Terindikasi Sakit, 10 Sapi Ditolak Masuk Pasar Hewan Ambarketawang Sleman

Dwi Agus - detikJogja
Kamis, 30 Jan 2025 14:35 WIB
Suasana pemeriksaan kesehatan sapi yang masuk Pasar Hewan Ambarketawang Gamping, Sleman, Kamis (30/1/2025). (Foto: Dwi Agus/detikJogja)
Sleman -

Penjagaan ketat diberlakukan di pintu masuk Pasar Hewan Ambarketawang Gamping, Sleman. Tercatat sebanyak 10 ekor sapi dari Bantul dan Kulon Progo dilarang masuk karena dalam kondisi tidak sehat.

Kebijakan ini ditempuh sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Harapannya tidak ada sapi yang menularkan penyakit di Pasar Hewan Ambarketawang Gamping.

"Kami seleksi ketat yang masuk Pasar Hewan. Total ada 10 ekor sapi, 7 ekor dari Bantul dan ekor dari Kulon Progo yang kami tolak karena sakit. Bantulnya itu Sanden dan Palbapang, kalau Kulon Progo dari Kamijoro," jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman Suparmono saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (30/1/2025).

Mantan Panewu Cangkringan ini menegaskan pengawasan dilakukan dengan pemeriksaan armada truk yang masuk ke pasar. Diawali dengan menunjukkan surat keterangan kesehatan hewan dari wilayah asal.

Setelahnya ternak yang masuk ke pasar akan diperiksa dokter hewan, jika menunjukkan gejala sakit akan langsung diminta balik kanan. Terutama untuk sapi dengan gejala penyakit PMK.

"Pengawasan petugas dokter hewan ketat, jadi tidak cukup menunjukkan surat keterangan kesehatan hewan tapi juga diperiksa. Kalau ada indikasi sakit ya kami tolak dan minta balik kanan," tegasnya.

Suparmono memastikan tak akan menutup Pasar Hewan Ambarketawang Gamping. Kebijakan ini diakuinya bertolak belakang dengan sejumlah kabupaten lainnya.

Dia menilai jika pasar ditutup akan menjadi lebih berbahaya karena mobilitas hewan ternak tidak terawasi. Dampaknya adalah sebaran PMK yang semakin masif.

"Kalau pasar hewan ditutup, malah akan berpotensi pedagang menjual di kandang-kandang kelompok sehingga menjadi sulit diawasi kesehatan ternak yang diperjualbelikan," ujarnya.

Pihaknya pun mengakui ada penurunan jumlah sapi yang masuk ke Pasar Hewan Ambarketawang Gamping buntut merebaknya PMK ini. Menurutnya, nilai transaksi juga anjlok sejak medio Desember 2024.

Dia memerinci hari ini ada 102 sapi yang masuk Pasar Hewan Amberketawang Gamping. Dari jumlah itu, baru 13 ekor yang dilaporkan terjual.

"Sampai saat ini belum ditemukan ternak terserang PMK di pasar hewan, sehingga kami masih membuka pasar hewan dengan pengawasan yang ketat dan penyemprotan desinfektan rutin di pasar hewan. Meski angkanya juga turun," jelasnya.

Upaya vaksinasi juga terus berlangsung di sejumlah kandang milik warga, baik di kandang personal maupun komunal. Vaksinasi dilakukan bertahap di seluruh kalurahan yang terdapat hewan ternak.

"Vaksin masih terus kami lakukan hingga saat ini. Data terakhir, untuk vaksin PMK sapi sudah 1.959 ekor lalu untuk kambing dan domba 66 ekor. Saat ini masih berlangsung secara bertahap ke semua wilayah," ujarnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.




(ams/dil)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork