Kasus PMK Masih Ngegas, Penutupan Pasar Hewan Imogiri Bantul Diperpanjang

Kasus PMK Masih Ngegas, Penutupan Pasar Hewan Imogiri Bantul Diperpanjang

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 27 Jan 2025 16:49 WIB
Suasana Pasar Hewan Imogiri, Bantul, yang ditutup imbas merebaknya PMK. Foto diunggah Senin (27/1/2025).
Suasana Pasar Hewan Imogiri, Bantul, yang ditutup imbas merebaknya PMK. Foto diunggah Senin (27/1/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Bantul memperpanjang penutupan Pasar Hewan Imogiri. Pasalnya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Bumi Projotamansari semakin meluas sebarannya.

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengatakan, pihaknya belum membuka kembali Pasar Hewan Imogiri. Padahal, hari terakhir penutupan pasar tersebut seharusnya hari ini.

"Untuk penutupan Pasar Hewan Imogiri kita perpanjang sampai tanggal 10 Februari," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (27/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyoal alasannya, Joko mengaku karena kasus PMK di Bantul belum menunjukkan tren penurunan. Mengingat hingga saat ini ada sekitar 500 kasus PMK, dan dari jumlah tersebut ada 58 ekor sapi mati, tiga ekor sapi dipotong paksa dan 13 ekor sapi yang dinyatakan sembuh.

"Awalnya kasus PMK itu yang banyak di Bambanglipuro, Pundong dan Kretek tapi sekarang terus meluas bahkan hampir merata di seluruh Kapanewon. Karena itu kita memilih untuk memperpanjang penutupan Pasar Hewan Imogiri," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Terlepas dari hal tersebut, Joko mengaku terus melakukan vaksinasi terhadap sapi yang terpapar PMK. Vaksinasi itu bahkan menyasar hingga zona hijau PMK.

"Tapi kami terus menekan penyebaran PMK dengan melakukan vaksinasi, saat ini sudah 3.250 dosis vaksin PMK bantuan Kementan sudah disuntikkan dan ini akan terus berlanjut," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, DKPP Bantul menutup Pasar Hewan Imogiri sejak tanggal 14-27 Januari. Semua itu untuk menekan penyebaran penyakit mulut dan kaki (PMK) yang terus bertambah di Bumi Projotamansari.

"Jadi mulai besok (14/1) pagi Pasar Hewan Imogiri kami tutup selama empat belas hari ke depan," kata Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo saat dihubungi wartawan, Senin (13/1).

Joko menyebut, hingga saat ini jumlah sapi yang terpapar PMK mencapai 322 ekor. Dari jumlah tersebut, 32 ekor mati, dua ekor sembuh dan dua ekor lagi dipotong paksa.

"Terus besok pagi juga kita lakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Imogiri bersama BPBD," ujarnya.

Terkait alasan penutupan Pasar Hewan Imogiri, Joko menyebut karena Pasar tersebut adalah yang terbesar di Bantul. Selain itu, jual beli sapi di Bantul terpusat di Pasar tersebut.

"Dengan penutupan itu harapan kami bisa menekan penyebaran PMK di Bantul. Karena jumlah sapi yang terkena PMK bertambah terus, kedua sapi-sapi yang datang di Pasar Hewan Imogiri dari Gunungkidul dan di sana paling banyak kasusnya," ucapnya.




(apu/apu)

Hide Ads