Bulan Syawal 2025 Sampai Kapan? Cek Kalender Hijriah 1446 H Berikut Ini

Kalender Hijriah Indonesia April 2025 — Kalender Hijriah Syawal 2025. Foto: Bimas Islam Kemenag RI

Daftar Isi

Syawal 2025 Sampai Kapan?
Metode Penetapan Awal Bulan Hijriah dari Rasulullah SAW
Kalender Hijriah 1446 H

Jogja -

Setelah Ramadan berakhir, umat Islam memasuki Syawal. Jika Ramadan kemarin berlangsung genap 30 hari, bagaimana dengan Syawal? Sampai kapan Syawal 2025? Berikut ini kalender Hijriahnya sebagai panduan!

Sebelumnya, berdasar hasil sidang isbat, pemerintah menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada 31 Maret 2025. Keputusan ini diambil setelah hasil hitungan hisab menunjukkan hilal tidak mungkin terlihat pada 29 Ramadan 2025.

Di samping itu, para perukyat yang bertugas memantau juga melaporkan tidak tampaknya hilal di 33 lokasi seantero Indonesia. Akibatnya, Ramadan 1446 H digenapkan menjadi 30 hari dan baru keesokannya, ditetapkan sebagai 1 Syawal 1446 H.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam konferensi pers hasil sidang isbat pada Sabtu (29/3/2025) lalu, dikutip situs resmi Kementerian Agama.

Lantas, sampai kapan Syawal 2025? Informasi seputar waktu berakhirnya Syawal tahun ini penting diketahui. Pasalnya, umat Islam secara terkhusus membutuhkan patokan untuk amal-amal khusus Syawal, seperti puasa sunnah 6 hari.

Langsung saja, simak kalender Hijriah 1446 H di bawah ini!

Syawal 2025 Sampai Kapan?

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 dari Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Syawal 1446 H yang dimulai pada 31 Maret akan berakhir pada 28 April 2025. Artinya, berlainan dengan Ramadan, Syawal hanya akan berusia 29 hari saja.

Konversi tanggalan Masehi ke Hijriah untuk Syawal tahun ini adalah:

Senin, 31 Maret 2025: 1 Syawal 1446 Hijriah
Selasa, 1 April 2025: 2 Syawal 1446 Hijriah
Rabu, 2 April 2025: 3 Syawal 1446 Hijriah
Kamis, 3 April 2025: 4 Syawal 1446 Hijriah
Jumat, 4 April 2025: 5 Syawal 1446 Hijriah
Sabtu, 5 April 2025: 6 Syawal 1446 Hijriah
Minggu, 6 April 2025: 7 Syawal 1446 Hijriah
Senin, 7 April 2025: 8 Syawal 1446 Hijriah
Selasa, 8 April 2025: 9 Syawal 1446 Hijriah
Rabu, 9 April 2025: 10 Syawal 1446 Hijriah
Kamis, 10 April 2025: 11 Syawal 1446 Hijriah
Jumat, 11 April 2025: 12 Syawal 1446 Hijriah
Sabtu, 12 April 2025: 13 Syawal 1446 Hijriah
Minggu, 13 April 2025: 14 Syawal 1446 Hijriah
Senin, 14 April 2025: 15 Syawal 1446 Hijriah
Selasa, 15 April 2025: 16 Syawal 1446 Hijriah
Rabu, 16 April 2025: 17 Syawal 1446 Hijriah
Kamis, 17 April 2025: 18 Syawal 1446 Hijriah
Jumat, 18 April 2025: 19 Syawal 1446 Hijriah
Sabtu, 19 April 2025: 20 Syawal 1446 Hijriah
Minggu, 20 April 2025: 21 Syawal 1446 Hijriah
Senin, 21 April 2025: 22 Syawal 1446 Hijriah
Selasa, 22 April 2025: 23 Syawal 1446 Hijriah
Rabu, 23 April 2025: 24 Syawal 1446 Hijriah
Kamis, 24 April 2025: 25 Syawal 1446 Hijriah
Jumat, 25 April 2025: 26 Syawal 1446 Hijriah
Sabtu, 26 April 2025: 27 Syawal 1446 Hijriah
Minggu, 27 April 2025: 28 Syawal 1446 Hijriah
Senin, 28 April 2025: 29 Syawal 1446 Hijriah

Sebagai catatan, tanggal terakhir Syawal di atas didasarkan atas hasil hisab atau penghitungan astronomi, bukan pengamatan hilal alias bulan baru.

Metode Penetapan Awal Bulan Hijriah dari Rasulullah SAW

Disadur dari buku Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut Al-Qur'an dan Sunnah oleh Abu Abdillah Syahrul Fatwa dan Abu Ubaidah Yusuf, Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat Islam untuk menentukan awal bulan Hijriah dengan metode rukyat atau melihat langsung bulan.

تَرَاءَى النَّاسُ الْهِلَالَ فَأَخْبَرتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ أَنِّي رَأَيْتُهُ فَصَامَهُ وَأَمَرَ النَّاسَ بِصِيَامِهِ

Artinya: "Orang-orang sedang mengamati hilal. Aku mengabari Rasulullah SAW bahwa aku melihatnya. Beliau kemudian berpuasa dan menyuruh orang-orang agar ikut berpuasa bersama beliau." (HR Abu Daud no 2342, Ibnu Hibban no 3447, dan Hakim 1/423. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani)

Apabila hilal tidak bisa dilihat, misal karena tertutup mendung, Nabi Muhammad SAW akan menggenapkan bulan berjalan menjadi 30 hari. Lalu, setelah 30 hari, keesokannya ditetapkan sebagai tanggal pertama bulan baru. Nabi SAW bersabda:

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ، وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ

Artinya: "Berpuasalah kalian karena melihat hilal dan berbukalah (berhari raya) karena melihat hilal. Jika awal bulan samar bagi kalian, maka genapkanlah Syaban hingga tiga puluh hari." (HR Bukhari no 1909 dan Muslim no 1081)

Kalender Hijriah 1446 H

Tahun 1446 Hijriah tinggal tersisa kurang lebih 3 bulan lagi, yakni Syawal, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah. Setelah itu, dimulailah Muharram yang menandai permulaan 1447 Hijriah. Nah, sisa kalender 1446 H adalah sebagai berikut: