Jumat Agung-Peringatan KAA

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Jumat, 18 Apr 2025 09:59 WIB
Kalender April 2025
Ilustrasi kalender April 2025. Foto: Rindy Nurjanah
Jogja -

Hampir setiap hari, terdapat hari penting yang diperingati di berbagai belahan dunia. Pada 18 April 2025, masyarakat di berbagai penjuru dunia merayakan Jumat Agung. Sementara itu, masyarakat di Tanah Air juga memperingati Hari Peringatan Konferensi Asia-Afrika di Bandung. Namun, tidak hanya itu, masih ada sejumlah hari besar internasional yang turut diperingati pada tanggal tersebut.

Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 18 April 2025 adalah hari Jumat dalam penanggalan Masehi. Kemudian dalam Kalender Jawa, jatuh pada hari pasaran Jumat Kliwon, 19 Sawal 1958 (Za'). Sedangkan dalam penanggalan Hijriah, hari tersebut bertepatan dengan 19 Syawal 1446 H.

Lantas, tanggal 18 April 2025 memperingati hari apa? Berikut adalah beberapa hari penting nasional dan internasional yang diperingati hari ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggal 18 April 2025 Memperingati Hari Apa?

Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 18 April 2025 seperti Hari Radio Amatir Internasional hingga Hari Peringatan Konferensi Asia-Afrika di Bandung. Mari cermati penjelasan lengkapnya!

1. Hari Radio Amatir Internasional

Radio amatir atau yang akrab disebut 'ham radio' merayakan harinya setiap 18 April. Hari ini merupakan penghormatan kepada para operator radio amatir di seluruh dunia yang tergabung dalam komunitas global penyiar independen. Tanggal ini ditetapkan karena pada 18 April 1925, Uni Radio Amatir Internasional (IARU) resmi dibentuk di Paris.

ADVERTISEMENT

Komunitas ham radio bukan sekadar hobi. Mereka memainkan peran penting dalam komunikasi darurat ketika saluran utama lumpuh. Contohnya saat tragedi 9/11 atau bencana alam seperti badai Katrina, para operator ini menjadi penghubung penting antara pihak berwenang dan masyarakat. Melalui peralatan sederhana yang tidak bergantung pada internet atau sinyal seluler, mereka membantu menjaga aliran informasi tetap hidup.

Di hari peringatan ini, berbagai klub radio menggelar demo, pameran, dan siaran bersama. Semangat yang dibawa adalah edukasi, kolaborasi, dan kebebasan komunikasi lintas batas. Banyak orang yang tertarik mempelajari dunia radio setelah menyaksikan langsung betapa kuatnya komunitas ini dalam membangun solidaritas dan kesiapan tanggap darurat.

2. Hari Monumen dan Situs Internasional

Tanggal 18 April 2025 juga menjadi momen penting bagi pelestarian sejarah dan warisan budaya. Hari Monumen dan Situs Internasional dirayakan oleh UNESCO dan ICOMOS sebagai bentuk kesadaran global terhadap pentingnya melestarikan bangunan bersejarah dan situs budaya di seluruh dunia. Peringatan ini diusulkan pada tahun 1982 dan resmi diakui pada 1983.

Di berbagai negara, museum dan situs arkeologi membuka pintunya bagi masyarakat. Sekolah-sekolah melakukan kunjungan edukatif, dan berbagai seminar digelar untuk membahas cara menjaga warisan budaya dari ancaman modernisasi dan kerusakan alam. Peringatan ini mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap sejarah lokal dan menghargai identitas budaya masing-masing.

Dengan merawat bangunan bersejarah dan situs budaya, kita menjaga kisah masa lalu tetap hidup. Hari ini tidak hanya untuk mengenang, tetapi juga sebagai ajakan untuk bertindak serta menjadi bagian dari gerakan pelestarian warisan dunia agar generasi mendatang bisa terus belajar dan terinspirasi.

3. Jumat Agung

Jumat Agung adalah hari suci yang diperingati oleh umat Kristiani untuk mengenang wafatnya Yesus Kristus di kayu salib. Tahun ini, Jumat Agung jatuh pada 18 April 2025 dan menjadi hari yang penuh makna bagi banyak orang yang menjalankan ibadah dan merenungkan pengorbanan sang Juru Selamat. Ini adalah bagian dari rangkaian Pekan Suci yang berpuncak pada Hari Paskah.

Selama Jumat Agung, gereja-gereja di seluruh dunia mengadakan misa khusus. Ada pula prosesi jalan salib, doa sunyi, dan ibadah perenungan yang dilakukan di dalam gereja atau tempat-tempat terbuka. Banyak umat berpuasa atau menahan diri dari aktivitas menyenangkan sebagai bentuk penghormatan.

Meski dikenal sebagai hari penuh duka, Jumat Agung dipandang sebagai peristiwa suci yang membuka jalan bagi kebangkitan dan harapan baru. Pengorbanan Yesus dipercaya sebagai wujud kasih tertinggi yang menyelamatkan umat manusia, dan hari ini menjadi saat untuk memperdalam iman serta menyucikan diri.

4. Hari Kepedulian Autisme Dewasa

Berbeda dari peringatan autisme pada umumnya, Hari Kepedulian Autisme Dewasa menyoroti kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh individu autistik setelah mereka melewati masa anak-anak. Banyak dari mereka masih menghadapi hambatan besar dalam hal pekerjaan, relasi sosial, dan layanan kesehatan.

Organisasi komunitas dan aktivis autisme merayakan hari ini dengan mengadakan diskusi terbuka, seminar, dan kampanye media sosial. Fokusnya adalah mendorong pemahaman bahwa autisme bukan hanya persoalan masa kanak-kanak, dan bahwa orang dewasa autistik juga butuh dukungan sistemik dan inklusivitas yang nyata.

Peringatan ini menjadi ajakan bagi masyarakat untuk melihat spektrum autisme secara lebih luas. Bukan hanya dari sisi tantangan, tetapi juga potensi luar biasa yang dimiliki para penyandang autisme dalam berbagai bidang kehidupan. Kesadaran publik yang meningkat bisa membuka jalan bagi dunia yang lebih ramah dan adil bagi semua.

5. Hari Kelereng Sedunia

Mungkin terdengar ringan, tetapi Hari Kelereng Sedunia punya sejarah yang panjang dan unik. Tradisi ini berasal dari Inggris pada tahun 1588 ketika dua pemuda bertanding dalam berbagai permainan demi memperebutkan hati seorang gadis. Laga terakhir mereka adalah permainan kelereng, dan sejak saat itu lahirlah Kejuaraan Kelereng Inggris yang kemudian berkembang menjadi acara internasional.

Setiap tahun, turnamen resmi masih digelar di Tinsley Green, Inggris, dan kini diikuti oleh tim dari berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Australia. Permainannya sederhana tapi seru. Dua tim berusaha mengeluarkan kelereng dari lingkaran menggunakan kelereng besar bernama 'shooter'.

Lebih dari sekadar memperingati permainan anak-anak, Hari Kelereng Sedunia adalah perayaan budaya dan kebersamaan lintas generasi. Di banyak tempat, hari ini dirayakan dengan lomba kelereng, pameran mainan tradisional, dan nostalgia masa kecil yang menyenangkan.

6. Hari Peringatan Konferensi Asia-Afrika di Bandung

Dirangkum dari laman resmi Provinsi Jawa Barat, tanggal 18 April 2025 juga bertepatan dengan peringatan penting dalam sejarah diplomasi dunia, yakni Konferensi Asia-Afrika yang pertama kali diadakan pada 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung. Meskipun jatuhnya di tanggal 18, semangatnya sudah terasa sejak sehari sebelumnya.

Konferensi ini dihadiri oleh 29 negara dari dua benua yang sedang berjuang lepas dari kolonialisme dan dominasi kekuatan besar dunia. Dipimpin oleh Perdana Menteri Ali Sastroamijoyo dan dibuka langsung oleh Presiden Soekarno, KAA menjadi simbol kuat solidaritas global dari Selatan. Dasasila Bandung, hasil dari konferensi ini, menyuarakan prinsip-prinsip hak asasi manusia, kedaulatan, dan perdamaian.

Peringatan ini dirayakan dengan seminar, pameran sejarah, dan kegiatan budaya di Kota Bandung serta di berbagai lembaga pendidikan. Ini adalah momentum penting untuk mengingat kembali peran Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dan perdamaian global. Semangat KAA tetap relevan hingga kini sebagai pengingat akan kekuatan diplomasi negara-negara berkembang.

Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 18 April 2025. Semoga bermanfaat, detikers!




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads