Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Kamis 6 Maret 2025 merupakan hari Kamis sesudah Rabu Abu; dengan orang kudus Santo Hesikios, Pengaku Iman. Santa Fridolin, Pengaku Iman. Santo Marsianus dari Konstantinopel, Imam; dan warna liturgi ungu.
Mengangkat tema tentang Anak Manusia, mari simak renungan Katolik hari ini Kamis 6 Maret 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Hortensius F. Mandaru. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini 6 Maret 2025
Bacaan Hari Ini
Ul. 30:15-20;
- Ul 30:15 Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan,
- Ul 30:16 karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.
- Ul 30:17 Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya,
- Ul 30:18 maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.
- Ul 30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
- Ul 30:20 dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."
Mzm. 1:1-2,3,4,6;
- Mzm 1:1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
- Mzm 1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
- Mzm 1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
- Mzm 1:4 Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
- Mzm 1:6 sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Luk. 9:22-25
- Luk 9:22 Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
- Luk 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
- Luk 9:24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
- Luk 9:25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
BcO Ul. 1:1.6-18.
- Ul 1:1 Inilah perkataan-perkataan yang diucapkan Musa kepada seluruh orang Israel di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab.
- Ul 1:6 "TUHAN, Allah kita, telah berfirman kepada kita di Horeb, demikian: Telah cukup lama kamu tinggal di gunung ini.
- Ul 1:7 Majulah, berangkatlah, pergilah ke pegunungan orang Amori dan kepada semua tetangga mereka di Araba-Yordan, di Pegunungan, di Daerah Bukit, di Tanah Negeb dan di tepi pantai laut, yakni negeri orang Kanaan, dan ke gunung Libanon sampai Efrat, sungai besar itu.
- Ul 1:8 Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunannya."
- Ul 1:9 "Pada waktu itu aku berkata kepadamu, demikian: Seorang diri aku tidak dapat memikul tanggung jawab atas kamu.
- Ul 1:10 TUHAN, Allahmu, telah membuat kamu banyak dan sesungguhnya, sekarang kamu sudah seperti bintang-bintang di langit banyaknya.
- Ul 1:11 TUHAN, Allah nenek moyangmu, kiranya menambahi kamu seribu kali lagi dari jumlahmu sekarang dan memberkati kamu seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu.
- Ul 1:12 Tetapi bagaimana seorang diri aku dapat memikul tanggung jawab atas kesusahanmu, atas bebanmu dan perkaramu?
- Ul 1:13 Kemukakanlah dari suku-sukumu orang-orang yang bijaksana, berakal budi dan berpengalaman, maka aku akan mengangkat mereka menjadi kepala atas kamu.
- Ul 1:14 Lalu kamu menjawab aku: Memang baik apa yang kauanjurkan untuk dilakukan itu.
- Ul 1:15 Kemudian aku mengambil kepala-kepala sukumu, yakni orang-orang yang bijaksana dan berpengalaman, lalu aku mengangkat mereka menjadi pemimpin atas kamu, yakni sebagai kepala pasukan seribu, kepala pasukan seratus, kepala pasukan lima puluh dan kepala pasukan sepuluh dan sebagai pengatur pasukan bagi suku-sukumu.
- Ul 1:16 Dan pada waktu itu aku memerintahkan kepada para hakimmu, demikian: Berilah perhatian kepada perkara-perkara di antara saudara-saudaramu dan berilah keputusan yang adil di dalam perkara-perkara antara seseorang dengan saudaranya atau dengan orang asing yang ada padanya.
- Ul 1:17 Dalam mengadili jangan pandang bulu. Baik perkara orang kecil maupun perkara orang besar harus kamu dengarkan. Jangan gentar terhadap siapapun, sebab pengadilan adalah kepunyaan Allah. Tetapi perkara yang terlalu sukar bagimu, harus kamu hadapkan kepadaku, supaya aku mendengarnya.
- Ul 1:18 Demikianlah aku pada waktu itu memerintahkan kepadamu segala hal yang harus kamu lakukan."
Renungan Hari Ini
Meskipun baru saja diakui oleh Petrus sebagai "Mesias dari Allah", Yesus sendiri lebih suka memakai gelar atau sebutan "Anak Manusia". Sebutan ini dengan seimbang menampilkan baik sisi kemanusiaan Yesus maupun segi kemuliaan-Nya.
Dia adalah Anak Manusia yang mengalami banyak penderitaan, ditolak bahkan dibunuh oleh manusia, tetapi akan dimuliakan Allah. Dia akan datang kelak dalam kemuliaan-Nya untuk mengadili manusia.
Pola hidup dan pengalaman Yesus itu juga harus menjadi pola hidup para murid-Nya. Mengikuti Yesus berarti mengikuti jalan salib-Nya dan memikul salib setiap hari. Memikul salib karena dan demi mengikuti Yesus berarti harus menyangkal diri, yakni melepaskan ego, kepentingan, gengsi, jaminan hidup, dan sebagainya.
Memikul salib berarti juga siap dan tidak malu untuk dibenci, ditolak, dilawan, serta kehilangan semua jaminan dan andalan hidup, bahkan nyawa, demi Kristus dan Injil-Nya.
Jika kita bertekun dalam jalan salib itu, Anak Manusia juga tidak akan malu mengakui kita sebagai murid-Nya yang setia pada saat Dia datang kembali untuk menjemput kita memasuki dan menikmati kemuliaan-Nya di surga. Jalan salib harus selalu menjadi pilihan kita setiap hari di tengah pelbagai jalan lain yang ditawarkan dunia ini.
Jalan salib adalah komitmen hidup yang harus senantiasa kita pegang dan perjuangkan. Mengapa? Karena kita percaya bahwa di akhir perjalanan itu ada kemuliaan bersama Tuhan, sang Anak Manusia yang mulia!
Doa Penutup
Tuhan, pangkal dan tujuan kegiatan kami, terangilah budi kami dalam merencanakan pekerjaan kami. Dampigilah kami dalam melaksanannya dan berilah rahmatMu untuk menyelesaikannya dengan baik.
Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Kamis 6 Maret 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.
(sto/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu