Menteri Karding Sebut Jenazah Iwan Sahab Dimakamkan di Kamboja

Menteri Karding Sebut Jenazah Iwan Sahab Dimakamkan di Kamboja

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 16 Apr 2025 15:34 WIB
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding saat ditemui di Kantor PP Muhammadiyah Kota Jogja, Rabu (16/4/2025).
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding saat ditemui di Kantor PP Muhammadiyah Kota Jogja, Rabu (16/4/2025). Foto: Adji Ganda Rinepta/detikJogja.
Jogja -

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyebut jenazah Iwan Sahab, seorang warga Bekasi yang tewas penuh luka di Kamboja akan dimakamkan di sana. Hal ini sudah melalui persetujuan dari pihak keluarga.

"Kalau tidak salah, sudah ada perjanjian dengan keluarga untuk dimakamkan di Kamboja, tapi kalau ingin dimakamkan di Indonesia akan kami bantu urus," jelasnya saat ditemui di Kantor PP Muhammadiyah Kota Jogja, Rabu (16/4/2025).

"Iya, yang dimakamkan di sana (Kamboja) itu dari Bekasi. Iwan Sahab dari Bekasi. Dan sudah ditandatangani oleh pihak keluarga sudah kita cek," sambung Karding.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait langkah selanjutnya, kata Karding, pihaknya tinggal menunggu arahan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang tengah mengurus di Kamboja

"Kita nunggu dari Kemenlu, kan harus ada yang diurus dulu di sana kan," ungkap Karding.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, terkait kemungkinan Iwan menjadi korban perdagangan organ, menurut Karding hal itu juga menjadi bagian dari yang ditangani oleh Kemenlu.

"Kemenlu sudah punya standar. Jadi Kemenlu itu juga karena mereka memang yang punya kewenangan perlindungan di sana. Mereka punya protap (prosedur tetap)," paparnya.

"Jadi tidak mungkin asal (memutuskan) pasti dicek apakah ini pencurian organ atau ini sebabnya apa. Itu Ada tim mereka. Kemenlu dan dokter yang di sana," pungkas Karding.

Diberitakan, seorang warga Bekasi bernama Iwan Sahab dikabarkan meninggal di Kamboja dengan kondisi luka-luka di sekujur tubuh. Kabar itu salah satunya diunggah oleh akun TikTok @iya_iniefan.

Dikutip dari detikJateng, pemilik akun itu menyebut Iwan meninggal pada Senin (14/4) kemarin. Dia menyebut korban meninggal karena dianiaya saat bekerja di perusahaan scam.

Terkait itu, Karding menyebut pihaknya masih melakukan pelacakan. Ia mengatakan sedang melacak informasi tersebut. Dia bilang sulit memonitor pekerja yang berangkat ke luar negeri lewat jalur ilegal

"Sedang kita lacak. Karena rata-rata ketahuan karena tidak prosedural, kalau viral baru kita cari," kata Karding di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa (15/4).

Dia juga menyebut ada 80 ribu WNI yang bekerja di Kamboja dan semuanya pekerja ilegal.

"Semua ilegal, kita nggak punya kerja sama penempatan (di Kamboja). Ada 80 ribu orang," tegasnya.




(apl/afn)

Hide Ads