Puluhan Bangunan di Bantul Rusak Imbas Banjir dan Longsor

Puluhan Bangunan di Bantul Rusak Imbas Banjir dan Longsor

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Sabtu, 29 Mar 2025 11:34 WIB
Ilustrasi Jalan tertutup akibat banjir, pengalihan arus akibat banjir, awas banjir
Foto: Ilustrasi banjir (Andhika-detikcom)
Bantul -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mencatat hujan deras kemarin menyebabkan puluhan titik terdampak banjir genangan dan tanah longsor. Juga ada 3 orang terluka akibat tertimpa material longsoran.

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol mengatakan ada 12 kapanewon yang terdampak banjir genangan, pohon tumbang, hingga tanah longsor. Kapanewon itu meliputi Kasihan, Dlingo, Bantul, Banguntapan, Imogiri, Jetis, Kretek, Pajangan, Piyungan, Pleret, Sewon, dan Srandakan.

"Berdasarkan data, akibat hujan deras kemarin ada 4 kejadian pohon tumbang, 23 gerakan tanah, 1 jembatan ambrol, dan 26 lokasi terdampak genangan air," katanya saat dihubungi detikJogja, Sabtu (29/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara lebih rinci, ada 6 unit rumah rusak, 1 bangket rusak, 5 akses jalan terganggu, 3 talut rusak, 4 fasilitas pendidikan rusak, 1 jembatan ambrol, dan 21 permukiman rusak.

"Penyebabnya ya karena hujan lebat yang memicu sungai meluap lalu banjir genangan, lalu tanah longsor dan pohon tumbang. Untuk kerugian materi akibat kejadian kemarin sekitar Rp 150 juta," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Menyoal korban jiwa, Antoni mengaku tidak ada. Namun, ada tiga warga yang mengalami luka-luka.

Ketiganya adalah AA (3), Susilowati (36), keduanya warga Watu Glundung, Wukirsari, Imogiri, Bantul. Sedangkan satu lagi adalah Saniyah (54), warga Kemasan, Karangtengah, Imogiri, Bantul.

"Ada tiga orang mengalami luka sedang akibat tertimpa runtuhan akibat longsor. Saat ini ketiganya sudah rawat jalan," ujarnya.

Antoni menambahkan, rencana tindak lanjut dari BPBD saat ini berupa asesmen ulang penanganan dampak banjir longsor, pembersihan sumur, pembersihan fasilitas umum (fasum), fasdik, dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

"Kalau kondisi terakhir, gerakan tanah belum tertangani maksimal dan membutuhkan penanganan lanjutan. Tapi untuk kejadian pohon tumbang sudah selesai tertangani dan kejadian genangan air sudah surut," ucapnya.

Talut Bahu Jalan Ambrol di Dlingo

Hujan lebat yang mengguyur Bantul kemarin juga membuat talut di Banjarharjo 2, Muntuk, Dlingo, ambrol. Akibatnya, akses dua pedukuhan hanya bisa dilalui motor dengan jumlah terbatas.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol mengatakan, bahwa kejadian bermula saat warga hendak melintas di jalan penghubung Banjarharjo 1-Banjarharjo 2, Jumat (28/3/2025) sekitar pukul 20.00 WIB. Sesampainya di Banjarharjo 2, warga mendapati bahu jalan ambrol.

Selanjutnya, warga melaporkan kejadian itu ke BPBD Kabupaten Bantul. Namun, karena banyaknya kejadian malam tadi, BPBD baru bisa melakukan asesmen hari ini.

"Jadi talut yang ambrol setinggi delapan meter dengan lebar lima meter dan panjang 30 meter," katanya saat dihubungi detikJogja, Sabtu (29/3/2025).

Talut tersebut, kata Antoni, berada di pinggir jalan. Sehingga saat talut ambrol membuat sebagian bahu jalan tersebut rusak.

"Akibat talut ambrol itu memutus jalan antar desa yang menghubungkan Banjarharjo 1 ke Banjarharjo 2. Tapi meski putus tetap bisa dilewati motor," ujarnya.

Akan tetapi, jika terjadi lagi hujan deras bukan tidak mungkin terjadi longsoran susulan. Oleh sebab itu saat ini BPBD tengah berupaya melakukan asesmen lanjutan.

"Karena kalau tidak segera ditangani bisa terjadi longsor lagu dan mengakibatkan jalan itu terputus sepenuhnya," ucapnya.

Terkait korban luka maupun jiwa, Antoni mengaku tidak ada. Menurutnya, akibat kejadian tersebut hanya menimbulkan kerugian materi saja.

"Untuk kerugian materi estimasinya mencapai Rp 100 juta," katanya.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads