Hari Jumat Terakhir Rajab Jatuh Tanggal Berapa? Ini Tanggal dan Amalannya

Hari Jumat Terakhir Rajab Jatuh Tanggal Berapa? Ini Tanggal dan Amalannya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 23 Jan 2025 15:17 WIB
Ilustrasi amalan di bulan Rajab.
Ilustrasi amalan jumat terakhir Rajab. Foto: Istimewa/ Unsplash.com
Jogja -

Pada pengujung Rajab 1446 Hijriah/2025 Masehi, detikers mungkin bertanya-tanya, kapan hari Jumat terakhir tiba? Pasalnya, selain hari Jumat itu sendiri istimewa, Rajab juga merupakan bulan yang mulia. Nah, berikut ini tanggal dan amalan sunnahnya.

Dirujuk dari buku Seputar Hari Jum'at Hukum-Keutamaan-Adab-Kesalahan oleh Syaikh Khalid Abu Shalih yang diterjemahkan Abu Salma Muhammad, ada banyak keutamaan Jumat ketimbang hari-hari lain. Misalnya, dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

خير يوم طلعت عليه الشمس يوم الجمعة فيه خلق آدم وفيه أدخل الجنة وفيه أخرج منها ولا تقوم الساعة إلا في يوم الجمعة

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sebaik-baik hari yang Matahari terbit padanya (yaitu paling cerah) adalah hari Jumat, (karena) pada hari ini, Adam diciptakan, hari ini pula Adam dimasukkan ke dalam Surga dan dikeluarkan darinya. Tidaklah akan datang hari Kiamat kecuali pada hari Jumat." (HR Muslim)

Ada juga hadits lain yang menjelaskan bahwa Jumat ibarat hari perayaan umat Islam tiap pekannya. Dari Ibnu Abbas RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

ADVERTISEMENT

إن هذا يوم عيد جعله الله للمسلمين فمن جاء الجمعة فليغتسل

Artinya: "Sesungguhnya hari ini adalah hari Ied yang Allah jadikan bagi kaum muslimin. Barang siapa yang mendapat hari Jumat, hendaknya ia mandi..." (HR Ibnu Majah dalam Shahih at-Targhib I/298)

Dari dua hadits di atas, sudah jelas kiranya bahwa Jumat adalah hari yang mulia. Terlebih, bila hari mulia ini jatuh pada bulan yang mulia pula, yakni Rajab. Jadi, kapan Jumat terakhir Rajab 1446 Hijriah tiba? Simak pembahasannya di bawah ini!

Tanggal Jumat Terakhir Rajab 2025 M/1446 H

Berdasar Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Rajab tahun ini mulai bersamaan dengan Januari. Bedanya, Rajab 1446 H akan berakhir pada 30 Januari mendatang, sedangkan Januari itu sendiri baru berakhir pada hari ke-31.

Oleh karena itu, Jumat terakhir Rajab 1446 Hijriah jatuh pada 24 Januari 2025. Sebab, Jumat selanjutnya, yakni 31 Januari 2025, sudah terhitung masuk bulan kedelapan kalender Hijriah, yakni Syaban.

Sebagai informasi, dirujuk dari situs Djuanda University, waktu pergantian hari kalender Masehi dan Hijriah berbeda. Bila kalender Masehi berganti hari tiap pukul 00.00 malam, maka momen pergantian hari kalender Hijriah terjadi setelah matahari terbenam atau waktu maghrib.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Jumat terakhir Rajab sudah dimulai sejak Kamis, 23 Januari 2025 selepas Maghrib. Dimulai sejak waktu itu, detikers bisa mulai melakukan beberapa amalan sunnah Jumat. Apa saja?

Amalan Sunnah Jumat Terakhir Rajab

Tidak ada yang membedakan amalan sunnah untuk Jumat terakhir Rajab maupun Jumat lainnya. Berikut ini daftar amalan dan dalilnya sebagai penguat:

1. Banyak Bersholawat untuk Nabi Muhammad SAW

Disadur dari buku Fikih Muyassar terjemahan Fathul Mujib, amalan sunnah pertama yang bisa detikers kerjakan adalah memperbanyak sholawat untuk Nabi Muhammad SAW. Landasannya adalah hadits berikut:

أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً

Artinya: "Manusia yang paling berhak terhadapku pada hari Kiamat adalah yang paling banyak bersholawat terhadapku." (HR Tirmidzi. Hadits ini oleh Syaikh al-Albani dihukumi hasan lighairihi)

Juga hadits di bawah ini:

إن من أفضل أيامكم يوم الجمعة, فيه خلق آدم و فيه الصلاة من " قيض وفيه النفخة وفيه الصعقة, فأكثروا علي فيه فإن صلاتكم معروضة علي

Artinya: "Sesungguhnya seutama-utama hari atas kalian adalah hari Jumat. Di dalamnya Adam diciptakan dan di dalamnya beliau diwafatkan. Di dalamnya sangkakala ditiup dan di dalamnya makhluk-makhluk mati bergelimpangan. Maka perbanyaklah kalian bersholawat atasku, karena sesungguhnya sholawat kalian akan sampai kepadaku." (HR Ahmad dan Ashhabus Sunan. An-Nawawi menyebutnya shahih, sedangkan al-Mundziri menghasankannya)

2. Banyak Berdoa

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدُ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

Artinya: "Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat satu waktu yang tidaklah seorang muslim mengerjakan sholat seraya meminta sesuatu kepada Allah bertepatan dengan waktu tersebut, kecuali Allah pasti memberikan kepadanya apa yang dimintanya itu." (HR Bukhari no 935 dan Muslim no 852)

Lalu, kapan satu waktu yang dimaksud sang Khatamul Anbiya' dalam hadits di atas? Diringkas dari buku Agar Do'a Anda Mustajab oleh Azhari Ahmad Mahmud, para ulama punya perbedaan pendapat terkait waktu ini.

Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari merajihkan dua pendapat, yakni:

  • Antara adzan hingga selesai sholat Jumat
  • Setelah sholat Ashar Jumat

Pada intinya, detikers dianjurkan untuk banyak berdoa tiap Jumat agar Allah SWT kabulkan. Wallahu a'lam bish-shawab.

3. Membaca Surat As-Sajdah, Al-Insan, dan Al-Kahfi

Menurut penjelasan dari buku Fiqih Jum'at oleh Dr H Lalu Ahmad Zaenuri Lc MA, Rasulullah biasa membaca surat as-Sajdah dan al-Insan/al-Dahr pada sholat Subuh hari Jumat. Kendati hal ini bukan kewajiban, seorang muslim sudah sepatutnya mengikuti apa yang nabinya lakukan.

عن ابن عباس أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقرأ في صلاة الصبح يوم الجمعة الم. تنزيل و هل أتى على الانسان حين من الدهر

Artinya: "Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW membaca surat Alif Lam Miim Tanzil (as-Sajdah) dan Hal Ata 'Ala al-Insan Hinun min al-Dahr (al-Insan) pada sholat Subuh hari Jumat."

Selain kedua surat di atas, sebagaimana telah masyhur di kalangan umat Islam, surat al-Kahfi juga disunnahkan untuk dibaca.

نْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَطَعَ لَهُ نُورٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءِ يُضِيءُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

Artinya: "Barang siapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, dipancarkan baginya cahaya dari bawah kakinya hingga puncak langit, yang pada hari kiamat nanti menjadi penerang baginya, serta diampunkan baginya dosanya antara dua Jumat." (HR al-Hakim no 2/368 dengan derajat shahih)

4. Mandi Junub dan Datang Lebih Awal untuk Sholat Jumat

Sunnah lainnya adalah mandi junub atau mandi wajib dan datang lebih awal untuk sholat Jumat. Dalilnya tercantum dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim di bawah ini:

مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ، ثُمَّ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْأُولَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً، فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتِ الْمَلَائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذكر

Artinya: "Barang siapa mandi seperti mandi junub pada hari Jumat kemudian berangkat pada waktu pertama, ia seperti berkurban dengan seekor unta. Barang siapa berangkat pada waktu kedua, ia seperti berkurban dengan seekor sapi. Barang siapa berangkat pada waktu ketiga, ia seperti berkurban dengan seekor kambing kibas bertanduk. Barang siapa berangkat pada waktu keempat, ia seperti berkurban dengan seekor ayam. Barang siapa berangkat pada waktu kelima, ia seperti berkurban dengan sebutir telur. Apabila imam telah tiba (di masjid tempat shalat Jumat), para malaikat pun hadir dan menyimak khotbah." (HR Bukhari no 881 dan Muslim no 850)

5. Memakai Parfum dan Pakaian Terbaik

Rasulullah SAW menjelaskan dalam salah satu sabdanya:

من اغتسل يوم الجمعة ومس من طب إن كان له ولبس من أحسن ثيابه ثم خرج وعليه السكينة حتى يأتي المسجد ثم يركع إن بدا له ولم يؤذ أحدا ثم أنصت إذا خرج إمامه حتى يصلي كانت كفارة لما بينهما

Artinya: "Barang siapa mandi pada hari Jumat, menggunakan minyak wangi yang ia miliki dan memakai pakaiannya yang terbaik, kemudian ia keluar dan berjalan dengan tenang (perlahan-lahan) sampai tiba di masjid, lalu ia ruku' (sholat) yang tampak baginya dan ia tidak mengganggu seorangpun, lalu ia diam ketika imam keluar sampai menunaikan sholat, maka baginya kaffarah (pelebur dosa) antara Jumat satu dengan Jumat lainnya." (HR Ahmad. Oleh Ibnu Khuzaimah dinyatakan shahih)

6. Sholat Dua Rakaat Sebelum Duduk

Ketika seorang muslim masuk masjid dan mendapati khatib tengah menyampaikan khutbah, maka ia hendaknya sholat dua rakaat terlebih dahulu sebelum duduk. Berikut ini dalil haditsnya:

إذا جاء أحدكم يوم الجمعة والإمام يخطب فليصل ركعبين ثم ليجلس

Artinya: "Apabila salah seorang dari kalian masuk (ke masjid) dan imam tengah berkhutbah, maka sholatlah dua rakaat lalu duduklah." (HR Muslim)

Demikian pembahasan lengkap mengenai tanggal Jumat terakhir Rajab dan amalan yang disunnahkan. Jangan lupa diamalkan, ya, Dab!




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads