Seratusan warga Padukuhan Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Sleman diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan di acara hajatan. Para warga tersebut mengeluh demam dan diare.
Warga sebelumnya menyantap hidangan hajatan di rumah salah satu warga Krasakan pada Sabtu (8/2) kemarin. Berikut fakta-fakta kejadian tersebut.
130 Warga Demam-Diare
Kepala Puskesmas Tempel 1, dr Diana Kusumawati, mengatakan saat ini total ada 130 warga yang menjalani perawatan. Dijelaskannya, warga mulai merasakan gejala keracunan hari ini. Dari jumlah tersebut, 6 orang harus menjalani rawat inap.
"Data per pukul 15.30 WIB ada 130 (yang dilaporkan ada gejala keracunan)," kata Diana saat ditemui wartawan, Minggu (9/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
6 Warga Rawat Inap
Dari ratusan orang itu tercatat 6 warga menjalani rawat inap.
"Yang rawat inap enam (orang), tambah beberapa masih observasi ada tiga," kata Diana.
Diana bilang, dari hasil pemeriksaan mayoritas warga mengeluhkan diare. Selain itu ada juga yang demam.
"Yang paling banyak adalah diare. Jadi yang sudah agak berat karena diare sama demam. Diare sama demam yang paling banyak. Karena diare itu jadinya lemas," ujarnya.
Kesaksian Warga
Salah seorang warga Krasakan yang turut hadir dalam acara hajatan, Irfan (54), mengatakan gejala keracunan sudah dirasakan warga sejak Sabtu (8/2) malam. Rata-rata mengalami gejala seperti diare, mual, demam, hingga pusing.
"Ada acara hajatan salah satu warga, pernikahan Sabtu kemarin. Tadi malam sudah ada gejala mual-mual abis Isya," ujar Irfan.
Menurutnya, sebelum adanya posko kesehatan, warga melakukan pemeriksaan mandiri ke rumah sakit. Namun, sepengetahuannya sudah banyak warga yang pulang.
"Ada yang sudah balik. Nggak semua (warga) kena," ujarnya.
Dia melanjutkan, dalam acara hajatan itu terdapat makanan prasmanan, bakso, sate, es krim dan lain sebagainya. Dirinya belum mengetahui makanan mana yang menyebabkan keracunan.
"Datang tapi nggak kenapa-kenapa. Menunya prasmanan, bakso, sate, siomai, es. Saya (makan) bakso sama prasmanan sama es krim," ujarnya.
Sampel Makanan Dicek
Usai kejadian, sampel makanan yang dihidangkan pada acara hajatan dilakukan pengecekan. Hal ini untuk memastikan penyebab para warga mengalami gejala seperti keracunan.
Kepala Puskesmas Tempel 1, dr Diana Kusumawati, mengatakan sampel yang diambil meliputi bakso, sate, siomai, es krim, dan krecek. Makanan itu yang diduga menjadi pemicu kejadian ini.
"Untuk sampel makanan sudah diambil," kata Kepala Puskesmas Tempel 1 dr Diana Kusumawati kepada wartawan, Minggu (9/2/2025).
"Sampel yang diambil itu bakso, sate, siomai, es krim, dan krecek. Sementara yang diambil itu, karena kecurigaannya ke arah sana," sambungnya.
Sementara untuk minuman, dia menyebut tenggat kedaluwarsanya masih lama. Sehingga tidak ada sampel minuman yang diambil.
Polisi Turun Tangan
Terkait kejadian tersebut, polisi pun turun tangan untuk melakukan penyelidikan. Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo, mengatakan pihaknya telah turun melakukan penyelidikan usai mendapatkan laporan.
"Kita sedang lakukan penyelidikan perkara tersebut," kata Edy saat dihubungi wartawan, Minggu (9/2/2025).
Dia melanjutkan, polisi akan segera memeriksa pihak-pihak yang berkaitan dengan kasus tersebut. Termasuk nantinya akan memeriksa penyedia makanan di hajatan itu.
"Nanti akan diperiksa semua," tegasnya.
Untuk saat ini polisi masih berusaha membantu penanganan terhadap korban. Sembari berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Sleman untuk mengetahui hasil lab.
(apl/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi