Penutupan kandang babi di Dusun Ngepet, Srigading, Sanden, Bantul ternyata berbuntut panjang. Salah satu peternaknya, inisial S, menjadi korban pengeroyokan sejumlah oknum warga. Kasus ini pun dilaporkan ke polisi.
Peristiwa ini terjadi setelah aksi pelepasan babi dari kandangnya, Senin (10/2/2025). Peristiwa penganiayaan itu bermula saat S datang ke kandang babinya usai aksi protes warga.
"Saat aksi saya tidak di kandang, tapi setelah itu saya datang sekitar jam 18.00 WIB. Maksud kedatangan itu untuk mengevakuasi babi yang keluar kandang ke truk. Setelahnya dipindahkan ke tempat lain," jelas S saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (13/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
S menuturkan saat itu ada sekitar 50 ekor babi yang dilepas. Dia dan karyawan peternakan lalu menggiring babi masuk truk hingga akhirnya dua oknum warga mendatangi S dan karyawannya.
S menuturkan oknum warga ini awalnya berbicara kasar. Setelahnya oknum warga itu disebut melakukan kontak fisik.
"Tidak hanya dipukul, leher saya juga dicekik dan saya sempat terjatuh dan terbentur kepala saya di dinding kandang," katanya.
Dalam kesempatan itu, warga menanyakan keberadaan pemilik dan peternak babi lainnya. Akhirnya S bersama warga mendatangi lokasi warung makan tempat peternak babi lainnya berkumpul.
Dalam perjalanan ini, S mengaku mendapatkan tindakan tak mengenakan. Kali ini 7 oknum warga mengeroyok S secara bersama-sama. Hingga akhirnya S berhasil dievakuasi oleh Satpol PP Bantul.
"Jadi waktu mau ke rumah makan itu, terjadi pengeroyokan lagi. Kali ini sekitar tujuh orang saat itu mengeroyok saya. Untuk sempat diselamatkan personel Satpol PP Bantul, lalu saya dibawa ke Mapolsek Sanden," ujarnya.
Saat situasi kondusif, S awalnya akan diantar ke warung makan. Hanya saja dalam perjalanan, S meminta tolong untuk dibawa ke rumah sakit.
"Awalnya mau ke warung makan, tapi karena saya merasa pusing, petugas Satpol PP kemudian mengantar saya ke RS Saras Adyatma Bambanglipuro untuk dicek kesehatan," katanya.
Atas kejadian ini, S lalu melaporkan tindakan penganiayaan ke Polres Bantul. Pelaporan dilakukan selang sehari atau Selasa (11/2). S menyertakan bukti visum dari rumah sakit atas sejumlah luka penganiayaan.
"Selasa saya langsung lapor ke Polres Bantul. Ada sembilan warga yang saya laporkan karena melakukan penganiayaan. Pertama yang dikandang, lalu yang dalam perjalanan ke warung," ujarnya.
Dilaporkan ke Polisi
Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana membenarkan adanya laporan penganiayaan di Ngepet, Sanden. Penganiayaan ditu disebutkan terjadi Senin (10/2), pukul 20.00 WIB. Lokasinya di peternakan babi di Dusun Ngepet, Srigading, Sanden.
"Benar, ada laporan polisi atas nama korban inisial S, warga Tegalrejo, Srigading, Sanden, Bantul. Penganiayaan terjadi di Dusun Ngepet, Srigading, Sanden pada pukul 20.00 WIB," kata Jeffry saat dimintai konfirmasi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, penganiayaan terjadi saat korban tengah menggiring babi. Tiba-tiba sejumlah oknum warga meneriaki korban. Selanjutnya, korban yang juga pelapor memanggil para terlapor ini.
"Setelah pelapor atau korban mendatangi terlapor, tiba-tiba didorong oleh terlapor hingga terjatuh, kemudian setelah bangun pelapor atau korban ditendang, dicekik, dan dipukuli oleh terlapor," ujarnya.
Usai penganiayaan, korban sempat dibawa ke Mapolsek Sanden untuk diamankan. Selanjutnya dibawa ke rumah sakit karena mengeluhkan kondisi tubuhnya.
"Dari pemeriksaan medis, hasilnya mengalami pusing kepala, leher sakit, memar pada dada, pinggang dan pangkal paha sebelah kiri. Kemudian selanjutnya melaporkan ke Polres Bantul untuk proses hukum lebih lanjut," katanya.
(ams/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas