Kejamnya Ibu Tiri di Sleman Aniaya Bocah hingga Alami Pembusukan Perut

Kejamnya Ibu Tiri di Sleman Aniaya Bocah hingga Alami Pembusukan Perut

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Kamis, 17 Apr 2025 13:00 WIB
Polresta Sleman menangkap wanita inisial FR (37), seorang ibu tiri yang menganiaya anaknya di Sleman, Kamis (17/4/2025).
Polresta Sleman menangkap wanita inisial FR (37), seorang ibu tiri yang menganiaya anaknya di Sleman, Kamis (17/4/2025). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja)
Sleman -

Wanita berinisial FR (37) diringkus usai menganiaya anak tirinya yang masih berusia 4 tahun. Korban berinisial AS itu bahkan harus menjalani operasi kandung kemih akibat tendangan yang dilakukan pelaku.

Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian mengatakan penyiksaan ini terjadi di kos pelaku di Purwomartani, Kalasan, Sleman pada Rabu (26/4/2025). Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke polisi pada 3 April 2025.

"Korban (anak perempuan) inisial AS (4) dan pelaku FR (37). Hubungan antara pelaku dan korban, pelaku merupakan ibu tiri korban," kata Adrian dalam rilis kasus di aula Polresta Sleman, Kamis (17/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adrian menjelaskan, kasus ini terungkap setelah polisi menerima aduan dari masyarakat dan rumah sakit terkait adanya pasien anak yang diduga menjadi korban kekerasan. Berdasarkan informasi itu petugas Unit PPA Polresta Sleman kemudian melakukan penyelidikan ke rumah sakit.

"Kita datangi rumah sakit, anak berada di ICU. Namun, anak itu belum bisa diajak komunikasi karena baru selesai operasi kandung kemih. Jadi dalam perutnya terjadi pembusukan yang menurut keterangan dokter ini hasil dari hantaman benda tumpul," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Polisi, kata Adrian, harus menunggu hingga kondisi korban mulai membaik agar bisa diajak komunikasi. Baru setelah beberapa hari kemudian, dibantu psikiater, korban akhirnya bisa diajak berkomunikasi.

"Namun, dari hasil komunikasi, kita tanya bagaimana, namanya siapa dan sebagainya, hanya satu kata yang keluar dari mulut anak tersebut, yaitu ibu jahat, ibu jahat, ibu jahat," ucapnya.

Dari situ, kemudian polisi kemudian melakukan proses penyelidikan. Berbagai bukti dan keterangan saksi dikumpulkan. Korban kemudian diketahui tinggal bersama dengan ibu tirinya.

"Keterangan dari saksi-saksi yang tetangga-tetangganya itu memang si anak ini sering ngeluh, sering mengalami kekerasan-kekerasan oleh pelaku," jelas dia.

Berbekal keterangan dan bukti visum, polisi kemudian menangkap FR. Walaupun awal penangkapan pelaku tidak mengakui perbuatannya.

"Akhirnya pelaku, yaitu ibu tirinya mengakui bahwa dia melakukan tendangan di perut korban," katanya.

Dari hasil pemeriksaan juga terungkap aksi penyiksaan yang dilakukan pelaku sudah terjadi berulang kali sejak akhir tahun 2024. Namun, selama jangka waktu tersebut ayah kandung korban tidak mengetahui. Hingga kejadian terakhir di mana korban harus dirawat dan dioperasi baru kejamnya sang ibu tiri terbongkar.

"Karena suaminya itu kerja, jadi suaminya itu tidak tahu. Namun, kan terakhir ini kan, sampai dia dirawat, memang suaminya sempat nanya, anak ini kenapa kok, sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit. Kalau keterangan alasan, pelaku ke suaminya itu, dia (korban) kepleset jatuh, katanya," sebutnya.

Pelaku, lanjut Adrian, melakukan penyiksaan terhadap korban karena jengkel dengan suaminya. Kemarahan itu kemudian dilampiaskan ke korban saat sang suami tak di rumah.

"Motifnya memang pelaku ini jengkel. Jadi kalau pelaku jengkel sama suaminya, dilampiaskan ke korban. Kalau si korbannya ini usil atau apa di rumah, ya dilampiaskan dengan melakukan kekerasan waktu saat ayahnya atau suami pelaku tidak ada di rumah," urainya.

Kini, FR harus menanggung akibat perbuatannya dan terancam Pasal 80 UU No 17 Tahun 2016 tentang Penetapan PERPU No 1 Tahun 2016 Perubahan kedua atas UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan hukuman penjara selama 5 tahun.

"Jadi untuk pelaku dalam penanganan Polresta Sleman, namun kita titipkan di Lapas Wanita di Wonosari. Karena apa alasannya? Karena pelaku ini memiliki anak juga, anak bayi yang membutuhkan ASI," pungkas dia.




(aku/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads