Renungan Harian Katolik Kamis 13 Februari 2025 dan Bacaannya: Kaum Pinggiran

Renungan Harian Katolik Kamis 13 Februari 2025 dan Bacaannya: Kaum Pinggiran

Santo - detikJogja
Kamis, 13 Feb 2025 04:06 WIB
Ilustrasi renungan harian Katolik di gereja Katolik
Ilustrasi renungan harian Katolik. (Foto: Unsplash/Mateus Campos Felipe)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Kamis 13 Februari 2025 merupakan hari biasa; dengan orang kudus Santo Yulianus dari Antiokhia, Martir. Santa Kristina dari Spoleto, Janda; dan warna liturgi hijau.

Mengangkat tema tentang kaum 'pinggiran', Kamis 13 Februari 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Habel Melki Makarius CM. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 13 Februari 2025

Bacaan Hari Ini

Kej. 2:18-25;

  • Kej 2:18 Tuhan Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
  • Kej 2:19 Lalu Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
  • Kej 2:20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
  • Kej 2:21 Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
  • Kej 2:22 Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
  • Kej 2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
  • Kej 2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
  • Kej 2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Mzm. 128:1-2,3,4-5;

  • Mzm 128:1 Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
  • Mzm 128:2 Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
  • Mzm 128:3 Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
  • Mzm 128:4 Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan Tuhan.
  • Mzm 128:5 Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,

Mrk. 7:24-30

  • Mrk 7:24 Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.
  • Mrk 7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
  • Mrk 7:26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
  • Mrk 7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
  • Mrk 7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
  • Mrk 7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
  • Mrk 7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

BcO 1Kor. 4:1-21

  • 1Kor 4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
  • 1Kor 4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
  • 1Kor 4:3 Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi.
  • 1Kor 4:4 Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan.
  • 1Kor 4:5 Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
  • 1Kor 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
  • 1Kor 4:7 Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?
  • 1Kor 4:8 Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kamipun turut menjadi raja dengan kamu.
  • 1Kor 4:9 Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.
  • 1Kor 4:10 Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina.
  • 1Kor 4:11 Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara,
  • 1Kor 4:12 kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar;
  • 1Kor 4:13 kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.
  • 1Kor 4:14 Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi.
  • 1Kor 4:15 Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
  • 1Kor 4:16 Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!
  • 1Kor 4:17 Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.
  • 1Kor 4:18 Tetapi ada beberapa orang yang menjadi sombong, karena mereka menyangka, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu.
  • 1Kor 4:19 Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.
  • 1Kor 4:20 Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa.
  • 1Kor 4:21 Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut?

Renungan Hari Ini

Keberanian dan iman apabila disatukan akan memperkuat kasih dalam diri seseorang. Hal ini tampak bacaan Injil hari ini, yang berkisah tentang seorang ibu yang memperjuangkan kesembuhan bagi anaknya.

Dengan penuh iman, ia percaya bahwa Yesus mampu memberikan yang terbaik bagi anak perempuannya itu. Tanpa malu, perempuan asing ini mendesak Yesus, meminta keselamatan bagi anaknya yang kerasukan roh jahat.

ADVERTISEMENT

Iman ibu ini sungguh luar biasa. Terdorong oleh kasihnya kepada sang anak, dia yang sedang dalam keadaan terjepit tidak mengandalkan apa-apa lagi, selain pada iman akan belas kasihan Tuhan.

Pada saat itu, dia tidak memusatkan perhatian pada dirinya sendiri. Dia berada dalam situasi 'pinggiran', yaitu melihat dari luar dan berusaha mencari solusi terbaik bagi penderitaan pihak lain.

Bagi Paus Fransiskus, 'pinggiran' menunjuk pada tempat yang penuh dosa dan kemalangan, tempat penyingkiran dan derita, tempat bagi penyakit dan kesendirian. Bapa Suci mengajak kita untuk menarik diri ke tempat-tempat itu.

Dengan berada di 'pinggiran', kita akan dapat menyentuh mereka yang terpinggirkan, yakni orang-orang yang berdosa, menderita, dan dikucilkan. Pergi ke 'pinggiran' secara konkret juga memungkinkan kita mendorong serta membuka jalan keselamatan bagi mereka.

Itulah yang ditunjukkan Yesus dalam kisah ini. Berkat kehadiran Yesus, ibu yang berada di 'pinggiran' itu pada akhirnya menemukan solusi terbaik bagi anak perempuannya, meskipun itu hanya sekadar remah-remah yang jatuh dari atas meja tuannya.

Dengan rendah hati dia menerimanya, sebab baginya itu sudah cukup. Demikianlah permohonan yang rendah hati tidak akan ditolak, sebab hal itu mengungkapkan pengakuan dan penghormatan manusia akan kedaulatan Allah, serta kasih-Nya yang melimpah kepada semua ciptaan-Nya.

Doa Penutup

Allah yang kekal dan kuasa, pada pagi hari ini kami panjatkan doa ke hadapan hadiratMu. Semoga kegelapan dosa Kaulenyapkan dari hati kami, supaya kami sampai kepada cahaya sejati.

Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik Kamis 13 Februari 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads