Ratusan orang mengalami diare dan demam diduga keracunan usai menyantap hidangan hajatan pernikahan di Padukuhan Krasakan, Tempel, Sleman. Polisi turun tangan mengusut kejadian tersebut.
Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo, mengatakan pihaknya telah turun melakukan penyelidikan usai mendapatkan laporan.
"Kita sedang lakukan penyelidikan perkara tersebut," kata Edy saat dihubungi wartawan, Minggu (9/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia melanjutkan, polisi akan segera memeriksa pihak-pihak yang berkaitan dengan kasus tersebut. Termasuk nantinya akan memeriksa penyedia makanan di hajatan itu.
"Nanti akan diperiksa semua," tegasnya.
Untuk saat ini polisi masih berusaha membantu penanganan terhadap korban. Sembari berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Sleman untuk mengetahui hasil lab.
Sebelumnya, Kepala Puskesmas Tempel, 1 dr Diana Kusumawati, mengatakan saat ini total ada 130 warga yang menjalani perawatan. Dijelaskannya, warga mulai merasakan gejala keracunan hari ini. Dari jumlah tersebut, 6 orang harus menjalani rawat inap.
"Data per pukul 15.30 WIB ada 130 (yang dilaporkan ada gejala keracunan). Yang rawat inap enam (orang), tambah beberapa masih observasi ada tiga," kata Diana saat ditemui wartawan, Minggu (9/2).
Diana bilang, dari hasil pemeriksaan mayoritas warga mengeluhkan diare. Selain itu ada juga yang demam.
"Yang paling banyak adalah diare. Jadi yang sudah agak berat karena diare sama demam. Diare sama demam yang paling banyak. Karena diare itu jadinya lemas," ujarnya.
Pihak puskesmas, lanjut dia, saat ini telah memberikan obat-obatan untuk warga yang menjalani rawat jalan. Untuk sementara, warga diarahkan untuk assessment di posko terutama yang kondisinya masih lemas.
"Penanganannya ini kan beberapa yang tadi ke RSUD itu pulang, tetapi kondisinya kan masih lemas. Jadi sementara tetap kita arahkan ke posko dulu, tetap kita asesmen di posko," sebutnya.
Selain itu, sampel makanan saat hajatan telah diambil untuk dicek.
"Untuk sampel makanan sudah diambil," kata Diana.
Diana bilang, sampel yang diambil meliputi bakso, sate, siomai, es krim, dan krecek. Makanan itu yang diduga menjadi pemicu kejadian ini.
"Sampel yang diambil itu bakso, sate, siomai, es krim, dan krecek. Sementara yang diambil itu, karena kecurigaannya ke arah sana," ujarnya.
(apl/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Sekjen PDIP Hasto Divonis 3,5 Tahun Bui