1 Ramadhan 2025 Serentak atau Tidak? Cek Perkiraan Pemerintah-Muhammadiyah

1 Ramadhan 2025 Serentak atau Tidak? Cek Perkiraan Pemerintah-Muhammadiyah

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Minggu, 23 Feb 2025 16:09 WIB
Ilustrasi Ramadhan
Ilustrasi bulan Ramadhan. Foto: Getty Images/iStockphoto/ori-artiste
Jogja -

1 Ramadhan 2025 serentak atau tidak? Pertanyaan ini selalu menjadi perhatian umat Islam di Indonesia menjelang bulan suci. Dalam beberapa tahun terakhir, Muhammadiyah dan pemerintah menetapkan awal Ramadhan pada tanggal yang sama.

Namun, perbedaan sempat terjadi pada 2022 atau 1443 H lalu. Kala itu, Muhammadiyah memulai puasa lebih dulu pada 2 April 2022, sementara pemerintah menetapkan 1 Ramadhan sehari setelahnya, yaitu pada 3 April 2022. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan metode penentuan awal bulan hijriah yang digunakan oleh keduanya.

Lantas, bagaimana dengan tahun ini? Untuk mengetahuinya, detikers dapat menyimak penjelasan lengkap berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggal 1 Ramadhan 2025 Serentak atau Tidak?

Dua lembaga utama yang sering menjadi rujukan adalah pemerintah melalui Kementerian Agama dan Muhammadiyah. Berikut penjelasan lengkap mengenai perkiraan 1 Ramadhan 1446 H atau 2025 M.

1. Perkiraan Ramadhan 2025 Menurut Pemerintah

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, awal Ramadhan 1446 Hijriah diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Meskipun sudah tercantum dalam kalender, masyarakat tetap menunggu keputusan resmi pemerintah melalui sidang isbat.

ADVERTISEMENT

Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat pada Jumat, 28 Februari 2025. Sidang ini akan berlangsung di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta Pusat, dan dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Sidang isbat akan dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai lokasi pemantauan di Indonesia. Ketiga, musyawarah untuk menentukan keputusan final.

Keputusan resmi awal Ramadhan akan diumumkan setelah sidang isbat selesai. Masyarakat menantikan hasilnya sebagai acuan untuk memulai ibadah puasa.

2. Awal Ramadhan 2025 Menurut Muhammadiyah

Dilansir suara Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan 1446 Hijriah berdasarkan perhitungan hisab hakiki wujudul hilal. Menurut hasil hisab yang diumumkan dalam konferensi pers di Yogyakarta, 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Penetapan ini didasarkan pada ijtimak yang terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, pukul 07.46 WIB. Pada saat Matahari terbenam hari itu, posisi bulan di Jogja berada di ketinggian +4 derajat 11 menit 08 detik. Dengan demikian, hilal telah terlihat dan awal Ramadhan ditetapkan keesokan harinya.

Keputusan ini berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia. Muhammadiyah mengimbau warganya untuk mengikuti ketetapan tersebut dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemerintah maupun Muhammadiyah memperkirakan awal Ramadhan 2025 jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Jika hasil sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama menetapkan tanggal yang sama, maka umat Islam di Indonesia akan memulai puasa secara serentak tahun ini.

Apakah Lebaran 2025 Serentak antara Pemerintah dan Muhammadiyah?

Jika 1 Ramadhan 1446 H versi pemerintah dan Muhammadiyah diperkirakan serentak, bagaimana dengan Hari Raya Idul Fitri tahun ini? Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Penetapan ini berdasarkan perhitungan Hisab Hakiki Wujudul Hilal, yang menyatakan bahwa hilal belum terlihat pada Sabtu, 29 Maret 2025, saat matahari terbenam. Karena hilal belum wujud, Muhammadiyah menyempurnakan bulan Ramadhan menjadi 30 hari (istikmal), sehingga 1 Syawal jatuh pada hari Senin.

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, 1 Syawal 1446 H juga diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Namun, kepastian ini tetap menunggu hasil sidang isbat yang akan dilakukan pada penghujung Ramadhan.

Sidang isbat akan melalui tiga tahapan utama. Pertama, pemaparan data astronomi mengenai posisi hilal. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Ketiga, musyawarah untuk menentukan keputusan final. Jika hasil rukyatul hilal sesuai dengan perhitungan astronomi yang menyatakan hilal belum terlihat, maka pemerintah akan menetapkan 1 Syawal pada Senin, 31 Maret 2025, seperti yang telah ditentukan Muhammadiyah.

Demikian penjelasan lengkap mengenai perkiraan Ramadhan 2025 antara pemerintah dan Muhammadiyah yang diperkirakan serentak. Semoga bermanfaat!




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads