Kerap Dipakai Balap Liar, Jalan Mancasan Gamping Dipasangi Pita Penggaduh

Kerap Dipakai Balap Liar, Jalan Mancasan Gamping Dipasangi Pita Penggaduh

Dwi Agus - detikJogja
Jumat, 28 Feb 2025 13:43 WIB
Pita penggaduh dipasang di ruas Jalan Mancasan, Depok, Ambarketawang, Gamping untuk menekan aksi balap liar, Jumat (28/2/2025).
Pita penggaduh dipasang di ruas Jalan Mancasan, Depok, Ambarketawang, Gamping untuk menekan aksi balap liar, Jumat (28/2/2025). (Foto: Dwi Agus/detikJogja)
Sleman -

Kerap menjadi lokasi balap liar, ruas jalan Mancasan, Depok, Ambarketawang, Gamping, Sleman, akhirnya dipasang pita penggaduh. Lokasinya tepat di sisi utara Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping.

Kapolsek Gamping AKP Bowo Susilo menuturkan pihaknya kerap menerima laporan warga terkait balap liar yang kerap berlangsung pada malam hingga dini hari. Terlebih lokasi ruas jalan ini memang sepi dan aspal jalannya mulus.

"Benar, hari ini dipasang dua pita penggaduh di ruas Jalan Mancasan oleh Dinas Perhubungan dan Dinas PU. Berawal dari laporan dan keluhan warga atas aktivitas balap liar pada malam hingga dini hari di lokasi tersebut," jelas Bowo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (28/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemasangan pita penggaduh, atas pertimbangan dan kajian sejumlah instansi. Tujuannya untuk mengurangi laju kendaraan, tapi tetap bisa dilintasi dan tidak mengganggu lalu lintas.

Terkait fenomena balap liar, pihaknya mengaku telah memberikan imbauan namun aktivitas balap liar terus berlangsung.

ADVERTISEMENT

"Sebelumnya sudah didatangi lalu diberikan imbauan. Ternyata aktivitas serupa masih terus terulang dan meresahkan warga. Selain suara bising, juga bahaya terjadi kecelakaan lalu lintas," katanya.

Pemasangan pita penggaduh ini juga bertepatan menjelang Ramadan. Alasannya, balap liar semakin marak pada rentang waktu tersebut baik usai salat tarawih hingga menjelang waktu sahur.

"Menjadi kebiasaan menjelang bulan suci Ramadan dan muncul aksi balap liar. Ruas jalan ini ramai aktivitas, jangan sampai akibat balap liar lalu merugikan pengguna jalan lainnya," ujarnya.

Warga sekitar lokasi Jalan Mancasan, Wita (30), membenarkan adanya aktivitas balap liar pada jam tertentu. Biasanya aksi balap liar itu berlangsung pada malam hingga dini hari. Mayoritas pelakunya masih berusia muda bahkan remaja.

"Bahaya itu kalau sudah balapan, tabrakan sendiri atau nabrak orang lain. Rumah memang sepi, tapi jalannya kan ramai. Apalagi ini dekat sawah, banyak petani naik sepeda juga lalu-lalang," kata Wita.

Dia setuju dengan pemasangan pita penggaduh. Meski baru dua yang terpasang, namun dia berharap mampu menekan aksi balap liar. Termasuk kendaraan yang melaju dalam kecepatan tinggi.

"Biasanya kalau lewat sini seringnya ngebut-ngebut karena sepi permukiman. Alhamdulillah sudah dipasang itu (pita penggaduh), semoga naiknya (kendaraan) lebih pelan," ujarnya.




(aku/ams)

Hide Ads