Presenter Fenita Arie disebut mengalami pneumonia yang mirip dengan aktris Taiwan pemeran San Chai di drama Meteor Garden, Barbie Hsu, sepulang dari Jepang. Kabar itu diunggah oleh sang suami, Arie Untung, dalam unggahan di Instagram.
Diketahui, Barbie Hsu meninggal di usia 48 tahun pada Minggu (2/5) waktu setempat di Tokyo saat liburan Tahun Baru Imlek.
"Tadi lihat berita Barbie Hsu atau Sanchai yang ternyata meninggal karena pneumonia Jepang dan influenza-nya. Qadarullah kemarin dari Jepang, Mimi langsung dirawat di rumah sakit, dengan penyakit yang sama. Makanya kita ketika melihat berita itu, alhamdulillah masih dikasih kesempatan sama Allah," ucap Arie Untung dan Fenita dalam video yang mereka unggah ke lama Instagramnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, saat melihat berita Barbie Hsu meninggal di Jepang, Fenita mengaku syok.
"Pas lihat berita itu jujur saya masih syok karena apa yang terjadi dengan Barbie Hsu itu mirip seperti apa yang saya rasain. Benar-benar langsung bersyukur banget Allah masih kasih kesempatan saya untuk bisa menjalankan hidup ini dan semoga sakit kemarin jadi penggugur dosa," cerita Fenita dalam pesan singkat, Rabu (5/2/2025).
Saat dihubungi detikPop, seperti diberitakan Rabu (5/2/2025), Fenita mengungkapkan kronologi dia didiagnosis dokter pneumonia. Berawal saat Fenita pulang dari Jepang pada 10 Januari 2025.
Saat itu, dia mengeluhkan batuknya sepulang dari Negeri Sakura. Dia merasa batuk tersebut tidak mereda meski sudah minum obat.
"Akhirnya saya ke rumah sakit hanya untuk konsul ke dokter karena mungkin saya sudah butuh antibiotik. Tapi, ternyata pas ke sana dokter menyarankan untuk rawat inap karena napas saya agak berat dan memang kekhawatiran ke arah bronkitis karena lagi musim," jelasnya.
Masalah Muncul Saat Cek Darah
Selama rawat inap, wanita berusia 38 tahun itu mendapat pemeriksaan dan observasi dari dokter. Hasilnya, hasil rontgen memerlihatkan paru-parunya agak berkabut.
Setelah dirawat selama 3 hari dan batuknya mereda, Fenita diminta menjalani cek darah sebelum pulang. Saat itulah masalah baru muncul.
"Sebelum pulang saya harus cek darah dulu, tapi malah HB saya turun di bawah normal, sehingga saya disarankan untuk transfusi darah," tuturnya.
"Jadi setelah saya keluar dari rumah sakit yang pertama, ketika pulang ternyata batuknya masih kenceng banget, sampai dada terasa sesak dan nggak enak. Akhirnya saya coba konsul lagi ke dokter di rumah sakit yang berbeda, dari sana juga ternyata sama disarankan agar saya rawat inap lagi karena kebetulan saya juga ada riwayat asma di waktu kecil," lanjut Fenita.
Namun, karena rumah sakit tengah antre untuk mendapat kamar inap, Fenita Arie menjalani fisioterapi. Saat hari ketiga fisioterapi, dia diminta kembali konsultasi ke dokter karena batuknya masih kencang dan dadanya semakin sakit.
Ketahuan Bronkitis
Fenita berkata, dia dilarikan ke IGD agar mendapat tindakan yang lebih optimal. Dia juga diminta melakukan swab cek darah serta CT scan.
"Ternyata di situlah ketahuan bahwa saya kena influenza type A, ditambah dengan bronkitis, sehingga selama ini penanganannya jadinya nggak sesuai. Nah dari situ saya dianggap kena virus, jd bisa dibilang harus semi isolasi karena virus ini mudah tertular. Jadi yang nunggu di rumah sakit pun nggak boleh lepas masker sama sekali," cerita Fenita Arie.
"Alhamdulillah, karena ketahuan apa penyebabnya jadi tim dokter bisa lebih fokus untuk penanganannya, jadi langsung dikasih obat virus (seperti zaman COVID-19)," ungkapnya bersyukur.
Saat ini, Fenita Arie juga masih dalam masa pemulihan. Fenita dua kali masuk rumah sakit.
"After keluar dari rumah sakit, recovery-nya masih terasa berat. Jadi belum bisa terlalu capek. Ini juga lagi di rumah sakit pascarawat inap," kata Fenita.
(apu/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas