Seorang pria bernama Yohanes Alexander (53) ditemukan mengenaskan di rumahnya, Jalan Rungkut Harapan, Surabaya, Jawa Timur. Korban yang meninggal karena sakit jenazahnya dimangsa anjing peliharaan.
Dilansir detikJatim, Kapolsek Rungkut AKP Agus Santoso mengatakan saat ditemukan korban kondisi kepalanya tinggal tengkorak. Sedangkan pergelangan tangan kanan hingga jari-jarinya hilang.
Saat ini, lanjut Agus, jenazah korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk dilakukan visum. "Penyebabnya masih didalami. Dari visum nanti menunjukkan," kata Agus, Jumat (11/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meninggal karena Sakit
Henry De Fretes, kakak kandung korban, mengungkapkan adiknya itu meninggal dahulu karena sakit, sebelum anjing peliharaannya memangsanya.
Dia mengaku sempat melihat kondisi Yohanes penuh luka di kamarnya. Ia juga menyaksikan anjing Yohanes menjilati bagian kepala korban.
"Saya lihat sendiri, waktu saya intip," tutur Henry.
Pernyataan Henry dikuatkan dengan hasil visum yang diterima pihak keluarga. Disebutkan korban dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (10/4).
"Visum menyatakan meninggal jam 9 hari Kamis (10/4), meninggal dulu karena sakit, TBC. Mungkin dia kumpul sama anjing sudah lama, jadi bulu-bulu anjing ini mungkin (penyebab)," beber Henry.
Korban memang diketahui tengah menderita penyakit Tuberkulosis (TBC). Sehingga dari hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa korban meninggal terlebih dahulu lalu kemudian dimangsa oleh anjing peliharaannya.
Kakak Korban Trauma
Henry mengaku dirinya trauma dengan insiden tersebut. Karena itu, dia meminta bantuan BPBD Kota Surabaya dan Dog Lovers untuk mengevakuasi anjing Yohanes dari rumahnya.
Diketahui Henry dan Yohanes memang tinggal serumah. Namun, kamar Henry dan keluarganya berada di area depan.
"Buat saya mengganggu, saya trauma saya dua hari ini tidak tidur di rumah. Saya di saudara saya, terganggu, Apa lagi istri saya. Kenapa trauma, karena anjing ini makan jenazah," ucapnya.
Henry turut menceritakan awal mula korban memelihara anjing dengan jumlah cukup banyak. Awalnya, korban memelihara empat anjing.
"Memelihara anjing sejak 2019, awalnya empat ekor, mengatakan ini titipan teman. Gak enak dengan tetangga, Ini ribut karena ini suasana baru. Warga datang, ternyata gak dipindah beranak sampai sekarang," pungkas Henry.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu