- Cara Memperbaiki Gigi Berlubang 1. Remineralisasi (Remineralization) 2. Tambalan (Filling) 3. Pemasangan Mahkota (Crown) 4. Perawatan Saluran Akar (Root Canal Treatment) 5. Pencabutan Gigi (Tooth Extraction)
- Penyakit yang Bisa Timbul Karena Gigi Berlubang Dibiarkan 1. Nyeri Berulang 2. Gigi Bernanah (Abscessed Tooth) 3. Penyakit Gusi
Sakit gigi, tepatnya gigi berlubang adalah kondisi yang tentu ingin dihindari setiap orang. Bahkan, saking sakitnya, ada ungkapan populer tentangnya, 'Lebih baik sakit hati dibanding sakit gigi'. Sejatinya, bagaimana cara memperbaiki gigi berlubang?
Dirujuk dari Healthline, gigi berlubang biasa disebut cavity atau tooth decay dalam bahasa Inggris. Lubang di gigi ini disebabkan plak yang menempel. Plak sendiri adalah gabungan dari bakteri, air liur, asam, dan partikel makanan.
Plak menempel di gigi dan kandungan asamnya akan mengikis email secara perlahan. Padahal, email adalah lapisan keras pelindung gigi dari kerusakan. Akibatnya, ketika email rusak, gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulanya, lubang di gigi berukuran kecil saja. Namun, jika tidak segera ditangani atau diperbaiki, lubangnya akan semakin membesar. Rasa sakit yang tidak terasa kemudian lambat laun akan timbul dan menyebabkan gangguan serius.
Ketika gigi seseorang sudah berlubang, terdapat sejumlah pilihan untuk memperbaikinya. Apa saja? Berikut ini detikJogja siapkan pembahasan ringkas mengenai beberapa cara memperbaiki gigi berlubang dan akibatnya jika dibiarkan terus-menerus.
Cara Memperbaiki Gigi Berlubang
Diringkas dari Kelly Dental, beberapa cara memperbaiki gigi berlubang adalah:
1. Remineralisasi (Remineralization)
Metode perbaikan pertama ini disebut sebagai proses alami. Sebagai informasi, gigi seseorang akan terus mengalami demineralisasi atau kehilangan mineral akibat proses makan dan minum setiap harinya.
Nah, dokter gigi akan memberikan detikers agen remineralisasi dalam rangka menjadikan email tetap kuat. Nantinya, agen remineralisasi ini akan membuat email gigi mampu menyerap mineral seperti kalsium dan fosfat. Di samping itu, perawatan fluorida juga berkontribusi membuat email lebih tahan terhadap kerusakan asam.
2. Tambalan (Filling)
Tambalan gigi berfungsi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut sekaligus memulihkan fungsi gigi. Bahan tambalan gigi sendiri bisa bermacam-macam, mulai dari komposit hingga amalgam.
Mula-mula, gel anestesi dioleskan ke gigi. Selanjutnya, bagian gigi yang rusak dibuang memakai bor. Kemudian, dokter akan mengisi lubang gigi dengan bahan filling. Terakhir, gigi akan dipoles sedemikian rupa sehingga gigitan pasien terasa normal kembali.
3. Pemasangan Mahkota (Crown)
Sesuai namanya, mahkota gigi adalah penutup berbentuk gigi yang dapat dipasang di atas gigi rusak untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Di samping mencegah gigi berlubang semakin parah, mahkota gigi juga bertujuan untuk melindungi gigi berlubang yang menjadi rapuh agar tidak patah.
4. Perawatan Saluran Akar (Root Canal Treatment)
Ketika detikers sudah sampai di tahap nyeri saat makan, bisa jadi, perawatan saluran akar (PSA) diperlukan. Saat dokter gigi memutuskan perawatan ini, bisa dikatakan bahwasanya gigi pasien sudah rusak parah. Namun, supaya gigi dapat dipertahankan, PSA dilakukan.
Mula-mula, gigi akan diberi anestesi lokal. Kemudian, pulpa yang terinfeksi atau mati diangkat. Lalu, dokter gigi akan membersihkan saluran akar menggunakan alat khusus. Saluran tersebut diisi dengan bahan khusus untuk mencegah infeksi terjadi lagi. Selain ditambal, juga dimungkinkan pemberian crown alias mahkota gigi.
5. Pencabutan Gigi (Tooth Extraction)
Terakhir, ketika kondisi gigi sudah tidak bisa diselamatkan lagi, prosedur pencabutan akan dieksekusi. Pertama-tama, dokter akan membius gigi sehingga pasien tidak terasa sakit. Lalu, gigi dicabut hingga bagian akar. Biasanya, pasien diberi obat pereda nyeri untuk mengatasi nyeri yang kemungkinan muncul.
Penyakit yang Bisa Timbul Karena Gigi Berlubang Dibiarkan
Rasa-rasanya, wajar bagi seseorang untuk takut memeriksakan giginya yang berlubang. Kendati begitu, detikers mesti melawan rasa takut ini dan berobat agar gigi berlubang tidak bertambah parah. Jika dibiarkan, terdapat kemungkinan sejumlah masalah yang mungkin muncul. Dilansir laman Dr Ernie Soto, berikut ini uraian ringkasnya:
1. Nyeri Berulang
Gigi berlubang yang dibiarkan tanpa penanganan akan berkembang semakin parah. Bila lubangnya kecil, rasa nyeri mungkin tak terasa. Namun, jika semakin besar, gigi berlubang bisa memengaruhi saraf gigi sehingga rasa nyeri pun timbul.
2. Gigi Bernanah (Abscessed Tooth)
Kemunculan nanah atau abses di gigi juga bisa disebabkan gigi berlubang. Abses gigi sendiri adalah kantong nanah yang diakibatkan infeksi bakteri. Kondisi ini bisa memicu nyeri, demam, dan gejala-gejala infeksi lainnya. Dalam kasus ekstrem, gigi bernanah bisa berkembang menjadi sepsis.
3. Penyakit Gusi
Bakteri akibat gigi berlubang bisa merambah ke area gusi bila tak segera ditangani dokter. Nah, bakteri-bakteri ini berpotensi mengakibatkan peradangan di gusi. Akibatnya, gusi ini bisa mengalami pendarahan setelah detikers menggosok gigi. Di samping itu, penyakit gigi yang lebih parah dimungkinkan pula terjadi, yakni periodontitis.
Nah, itulah pembahasan ringkas mengenai 5 cara memperbaiki gigi berlubang dan akibatnya jika tak segera ditangani. Semoga menambah wawasan detikers, ya!
(sto/aku)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM